Mengubah Pola Makan Menjadi Vegetaris

Jurnalis : Purwanto (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Beverly , Yogie Prasetyo (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

 

Dwi  sebagai pemateri kegiatan gong xiu kali itu memberikan gambaran nyata mengenai manfaat menjalani pola makan vegetaris.

Cuaca pagi di Minggu 28 Februari 2016 di Tanjung Balai Karimun tampak cerah, relawan Tzu Chi pada hari tersebut juga mengadakan kegiatan Gong Xiu (berdoa). Dalam kegiatan Gong Xiu relawan juga melakukan sharing dan dalam sharing tersebut, relawan mengajak semua yang hadir untuk dapat bervegetaris.

Dalam sharingnya, relawan membahas mengenai kebiasaan gaya hidup mewah manusia di kehidupan sehari-hari, di mana dalam sekali makan bisa menghabiskan beberapa juta. Padahal, makanan yang kita makan sebenarnya enaknya hanya sesaat di lidah saja. Setelah sampai perut maka ia akan dihancurkan dan diambil sari makanannya. Akhirnya, sisa makanan yang kita makan akan menjadi kotoran yang akan kita buang. Jika dapat memahami prinsip ini tentunya kita akan berpikir ulang untuk membeli makanan yang mahal. Lebih baik uang untuk membeli makanan yang mahal digunakan untuk membeli makanan vegetaris yang sehat dan sederhana, kemudian sisanya untuk orang lain yang lebih membutuhkan.

 Dwi, salah seorang peserta Gong Xiu mengatakan,”Jika ada niat untuk bervegetarian, pasti bisa!”. Sebelum memulai sharing, Dwi juga bertanya kepada semua yang hadir. Siapa yang sudah bervegetarian? Ternyata dari semua yang hadir, cukup banyak yang bervegetaris. Salah satu contoh yang sudah bervegetaris satu keluarga adalah Sukmawati bersama dengan suami dan kedua anaknya. Dwi juga menerangkan jika pada awalnya ia bukanlah orang yang gemar bervegetaris. Tetapi setelah mengikuti pelatihan relawan Tzu Chi di Jakarta, ia melihat bagaimana keadaan bumi yang banyak bencana. Selain itu ia juga melihat video bagaimana hewan-hewan mengalami kematian dengan penuh penderitaan. Mulai saat itu timbul niat awal untuk bervegetaris. Dan juga dukungan serta dorongan dari Sukmawati, akhirnya Dwi mulai bervegetaris. Sampai di tahun 2016 ia sudah bervegetaris selama 6 tahun. “ Pada awalnya memang agak sulit untuk bervegetaris. Sebagai contoh, saat penikahan saya di Jawa Tengah, banyak sekali makanan yang berbahan daging yang menggoda selera. Namun, saya teringat lagi niat awal untuk bervegetaris. Dalam hati saya berpikir, daging-daging ini dulu pernah saya makan, paling rasanya ya seperti itu!” imbuhnya sambil tertawa.

 Sebanyak 42 orang relawan datang mengikuti acara tersebut dan berbagi pengalaman mengenai pola hidup vegetaris

Menjelang akhir kegiatan, seluruh relawan yang hadir bersama-sama memeragakan isyarat tangan satu keluarga. Sebagai harapan unutk ke depannya seluruh relawan senantiasa menjalin hubungan antar relawan menjadi erat seperti keluarga sendiri.

Dwi pun berbagai tentang perihal jika orang yang bervegetaris, pastinya akan kekurangan gizi.“Kalau kita berpikir dengan bervegetaris bisa menyebabkan kekurangan protein, badan menjadi lemah, dan tidak pintar, maka pandangan tersebut tidaklah tepat. Hal ini terbukti protein pada sayur itu lebih tinggi dari pada protein di daging. Selain itu banyak tokoh-tokoh ilmuwan seperti Albert Eisten dan tokoh terkenal Mahadma Gandhi dan yang bervegetaris” tutur Dwi.

Selain itu, Ina (34), peserta lain yang tinggal di Jalan Pertambangan, Karimun menuturkan “ Saya sebelum acara pemberkahan akhir tahun 2015 bervegetaris selama 108 hari secara lengkap. Selain itu setiap tanggal 1 dan 15 penanggalan lunar saya bervegetaris” tuturnya. Dulu Ina, sebenarnya pernah 9 bulan bervegetaris. Tetapi, selama sembilan bulan itu berat tubuhnya semakin berkurang. Agar tidak membuat khawatir orang tuanya, ia memutuskan untuk tidak secara penuh bervegetaris. Setelah diamati selama ia bervegetaris, ternyata dia hanya sering makan sayur yang hijau saja dan pola makan yang kurang teratur. Tetapi  berbeda dengan 108 hari bervegetaris untuk acara isyarat tangan. Ia tidak mengalami penurunan berat badan, tetapi badannya merasa lebih sehat. Hal ini karena ia sering makan sayur yang berwarna hijau, putih, merah, ungu, dan jingga sesuai dengan pengetahuan yang ia dapat. “Setelah melihat video tentang penderitaan makhluk hidup sebelum meninggal dalam video Gong Xiu, saya akan menumbuhkan niat saya untuk bervegetaris” tegasnya.

Dengan kita berlatih bervegetaris, tentunya dapat menyelamatkann bumi. Dengan bumi yang sehat, maka bencana dan kerusakan bumi dapat dicegah. Hal ini sesuai ceramah Master Cheng Yen yang berjudul “Mengubah pola makan menjadi vegetaris untuk mengurangi bencana di dunia”.


Artikel Terkait

Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -