Mengunjungi Tzu Chi Center, Ajhan Tiradhammo Lebih Mendalami Jejak Langkah Sejarah Tzu Chi

Jurnalis : Clarissa Ruth, Fotografer : Clarissa Ruth

Ajahn Tiradhammo mengunjungi langsung Tzu Chi Center dan diajak berkeliling oleh relawan. Haryo Suparmun menjelaskan tentang sejarah Tzu Chi International dan juga Indonesia, keempat misi Tzu Chi juga dijelaskan, dan juga diperlihatkan bahwa Tzu Chi juga mementingkan pelestarian lingkungan.

Dengan penuh gembira dan semangat relawan Tzu Chi menunggu kedatangan Ajahn Tiradhammo, salah satu Bhikkhu Barat senior yang sedang berada di Jakarta dan berkeinginan untuk melihat secara langsung Tzu Chi Center yang memiliki cerita jejak langkah kebaikan. Pernah mendengar tentang Tzu Chi sebagai sebuah organisasi kemanusiaan yang didirikan oleh Master Cheng Yen, membuat Ajahn Tiradhammo asal Canada yang kini menetap di Sydney Australia, ingin mengetahui secara langsung tentang Tzu Chi dan memahami lebih detail tentang misi-misi kebajikan yang sudah disebarkan Tzu Chi ke berbagai negara.

“Awalnya beliau pernah dibagikan buku 37 faktor pencerahan oleh Ajahn Achita, dari sana Ajahn Tiradhammo ingin tau lebih dalam tentang Tzu Chi dan kebetulan sedang ada di Indonesia, jadi ini momen yang sangat jarang sekali. Beliau juga berkenan meninjau Tzu Chi Center, jadi dengan senang hati kita mengajak Ajahn berkeliling di rumah kita ini,” cerita Haryo Suparmun, relawan Tzu Chi yang menjelaskan tentang Tzu Chi saat tur berlangsung.

Haryo yang membawa Ajahn Tiradhammo berkeliling menjelaskan tentang awal mula Tzu Chi didirikan, apa saja yang sudah Tzu Chi lakukan untuk membantu sesama, berkembangnya Tzu Chi international dan juga Tzu Chi Indonesia. Haryo juga menjelaskan misi-misi Tzu Chi, apa saja yang dilakukan di Amal, Kesehatan, Pendidikan, dan Budaya Humanis. Terlihat Ajahn Tiradhammo kagum dan memperhatikan setiap penjelasan mengenai sejarah Tzu Chi.

Saat berkeliling Ajahn Tiradhammo terlihat sangat tertarik dengan sejarah-sejarah kebaikan yang sudah Tzu Chi lakukan baik di internasioanl maupun di Indonesia sendiri.

“Sangat luar biasa, melihat gedungnya, melihat aksi-aksi dan project yang sudah dibuat Tzu Chi sangat positif dan sangat menginspirasi sekali. Menurut saya Tzu Chi adalah yayasan Buddhis yang bagus untuk mempraktikkan kebaikan dan ketulusan. Dimana para relawan sangat aktif juga rela untuk memberikan waktunya, hartanya untuk berdonasi, memberikan tenaga dengan sesuai skil yang dimiliki, dan selalu ingin berkontribusi untuk menolong yang sakit, anak-anak yang butuh biaya pendidikan, mereka yang sedang menghadapi bencana. Tzu Chi selalu ada untuk membantu dengan cinta kasih,” ungkap Ajahn Tiradhammo.

Setelah berkeliling dan menceritakan tentang sejarah Tzu Chi, relawan yang mendampingi dan juga beberapa umat Vihara Dhamma Sukha yang ikut mendampingi Ajhan Tiradhammo berkunjung, mereka mendengarkan short dharma atau wejangan dari Ajahn Tiradhammo.

“Kita mendapat keuntungan juga bisa mendengar wejangan dari beliau, Ajahn mengatakan bahwa pikiran itu bersumber juga dari pola makan. Ajahn bilang ‘food to mind’, jadi apa yang kita makan dan konsumsi itu mempengaruhi pola pikiran kita. Jadi kalau kita berpikir positif apapun yang kita kerjakan jadi positif, Ajahn menyarankan untuk selalu menjaga pikiran kita jangan sampai terpengaruh lingkungan luar,” kesan Haryo.

Ajahn Tiradhammo sempat memberi short Dharma atau wejangan kepada relawan, dan juga beberapa umat Vihara Dhamma Sukha yang ikut datang mendampingi Ajahn Tiradhammo ke Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara.

Berawal dari Srilanka
Ajahn Tiradhammo bercerita sedikit tentang perjalanannya mendalami Dharma, berawal saat di Srilanka saat ia masih sangat muda dan mendalami Dharma selama sembilan tahun di Thailand menjadikan tekad Ajahn Tiradhammo untuk menjadi guru yang mengajari Dharma. Ajahn Tiradhammo kini sudah berkeliling ke beberapa negara seperti USA, England, New Zealand, dan sekarang menetap di Australia.

“Saat itu saya masih sangat muda dan hanya ikut retret meditasi selama satu bulan di Srilanka tetapi ternyata yang awalnya hanya meditasi satu bulan berakhir dengan belajar menjadi bhikkhu dengan mendalami Dharma di Thailand selama sembilan tahun, dan sudah mengajar ke beberapa negara sampai sekarang tinggal di Australia untuk mengajar Dharma juga di sana,” cerita Ajahn Tiradhammo.

Relawan memberikan buku kepada Ajahn Tiradhammo yang isinya menceritakan secara detail tentang awal mula Master mendirikan Tzu Chi dan juga sejarah-sejarah Tzu Chi lainnya. Buku yang diberikan tersebut berbahasa Inggris jadi mempermudah Ajahn Tiradhammo untuk membaca dan memahami dengan jelas.

Dalam kunjungan ini Ajahn Tiradhammo juga sedikit belajar tentang ajaran Mahayana yang dimana Tzu Chi sendiri mendasari ajaran Mahayana seperti yang diajarkan Master Cheng Yen. Ajahn Tiradhammo sangat terkesan dengan itu dan melihat apa saja yang sudah dilakukan Tzu Chi membuatnya semakin terinspirasi dan mengapresiasi aksi dan langkah-langkah kebajikan yang sudah disebarkan melalui Tzu Chi.

“Salah satu aksi Tzu Chi yang membuat saya tersentuh adalah saat terjadi bencana, sangat terbayang bagaimana mereka membutuhkan bantuan dan Tzu Chi dengan cepatnya bisa selalu membantu dan mendampingi mereka. Menurut saya mungkin banyak organisasi lainnya yang berbuat seperti ini tetapi untuk organisasi Buddhis belum banyak dan itu yang sangat luar biasa dan mengispirasi sekali untuk banyak orang,” ungkapnya.

Di akhir kunjungan, Ajahn Tiradhammo berfoto bersama dengan relawan-relawan Tzu Chi. Beliau merasa sangat senang mendapat sambutan yang sangat hangat dari para relawan Tzu Chi.

Kunjungan Ajahn ke Tzu Chi Center membuat para relawan senang dan menjadikan suatu momen yang indah. Selain itu relawan juga senang semakin banyak lagi yang mengenal Tzu Chi bukan cuma dari cerita atau dari televisi tetapi bisa mendengarkan cerita dan langkah-langkah kebajikan Tzu Chi secara langsung dengan berkunjung ke Tzu Chi Center.

“Sebetulnya kita memang ingin makin banyak yang mengenal Tzu Chi secara detail, apa yang disampaikan Master, apa yang telah dilakukan Tzu Chi Indonesia. Jadi sangat senang juga ya hari ini Ajahn Tiradhammo dapat berkunjung dan kita bisa mengenalkan lebih jauh tentang Tzu Chi. Kami sangat senang juga beliau terlihat sangat terkesan sekali atas sumbangsih yang sudah Tzu Chi berikan kepada masyarakat,” ungkap Haryo Suparmun.

Editor: Erli Tan

Artikel Terkait

 Rumah Insan Tzu Chi Batam

Rumah Insan Tzu Chi Batam

15 Juni 2015 Setelah Jakarta, Bandung, dan Padang, kini insan Tzu Chi Batam pun akan memiliki Rumah Batin (Aula Jing Si).
Menggunakan Ketulusan dan Cinta Kasih

Menggunakan Ketulusan dan Cinta Kasih

05 Juni 2015 Sejak tahun 2003 telah dimulai program 4in1, karena kondisi tiap komunitas berbeda, maka memiliki cara penanganan yang berbeda pula, namun tetap berfokus pada Ketulusan (Cheng) dan Cinta Kasih (Qing).
Sumbangsih untuk Aula Jing Si

Sumbangsih untuk Aula Jing Si

10 Mei 2010
Perayaan Waisak tahun ini memang berbeda. Selain ada pameran poster Budaya Humanis Tzu Chi, dibuka pula kesempatan bagi para relawan, donatur, dan masyarakat yang ingin berdana bagi pembangunan Aula Jing Si.
Seulas senyuman mampu menenteramkan hati yang cemas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -