Mengumpulkan Koin Cinta Kasih di Tanjung Batu

Jurnalis : Yogie Prasetyo (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Yogie Prasetyo & Beverly Clara (Tzu Chi Tanung Balai Karimun)

Relawan mendatangi satu persatu rumah warga maupun toko yang terdapat di Tanjung Batu setelah tiga bulan menerima celengan bambu Tzu Chi. Dengan sukacita para warga menuangkan hasil kumpulan celengannya.

Tiga bulan telah berlalu, semenjak celengan bambu Tzu Chi dibagikan kepada warga masyarakat Tanjung Batu. Kini tiba waktunya celengan bambu di kumpulkan, tepatnya pada hari Minggu, 29 Juni 2014 pukul 07.15 WIB relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun bergegas berangkat menyeberangi laut dengan menggunakan kapal menuju Tanjung Batu. Hari itu cuaca sangat mendukung walau sedikit mendung namun tidak menjadikan penghalang bagi para relawan Tzu Chi untuk mengumpulkan koin cinta kasih. Dengan semangat dan ketulusan hati, para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dan relawan Tanjung Batu bergabung bersama untuk mengumpulkan celengan bambu disetiap toko dan rumah warga yang kala itu telah dibagikan celengan bambu Tzu Chi.

Sebanyak 30 relawan Tzu Chi turut bersumbangsih diantaranya relawan komite 4 (empat) orang, relawan biru putih 5 (lima) orang, relawan abu putih 14 (empat belas) orang, relawan baru 3 (tiga) orang, Tzu Shao 4 (empat) orang, Xiao Tai Yang 1 (satu) orang. Walaupun relawan yang mengikuti kegiatan hari itu terbatas, namun semangat yang tinggi untuk bersumbangsih selalu ditunjukkan oleh para relawan.

Dengan antusias para relawan menggunakan kapal untuk menyeberang menuju Tanjung Batu pada tanggal 29 Juni 2014.

Sebelum menyebar untuk mengumpulkan koin cinta kasih, relawan terlebih dahulu melakukan briefing bersama.

Pukul 08.30 WIB, relawan Tzu Chi dikumpulkan dalam satu titik kemudian dibentuk sebuah kelompok untuk mempermudah dalam pengumpulan celengan bambu dan briefing sebelum pengumpulan celengan dimulai. Derapan langkah para relawan Tzu Chi mulai terdengar, ini menandakan bahwa pengumpulan celengan bambu Tzu Chi tengah dilakukan. Toko demi toko ditelusuri para relawan demi mengumpulkan cinta kasih para donatur. Selang beberapa waktu pengumpulan celengan pun selesai, namun hari itu terdapat sedikit kendala data warga yang telah dibagikan celengan bambu. Kemudian para relawan dikumpulkan sejenak untuk mendapatkan arahan dari relawan senior. Setelah beberapa saat masukan dari salah satu relawan membuka titik terang tentang dimana saja celengan yang telah dibagikan. Pembagian tugas kembali dilakukan demi mengumpulkan celengan bambu yang telah terbagi.

Akhirnya tepat pukul 11.00 WIB kegiatan hari itu selesai, dan seluruh relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Batu berkumpul disatu titik dimana awal mereka berkumpul tadi. Sebelum kegiatan selanjutnya dilaksanakan para relawan Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Batu foto bersama sebagai tanda bahwa kita adalah satu keluarga. Setelah istirahat beberapa saat dan makan siang, para relawan memulai kembali kegiatan dengan sharing  pengalaman mengenai kegiatan yang dilaksanakan hari itu.

Semoga dengan adanya kumpulan koin-koin cinta kasih dalam celengan bambu Tzu Chi dapat memberikan nilai yang positif untuk terus bersumbangsih dan mengulurkan tangan mereka untuk bersama menanam lebih banyak karma baik untuk membantu orang lain yang lebih membutuhkan bantuan kita, agar nantinya bukan hanya diri sendiri yang mendapatkan kebahagiaan namun kebahagiaan itu senantiasa dapat kita rasakan bersama. 

Usai pengumpulan koin cinta kasih dari celengan bambu, relawan Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Batu berfoto bersama.


Artikel Terkait

Mengumpulkan Koin Cinta Kasih di Tanjung Batu

Mengumpulkan Koin Cinta Kasih di Tanjung Batu

04 Juli 2014

Dengan semangat dan ketulusan hati, para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dan relawan Tanjung Batu bergabung bersama untuk mengumpulkan celengan bambu disetiap toko dan rumah warga yang kala itu telah dibagikan celengan bambu Tzu Chi. 

Dengan kasih sayang kita menghibur batin manusia yang terluka, dengan kasih sayang pula kita memulihkan luka yang dialami bumi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -