Mengubah Pemahaman

Jurnalis : Rotua Nuraini Tampubolon ( DAAI TV Medan ), Fotografer : Amir , Lukman, Lili Hermanto ( DAAI TV Medan )
 
 

foto
Relawan menyalakan pelita cahaya (lilin) sebagai perwujudan sebuah jalan terang menuju kebenaran untuk bagi umat manusia agar tidak lagi tersesat diu jalan yang salah.

Upacara Ulambana, mungkin sudah tidak asing lagi di telinga umat Buddha di seluruh dunia. Bulan ulambana yang dirayakan pada bulan tujuh penanggalan lunar setiap tahunnya, kerap diartikan sebagai  bulan setan. Pada upacara ini berbagai persembahan seperti daging hewan, buah dan bunga dilakukan sebagai pelengkap upacara.

 

 

 

Melihat pemahaman manusia yang semakin lama semakin menyimpang, maka perlu dilakukan suatu pendidikan yang benar. Untuk itulah Yayasan Buddha Tzu Chi Cabang Medan mengadakan acara doa bersama, menyambut bulan tujuh penanggalan lunar sebagai sebuah bulan penuh berkah.

Acara doa bersama ini diikuti oleh sekitar 700 orang  yang terdiri dari para insan Tzu Chi, relawan Tzu Ching, para murid sekolah dan masyarakat umum yang ada di Kota Medan. Melalui acara doa bersama ini para umat Buddha diajak untuk melakukan lebih banyak kebajikan bagi seluruh umat manusia. Seperti yang diungkapkan Mujianto, salah satu peserta doa bersama ini bahwa dulunya para orang awam, mengikuti agama hanya untuk ikut-ikutan saja, namun setelah mengikuti ajaran Master Cheng Yen banyak kekeliruan itu lambat laun mulai dapat diperbaiki.

foto   foto

Keterangan :

  • Dalam acara ini, relawan Tzu Chi juga mengajak masyarakat umum untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini (kiri).
  • Dengan penuh tekad luhur, para peserta berdoa untuk kesehatan bumi dan makhluk hidup yang tinggal didalamnya (kanan).

Acara doa bersama yang mengusung tema bulan tujuh penuh berkah ini, dilaksanakan di Yanglim Plaza Medan. Silvia selaku kordinator acara mengungkapkan tujuan acara ini adalah untuk mengajak lebih banyak orang dengan bertulus hati bervegetarian, berdoa untuk mengumpulkan karma baik kolektif.

Kegiatan ini juga diisi dengan tarian isyarat tangan, yang dibawakan oleh para insan  Tzu Chi dan Tzu Ching Kota Medan. Mereka begitu antusias memperagakan gerakan, yang isinya mengajak para umat manusia untuk mulai bervegetarian. Acara ini diakhiri dengan pengambilan kartu doa oleh para umat yang mengikuti upacara ulambana ini.

Di bulan tujuh penuh berkah ini, umat budha di dunia hendaknya lebih banyak berbuat kebajikan. Menghormati orang tua, bervegetarian, dan mendonasikan penghasilan untuk menolong sesama, sebagai wujud syukur atas karunia sang pencipta kepada para insan manusia.

  
 

Artikel Terkait

Berkarya di Panti Asuhan

Berkarya di Panti Asuhan

10 Juni 2009 “Dalam kegiatan baksos yang lalu, awalnya saya hanya membantu di pelayanan pemeriksaan dan pemberian kacamata. Tapi karena melihat anak-anak panti banyak yang mengalami masalah kulit, seperti panu dan kutil, akhirnya saya memeriksa mereka dengan peralatan yang seadanya,” tutur Kimmy.
Mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang Ber-Bhinneka

Mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang Ber-Bhinneka

29 Maret 2019

Penandatanganan Program Beasiswa Doktoral antara IRTI Bangun Jaya dan Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara (14/3/2019).

Training Guru Sekolah Tzu Chi Indonesia

Training Guru Sekolah Tzu Chi Indonesia

14 Juli 2011
Setelah itu guru-guru diperkenalkan dengan salah satu budaya humanis Tzu Chi, yaitu menyeduh teh oleh Su Yue Ju, seorang guru Sekolah Tzu Chi di Taiwan. Menyeduh teh akan menjadi salah satu kegiatan yang diajarkan kepada murid-murid Sekolah Tzu Chi.
Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -