Mengubah Sampah Menjadi Emas

Jurnalis : Febby Lie (He Qi Barat), Fotografer : Riadi Pracipta (He Qi Barat)
 
 

fotoBarang yang biasanya dibuang, dengan sentuhan kreativitas dan kesungguhan hati, dapat menjadi barang-barang yang cantik dan berguna.

Minggu, 26 September 2010, Pk.07.30 WIB suasana pagi itu sangat mendung. Hujan deras yang disertai badai kencang sudah berlangsung sejak malam sebelumnya. Namun, rintik hujan yang melingkupi wilayah Jakarta pagi itu tidak menyurutkan niat kami untuk mengikuti kegiatan minggu ini yang bertajuk Pelestarian Lingkungan di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.

Acara pertama diawali dengan shou yi (isyarat tangan) dengan menyanyikan lagu Yi Jia Ren (Satu Keluarga). Sambil berpegangan tangan, para relawan sangat antusias bernyanyi sehingga membuat rasa kantuk pun hilang. Setelah itu, para relawan berdoa bersama untuk para korban bencana alam di seluruh dunia, dan menonton video ceramah Master Cheng Yen. Dalam ceramahnya, Master  berpesan agar kita dapat menghargai kehidupan dengan bervegetarian. Tanpa disadari dengan melakukan vegetarian dan melestarikan lingkungan, itu artinya kita sudah ikut  menyelamatkan bumi dari kepunahan. Saat terjadi bencana harus memiliki pandangan benar. Bila pikiran manusia selaras, barulah iklim dapat bersahabat.

Salah satu program pelestarian lingkungan yang diadakan oleh Tzu Chi adalah program “Mengubah Sampah Menjadi Emas”, artinya mendaur ulang sampah bekas menjadi barang baru yang dapat digunakan kembali maupun dijual. Salah satu produk daur ulang kami kali ini yaitu membuat tempat alat tulis dengan memanfaatkan barang-barang yang biasanya dibuang. Bahan-bahan yang digunakan antara lain kerangka lakban yang sudah habis, kain perca atau kertas daur ulang beraneka warna, pita warna-warni dengan berbagai ukuran, dan karton. Kemudian yang tak pernah ketinggalan adalah buku Kata Perenungan Master Cheng Yen untuk kami kutip kata-katanya.

foto  foto

Ket : - Salah satu cara melestarikan lingkungan adalah dengan mendaur ulang sampah bekas menjadi barang            baru yang dapat digunakan kembali maupun dijual. (kiri)
        - Gulungan lakban yang sudah habis ini dapat disusun dengan ketinggian sesuai keinginan, dan             digunakan sebagai tempat menaruh alat tulis. (kanan)

Tahap awal dalam pembuatan tempat alat tulis daur ulang adalah dengan merekatkan beberapa kerangka lakban menjadi 2 tingkat atau lebih sesuai keinginan para relawan, sehingga menjadi bentuk  badan tempat alat tulis. Kemudian, para relawan membungkus kerangka tersebut dengan kain perca atau kertas daur ulang. Para relawan dapat menuangkan kreativitas dan imajinasinya dengan bebas. Setelah itu, para relawan dapat menghiasnya sesuka hati dengan menggunakan bahan-bahan penghias yang sudah disiapkan dan dilengkapi dengan Kata Perenungan Master Cheng Yen yang memberi inspirasi.

Kegiatan yang dilakukan rutin setiap bulan ini, bertujuan untuk melatih dan meningkatkan daya kreativitas dan imajinasi para relawan. Dan ternyata, juga dapat menjadi wadah untuk menyalurkan bakat serta hobi para relawan dalam  berkreasi. Namun, manfaat utamanya adalah untuk menghimbau masyarakat akan pentingnya kegiatan daur ulang ini dalam melestarikan lingkungan.

foto  foto

Ket : - Kegiatan kali ini sangat berkesan. Salah satunya karena banyak relawan-relawan cilik yang baru pertama            kali ikut dalam kegiatan pelestarian lingkungan. (kiri).
         - Ternyata aktivitas ini juga dapat menjadi wadah untuk menyalurkan bakat serta hobi para relawan dalam            berkreasi. (kanan)

Dalam kegiatan daur ulang kali ini, salah satu shijie berbagi tips ramah lingkungan. Di antaranya dengan mengganti kantung plastik dengan tas yang ramah lingkungan, kemudian mengganti pemakaian tisu dengan kain, mengganti pemakaian sumpit bambu sekali pakai dengan alat makan yang dapat digunakan kembali.

Acara ditutup dengan  kembali memperagakan isyarat tangan lagu baru yang berjudul  vegetarian. Kegiatan kali ini memberikan kesan dan pengalaman baru bagi kami semua. Yang sangat membuat kami terharu yaitu, karena diantara para relawan banyak relawan-relawan cilik yang baru pertama kali ikut dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Semoga tunas-tunas masa depan inia memiliki budi yang luhur sehingga dapat membuat masa depan dunia lebih indah dan cemerlang.

  
 
 

Artikel Terkait

Bantuan Bagi Korban Kebakaran di Taman Sari

Bantuan Bagi Korban Kebakaran di Taman Sari

20 Juni 2016

Kebakaran ini menghanguskan 20 rumah yang dihuni oleh 40 keluarga. Warga korban kebakaran untuk sementara mengungsi di gedung aula Yayasan Al Muttaqin. Relawan Tzu Chi segera melakukan survei untuk mendata korban kebakaran, dan Senin, 20 Juni 2016 relawan memberikan bantuan kepada warga korban kebakaran.

Bertenggang Rasa Terhadap Sesama

Bertenggang Rasa Terhadap Sesama

10 Oktober 2018

Kelas Budi Pekerti di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kali ini membahas tentang pentingnya setiap orang bertenggang rasa. Banyak sekali manfaat jika setiap orang saling bertenggang rasa terhadap sesama, seperti hidup rukun dan damai, saling peduli dan tercipta kesatuan.

Jejak Langkah Tzu Chi di Singaraja

Jejak Langkah Tzu Chi di Singaraja

09 Agustus 2016

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Penghubung Bali mengadakan  Baksos Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Gedung Serbaguna Kampung Anyar, Kelurahan Kampung Anyar, Singaraja, kabupaten Buleleng pada tanggal 7 Agustus 2016. Dalam kegiatan ini, sebanyak 376 warga kota Singaraja mendaftar untuk memeriksakan kesehatan mereka. 

Tanamkan rasa syukur pada anak-anak sejak kecil, setelah dewasa ia akan tahu bersumbangsih bagi masyarakat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -