Mengubah Sampah Menjadi Emas

Jurnalis : Agus Lee (Tzu Ching Batam), Fotografer : Santoso (Tzu Ching Batam)

foto
Minggu, 21 April 2013, kelas budi pekerti Tzu Chi berkumpul di kantor perwakilan Tzu Chi Batam dengan membawa botol-botol bekas dan koran dari rumah mereka dan kemudian menyanyikan lagu Huan Bao Ge sebelum melakukan kegiatan daur ulang. .

“Bumi sudah mulai sakit, jadi kita harus menyelamatkan bumi,” pesan itulah yang mau disampaikan pada kelas Xiao Tai Yang (kelas budi pekerti Tzu Chi) kali ini pada hari Minggu, 21 April 2013. Kelas Xiao Tai Yang kali ini terlihat lebih ramai dari biasanya. Hal ini dikarenakan anak-anak yang dipisahkan menjadi 2 sesi berkumpul menjadi satu.

Sejak pukul 9.00, para Xiao Pu Sa (Bodhisatwa cilik) ini sudah mulai berkumpul di kantor perwakilan Yayasan Buddha Tzu Chi Batam dengan membawa botol-botol bekas dan koran dari rumah mereka. Setengah jam kemudian, Xiao Pu Sa berbaris rapi dan berjalan kaki dari kantor menuju ke posko daur ulang Tzu Chi yang membutuhkan waktu 15 menit. Tidak mudah mengajak anak-anak yang terbiasa kemana-mana memakai mobil ini untuk berjalan kaki sejauh ini, bahkan banyak diantara mereka mengeluh kaki sakit dan kepanasan akibat teriknya matahari.


Tiba di posko pelestarian lingkungan, Ati Shixiong mengajak anak-anak untuk menyanyikan Huan Bao Ge sebelum melakukan kegiatan daur ulang, beliau kemudian menjelaskan kepada para Xiao Phu Sa jenis-jenis sampah yang bisa didaur ulang. “Sampah kita bisa kita ubah menjadi emas, emas kemudian akan kita ubah menjadi cinta kasih,” kata Ati Shixiong ini membuat para Xiao Pu Sa bingung, “Tidak mungkin barang rusak ini bisa menjadi emas,” ucap Gary bingung, salah satu murid kelas Xiao Tai Yang. Ati Shixiong menjelaskan, “Sampah-sampah ini bisa kita olah kemudian dijual, hasil penjualan itulah yang kita sebut ‘emas’, kemudian uang tersebut kita bagikan lagi ke orang-orang yang memerlukan. Inilah yang disebut cinta kasih,” jelasnya.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan menjelaskan kepada para Xiao Pu Sa mengenai jenis-jenis sampah yang bisa didaur ulang. (kiri).
  • Setelah jelas mengenai sampah-sampah apa saja yang bisa didaur ulang. Para Xiao Pu Sa mulai melakukan kegiatan daur ulang, mereka memisahkan sampah-sampah yang mereka bawa sesuai jenisnya (kanan).

Setelah jelas mengenai sampah-sampah apa saja yang bisa didaur ulang. Para Xiao Pu Sa mulai melakukan kegiatan daur ulang, mereka memisahkan sampah-sampah yang mereka bawa sesuai jenisnya. Botol minuman yang sudah dibuka tutupnya harus diinjak, para Xiao Pu Sa pun menginjak dengan semangat. Sedangkan Xiao Pu Sa yang lain memilah koran dan buku-buku. Setelah melakukan daur ulang, mereka berbaris rapi untuk mencuci tangannya sebelum kembali mengikuti materi kelas budi pekerti di kantor Tzu Chi.

Tiba di kantor Tzu Chi, Li Yun Shijie mengajak mereka untuk mengingat kembali apa yang diajarkan di posko pelestarian lingkungan dan juga menghimbau Xiao Pu Sa untuk selalu melakukan daur ulang, “Botol bekas minuman jangan langsung dibuang, melainkan dikumpulkan dan dibawa ke posko daur ulang,” katanya. Salah satu relawan, Fatmawati Shijie juga menyatakan cukup senang melihat apa yang dilakukan oleh Bodhisatwa cilik ini, “Para anak mengerti cara untuk melakukan pelestarian lingkungan. Selain itu, mereka juga bisa membawa keperluan diri ketika keluar rumah sehingga tidak akan membeli botolan maupun kemasan makanan lainnya,” ujar relawan yang berasal dari Jakarta ini.

Mengingat hari ibu sudah mau tiba, pada kelas Xiao Tai Yang kali ini, para Xiao Pu Sa juga mulai diajarkan lagu dan isyarat tangan yang akan dibawakan pada hari Ibu nanti. Walaupun Xiao Pu Sa masih terlihat kaku saat melakukan gerakan-gerakan tersebut, namun niscaya waktu selama 3 minggu akan dimanfaatkan dengan baik oleh Xiao Pu Sa untuk mempersembahkan kepada mama tercintanya.


Artikel Terkait

Hari Terakhir di Bulan Vegetarian

Hari Terakhir di Bulan Vegetarian

01 Juni 2009 Sejak pukul 7 pagi, relawan Tzu Chi dari wilayah He Qi Utara telah berkumpul di rumah Johny, salah seorang warga yang bersimpati terhadap Tzu Chi di Jl. Seni Budaya 5, Jelambar, Jakarta Barat. Dengan penuh antusias para relawan yang sebagian besarnya adalah ibu-ibu rumah tangga memberikan waktu dan tenaganya untuk memasak masakan vegetarian.
Mengunjungi Oma dan Opa di Cimahi

Mengunjungi Oma dan Opa di Cimahi

30 Mei 2018

Pada Jumat, 25 Mei 2018, para relawan Tzu Chi Kantor Perwakilan Bandung melaksanakan kunjungan kasih ke Panti Wreda Karitas dan Rumah Pemulihan Permata di Cimahi, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh relawan Tzu Chi Bandung.


Lezatnya Nasi Jing Si

Lezatnya Nasi Jing Si

06 Januari 2015 Di penghujung tahun 2014, Tzu Chi Medan kembali menggelar perlombaan masak Nasi Jing Si untuk menguji kreatifitas penyajian Nasi Jing Si dan lebih mempererat kebersamaan antara para relawan.
Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -