Mengumpulkan Ribuan Hati Untuk Mendaur Ulang
Jurnalis : Agus (Tzu Ching Batam), Fotografer : Djaya Iskandar,Salim (Tzu Chi Batam)
|
| ||
Kegiatan bertema “Kidneys For Life – Stop Kidney Attack” ini merupakan bagian dari peringatan Hari Ginjal sedunia yang jatuh setiap tanggal 14 Maret 2013. Acara ini dimulai pukul 7 pagi tetapi masyarakat sudah mulai berdatangan mulai pukul 6 pagi. Tingginya antusias masyarakat membuat panitia kewalahan. Bahkan 1000 kupon undian yang disediakan untuk para peserta tidak cukup untuk dibagikan. Ketua panitia kegiatan sekaligus dokter klinik ginjal, dr. Bertha Toha mengatakan, salah satu cara menjaga kesehatan ginjal adalah dengan olahraga. Makanya hari ini masyarakat kota Batam kita ajak untuk bersama-sama menjaga kesehatan ginjal dengan jalan santai. “Jalan santai itu sudah saya ukur sekitar 500 langkah jadi cukup untuk membuat kita keringatan dan harusnya dapat membuat kita sehat,” ujarnya. Penderita gagal ginjal di Batam terus mengalami peningkatan sepanjang tahun, “Klinik didirikan tahun 2003, saat itu hanya ada 2 pasien. Kemudian tahun 2010, pasien saya sekitar 60-an, tahun 2011 menjadi 80-an dan akhir tahun 2012 kemarin, total pasien saya sudah mencapai 120-an, dan yang lebih memprihatinkan, kebanyakan penderita berada di usia produktif sekitar 30-50 tahun. Otomatis hal ini akan berpengaruh ke ekonomi mereka, untungnya pemerintah cukup banyak mengucurkan dana ke klinik dan juga ada bantuan dana dari Yayasan Buddha Tzu Chi untuk operasi penyambungan vena dan arteri,” tambahnya.
Keterangan :
Ketua Yayasan Pembina Asuhan Bunda (YPAB), Sri Soedarsono juga mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang banyak membantu di pelestarian lingkungan dan kegiatan-kegiatan lainnya. Beliau berkata, “Klinik Ny. RA. Habibie ini sudah yang termurah bukan hanya di Kepulauan Riau, tetapi juga di seluruh Indonesia. Walaupun Walikota banyak uangnya pun tidak akan cukup jika masyarakat tidak berusaha mencegahnya,” ungkapnya. Beliau hanya berharap agar penyakit gagal ginjal ini semakin berkurang dan masyarakat tahu bagaimana cara menjaga kesehatan ginjal dengan sering berolahraga dan pola makan yang sehat. Dalam acara ini, Yayasan Buddha Tzu Chi mendapatkan kehormatan dari panitia untuk melakukan kegiatan daur ulang karena panitia sadar bahwa kegiatan serupa akan menyisakan banyak sampah berupa botol minuman yang bisa didaur ulang. Jam 6 pagi, 40-an relawan Tzu Chi sudah hadir di sana dan setelah mengikuti senam sehat, relawan Tzu Chi turut mengikuti jalan santai. “Kita mengumpulkan sampah-sampah yang ada di jalan mulai dari garis start sampai garis finish. Setelah kembali ke tempat (Dataran Engku Putri), kita juga terus melakukan daur ulang, memilah sampah yang ada berdasarkan jenisnya,” ujar Charlie Shixiong, relawan Tzu Chi. Relawan dari Tzu Chi Batam, Rudi Shixiong memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan kepada masyarakat yang namanya daur ulang sampah. “Di sini, kita ingin himbaukan bahwa kita ada posko daur ulang di belakang Hotel Mercure dan marilah jika ada sampah, silakan diantar ke sana sehingga sampah-sampah tersebut kita olah menjadi emas dan emas menjadi cinta kasih. Dana yang kita dapatkan dari sampah itu, akan kita berikan kembali lagi ke warga yang tidak mampu melalui kegiatan sosial yang kita adakan,” ucapnya di depan ribuan warga Batam. | |||
Artikel Terkait
Merawat Optimisme untuk Bisa Sembuh dan Melanjutkan Cita-cita
06 Mei 2021Tuberkulosis (TB) tulang menyerang Handreas yang masih berusia 21 tahun. Ia kini lumpuh, kedua kakinya tertekuk kaku, tulang pahanya mengecil karena keropos. Handreas yang dulu gemuk kini kurus kering dan hanya terbaring di kasur.
Tak Kenal Lelah Menafkahi Keluarga
31 Mei 2021Profesi Winarti (74) yang hanya menjadi penjual kue keliling tak menyurutkan niatnya untuk menghidupi ketiga anaknya dan 5 cucu setelah sang suami meninggal dunia akibat stroke.