Menikmati Lezatnya Kue Bulan Sambil Beramal
Jurnalis : Nuraina (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan (Tzu Chi Medan)Menyambut Festival Kue Bulan, Tzu Chi Medan melakukan Bazar Kue Bulan pada 21 hingga 27 September 2015 di Sun Plaza, Lippo Mall, Cambridge City Square, Central Point Mall, dan Binjai Super Mall.
Setiap tahun di bulan kedelapan, hari ke-15 penanggalan lunar, etnis Tionghoa merayakan Festival Musim Gugur yang menyajikan kudapan wajib berupa kue bulan. Hal itu membuat Festival Musim Gugur ini juga dikenal dengan “Festival Kue Bulan”.
Kue bulan pada dasarnya berbentuk bulat melambangkan kebulatan dan keutuhan rezeki, namun karena perkembangan zaman maka bentuk-bentuk lain muncul menambah variasi kue bulan. Cara membuatnya pun kini juga bervariasi. Bila kue bulan asli dibuat dengan cara dipanggang, sekarang juga ada kue bulan tanpa dipanggang yang lebih dikenal dengan Snow Skin Mooncake atau ada pula Jelly Mooncake yang terbuat dari jelly. Kue bulan kini juga tidak hanya menarik minat masyarakat Tionghoa, tapi seluruh masyarakat karena rasanya yang lezat. Kesempatan tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi untuk mengajak relawan Tzu Chi di kota Medan, Binjai, Tebing tinggi, dan Banda Aceh untuk mengadakan bazar kue bulan di kota masing-masing.
Di Tzu Chi Medan, Bazar Kue Bulan ini dilakukan pada 21 hingga 27 September 2015 di Sun Plaza, Lippo Mall, Cambridge City Square, Central Point Mall, dan Binjai Super Mall. Desnita Shijie, salah satu relawan Tzu Chi yang juga merupakan koordinator Bazar Kue Bulan merasa senang karena kegiatan tersebut bisa berjalan sukses. Ia juga bersyukur karena masyarakat menyambut baik adanya bazar dan turut berdonasi melalui pembelian setiap kue bulan. “Sangat bersyukur sekali karena seluruh relawan bersama-sama serta tulus menggalang hati masyarakat. Nantinya hasil penjualan kue bulan ini seutuhnya akan digunakan untuk menolong siapa saja yang membutuhkan bantuan,” jelasnya.
Relawan Tzu Chi dengan semangat dan bersatu hati menjual kue bulan. Hasil penjualan dari bazar ini nantinya akan dipergunakan dalam kegiatan amal Tzu Chi.
Bersumbangsih Tanpa Pamrih
Pagi hari, 19 September 2015, relawan sudah sibuk mengumpulkan barang-barang logistik dan membawanya ke mal demi mempersiapkan bazar pada keesokan harinya. Hari itu, semua barang logistik sudah harus dimasukkan ke mal. Cuaca yang panas tidak mempengaruhi niat para relawan yang harus mengangkat perlengkapan bazar seperti meja, bangku, dan lain-lain yang diperlukan.
Keesokan harinya, 20 September 2015, perlengkapan bazar dibawa ke masing-masing mal pada malam hari setelah pukul 10 malam. “Pihak mal baru menginzinkan barang masuk setelah pukul 10 malam,” jelas salah satu relawan. Relawan yang bertugas di masing-masing mal bersiap dan mempersiapkan bazar pada malam hari. Walaupun mempersiapkan bazar hingga lewat tengah malam, namun keesokan harinya relawan telah datang sejak pukul 8 pagi untuk kembali mempersiapkan bazar.
Lina Chandrina Shijie koordinator bazar di Sun Plaza menuturkan bahwa ia sengang karena kegiatan ini bukan sekedar kegiatan amal tapi juga kegiatan pengenalan Tzu Chi kepada masyarakat luas. “Sangat senang karena selain hasilnya bisa digunakan untuk amal, kita melalui kegiatan ini juga bisa sambil sosialisasi ke masyarakat tentang Tzu Chi,” katanya.
Para pembeli berfoto bersama dengan relawan.
Khusus bazar di Sun Plaza, selain menjual kue bulan yang dipanggang, relawan juga menjual Snow Skin Mooncake dan Jelly Mooncake. Kedua jenis kue bulan ini dibuat sendiri oleh relawan dua hari sebelumnya. “Saat membuat Snow Skin dan Jelly Mooncake, memang capek tetapi rasa kebersamaan dan kekeluargaannya terasa sangat erat. Ada canda, tawa, dan saling melengkapi, untuk itu sangatlah sesuai kalau kue bulan ini kami namakan Kue Bulan Cinta Kasih,” ungkap Djuli Daud Shijie.
Berbeda dengan Tzu Chi Medan yang telah berulang kali melakukan bazar, pengalaman pertama melakukan bazar kue bulan dirasakan oleh relawan Tzu Chi di Binjai. Mereka begitu bersemangat untuk menyukseskan kegiatan ini. Irni Shijie, koordinator bazar di Binjai Super Mall mengaku senang karena kegiatan ini bisa menambah relawan Tzu Chi di Binjai. “Selama ini kami hanya melakukan kegiatan daur ulang. Adanya bazar ini membuat kami semakin akrab dan mendapatkan beberapa orang calon relawan, semoga semakin banyak masyarakat Binjai yang tergerak hatinya untuk sama-sama berjalan di jalan Bodhisatwa,” harapnya.