Sosialisasi dan gathering TIMA bertujuan untuk memupuk kembali semangat para anggota TIMA dan relawan di misi kesehatan dalam menjalankan setiap kegiatannya.
Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung mengadakan acara sosialisasi Tzu Chi International Medical Association (TIMA) yang berlangsung di Jing Si Tzu Chi Bandung, Jl Jend. Sudirman no 628, pada 27 Maret 2022. Sosialisasi ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari relawan Tzu Chi, anggota TIMA Bandung, dan calon TIMA Bandung.
Ketua TIMA Bandung membuka Sosialisasi dan gathering TIMA dengan sambutan dan dilanjutkan dengan pemamparan mengenai TIMA serta kegiatan yang telah dilakukan TIMA Bandung selama ini.
Dokter Subekti Kartasasmita, ketua TIMA Bandung menuturkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan misi kemanusian Tzu Chi kepada para dokter sehingga peserta dapat memahami Tzu Chi. “Kegiatan ini selain untuk memperkenalkan apa itu TIMA kepada tenaga kesehatan, juga mengajak mereka menjadi bagian dari Tzu Chi. Tadi juga dijelaskan tentang apa itu Tzu Chi, sejarahnya bagaimana, sekaligus sebagai bentuk ramah tamah TIMA Bandung yang setelah sekian lama kita tidak berjumpa pada hari ini kita bisa bertemu kembali bersama calon-calon anggota TIMA nantinya,” ujarnya.
Acara ini buka dengan sambutan ketua Tzu Chi Bandung Djonni Andhella melalui sambungan Zoom Meeting karena berhalangan hadir. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan mengenai Tzu Chi dan TIMA oleh drg. Linda Verniati, anggota TIMA Indonesia.
Jalinan Jodoh Baik
Dokter Sri Yuni Fariyantini berbagi cerita tentang jalinan jodohnya dengan Tzu Chi dan TIMA.
Di sela-sela kegiatan, Dokter Sri Yuni Fariyantini, anggota TIMA Bandung berbagi cerita tentang bagaimana dia mengenal hingga bergabung dengan TIMA. Awalnya ketika diperkenalkan oleh Alm. Harun Lam melalui baksos kesehatan, dokter umum ini mengira Yayasan Buddha Tzu Chi merupakan yayasan keagaman.
“Tapi ketika mengikuti beberapa kagiatan saya baru paham bahwa ini murni yayasan sosial dan tidak ada hubungannya dengan keagamaan. Saya pernah mengikuti baksos kesehatan di pedalaman Kalimantan dan saya harus mengendong pasien pada waktu itu. Saya lihat rasa kemanusiaan Tzu Chi ini sangat luar biasa untuk menolong masyarakat,” ungkapnya.
Ketua Hu Ai Bandung Rucyicat Kurniadi dalam sambutannya mengucapkan terima kasih karena TIMA Bandung bisa berkumpul dan membangun semangat lagi setelah vakum karena pandemi.
Dokter yang dilantik menjadi anggota TIMA pada 21 November 2010 ini juga berbagai cerita bagaimana ia bertemu dengan Master Chen Yen di Hualien, Taiwan pertama kalinya pada tahun 2015. Ia mengatakan sangat kagum atas apa yang telah diajarkan oleh Master dan menjadi panutan dalam kehidupannya untuk berbuat kebaikan.
Hal serupa juga diutarakan oleh Agoes Soesanto. Dokter umum dari RS. Santo Yusuf yang sempat mengikuti beberapa kali kegiatan Tzu Chi mengatakan, ia sangat tertarik terhadap Tzu Chi karena misi kemanusiaannya.
Pada kesempatan ini juga turut hadir drg. Linda Verniati, anggota TIMA Indonesia yang menjelaskan sejarah Tzu Chi dan pekembangan TIMA di indonesia.
“Awalnya tidak tahu Tzu Chi apa, tapi setelah ikut beberapa kali kegiatan dan hari ini melihat begitu banyaknya relawan dan penjelasan tentang Tzu Chi yang sangat luar biasa ini, saya jadi semangat mengikuti berbagai kegiatan yang ada di Tzu Chi selain misi kesehatan dan kemanusiaan. Semoga ini kelanjutannya lebih banyak lagi relawan yang ikut dan semakin maju lagi organisasinya,” pungkasnya.
Editor: Metta Wulandari