Mengunjungi Oma dan Opa di Cimahi

Jurnalis : Dayar (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Dayar (Tzu Chi Bandung)


Relawan Tzu Chi Bandung mencukur rambut dan memotong kuku para penghuni panti saat melakukan kunjungan kasih. Kegiatan ini untuk menjaga kebersihan serta kerapihan oma dan opa.

Pada Jumat, 25 Mei 2018, para relawan Tzu Chi Kantor Perwakilan Bandung melaksanakan kunjungan kasih ke Panti Wreda Karitas yang berlokasi di Jl. Ibu Sangki no.35, Cibeber, Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Dalam kegiatan ini relawan akan mengunjungi panti yang dihuni oleh 23 orang yang terdiri dari  5 opa dan 18 oma.

Para relawan Tzu Chi Bandung terus meluangkan waktunya untuk berbagi kasih dengan sesama khususnya para opa dan oma. Kunjungan yang dilaksanakan secara rutin ini merupakan bukti nyata dari kepedulian para relawan Tzu Chi Bandung terhadap oma dan opa yang berada di panti Wreda Karitas. “Di panti jompo ini mereka sangat menunggu kedatangan kita para insan-insan Tzu Chi, karena kita dan mereka sudah sangat menyatu, dan kita juga sudah menganggap mereka seperti orang tua sendiri. Kita juga berbagi kasih dan kebahagiaan bersama mereka sehingga mereka tidak merasakan kesepian lagi, “ ungkap Pepeng, relawan Tzu Chi Bandung yang ikut serta dalam kegiatan ini.


Pepeng (tengah) dan dua relawan Tzu Chi Bandung mengajak penghuni panti berbincang-bincang untuk melepaskan kerinduan terhadap keluarganya.


Untuk memeriahkan serta menghangatkan suasana, para relawan Tzu Chi Bandung mengajak para opa oma untuk mengikuti lagu dan memperagakan isyarat tangan “Satu Keluarga” dan “Satu Dunia Yang Bersih.”

Kegiatan kunjungan kasih ini pun diisi dengan melayani dan menghibur para opa dan oma, seperti memijat, membagikan makanan, memotong kuku serta mencukur rambut dan janggut. Selain itu, dari kunjungan kasih ini para relawan Tzu Chi Bandung juga mempersembahkan nyanyian isyarat tangan “Satu Keluarga” dan “Sebuah Dunia Yang Bersih”. Supaya suasana lebih meriah dan hangat para relawan Tzu Chi Bandung juga mengajak opa dan oma untuk bernyanyi bersama.

Setelah kunjungan kasih di Panti Wreda Karitas selesai, pada hari yang sama relawan Tzu Chi Bandung kemudian melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi Rumah Pemulihan Permata yang masih berada di daerah Cimahi. Disini para relawan melayani oma dan opa seperti yang dilakukan di Panti Wreda Karitas dengan ikhlas dan sepenuh hati. Kali ini para relawan melayani 21 penghuni Rumah Pemulihan Permata yang  terdiri dari 10 oma dan 11 opa.


Selain menjaga kebersihan dan kerapihan, para relawan juga memijit para opa oma sebagai bentuk pelayanan yang diberikan.

Meluangkan waktu serta bersosialisasi dan mengasihi terhadap orang tua khususnya para penghuni panti jompo merupakan tindakan mulia. Hal tersebut mencerminkan bakti para relawan Tzu Chi pada orang tua dan masyarakat sekaligus berkontribusi dan terjun secara langsung dalam menebar cinta kasih universal.

Editor: Arimami Suryo A.

Relawan Tzu Chi Bandung mencukur rambut dan memotong kuku para penghuni panti saat melakukan kunjungan kasih. Kegiatan ini untuk menjaga kebersihan serta kerapihan oma dan opa.


Artikel Terkait

Kisah Tegar Masnita Merawat Suami dan Keluarganya

Kisah Tegar Masnita Merawat Suami dan Keluarganya

30 Juli 2020

Relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Barat 2 mengunjungi rumah Khetima yang menderita stroke berat dengan membawa paket sembako. 

Melengkapi Kebahagiaan Maulidya

Melengkapi Kebahagiaan Maulidya

17 Oktober 2022

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 1 mendampingi dan memberikan semangat kepada Maulidya Syah Febriani Siregar, pasien operasi jantung rujukan dari Medan, Sumatera Utara.

Menjalin Simpul Kasih di Panti Tresna Werdha

Menjalin Simpul Kasih di Panti Tresna Werdha

10 Juli 2018
Tzu Chi Makassar kembali menggelar bakti sosial di Panti Jompo Tresna Werdha Gau Mabaji, Kabupaten Gowa, Minggu (8/7). Kali ini sebanyak 58 relawan yang hadir. Tak hanya dari relawan Tzu Chi, karyawan Yayasan Family Group juga ikut bergabung untuk menjalin simpul kasih bersama opa dan oma.
Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -