Menilik Senyum Para Lansia
Jurnalis : Ivon (Tzu Chi Lampung), Fotografer : Ivon (Tzu Chi Lampung)Sumarike sedang berbincang dengan Pak Gatot mengenai tujuan dari kunjungan yang relawan lakukan.
Di masa tua, tentu semua orang berharap agar dapat menikmati kehidupan yang tenang bersama keluarga. Namun tidak semua orang di masa tuanya dapat menikmati momen itu, seperti kakek dan nenek yang ada di Panti Jompo Tresna Werdha. Mereka menikmati hari tua di panti jompo, tanpa anak atau keluarga. Namun begitu, mereka sangat bersyukur, karena masih ada tempat yang menerima dan mengurus mereka layaknya keluarga.
Sabtu, 10 September 2022 Tzu Chi Lampung mengunjungi Unit Pelaksana Teknis Daerah Panti Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha, atau yang sering di sebut Panti Jompo Tresna Werdha, di Natar, Lampung Selatan. Mereka sangat senang, karena ada yang datang menjenguk dan mengajak bercerita. Meski tak dipungkiri, mereka juga merindukan anak-anak dan keluarganya.
Penyerahan bingkisan oleh relawan Tzu Chi kepada pengurus Panti Jompo, berupa 12 lusin piring, 12 lusin gelas dan 73 bungkus snack untuk para Lansia.
Pada kesempatan itu, Sumarike, relawan Tzu Chi Lampung memberikan sambutan dan juga salam sapa untuk kakek dan nenek semua, tentu saja mereka menyambut kedatangan relawan dengan bahagia.
“Selamat pagi Mbah Kakung dan Mbah Putri (panggilan kakek nenek dalam bahasa jawa, itu merupakan panggilan mereka di sana). Apa kabar? Semoga semuanya sehat yaa. Hari ini kami dari Tzu Chi datang untuk bersilaturahmi dan juga menjenguk Mbah semuanya. Semoga kita semua selalu sehat yaa,” sapa Sumarike. “kami ada sedikit bingkisan, tidak seberapa tapi semoga bermanfaat,” imbuhnya.
Faridah sedang menyerahkan snack kepada salah satu Lansia.
Anna selaku salah satu pengurus di panti tersebut mengungkapkan, “Panti Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha atau lebih dikenal dengan "panti jompo" merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Sosial Provinsi Lampung. Berdiri pada tahun 1980 semasa Kanwil Departemen Sosial Provinsi Lampung. Setelah otonomi daerah oleh Departemen Sosial diserahkan kepada Pemda Provinsi Lampung yang berdiri sejak tahun 1980. Saat ini ada 73 lansia yang tinggal di sini.”
Panti ini di kepalai oleh Drs. Zufrianto Ali Sahroni MH., yang kebetulan kemarin tidak dapat hadir karena sedang ada kegiatan di tempat lain. Kemudian diwakilkan oleh Bapak Gatot Irawan Gunadi, S.Sos., MM. Beliau juga menyampaikan sambutannya dalam acara tersebut. “Mereka ini sangat senang ketika ada yang mengunjungi, karena di sini mereka benar-benar lansia mandiri. Jadi di sini tidak ada keluarga dan mereka masih bisa melakukan aktivitas sendiri. Seperti cuci baju, makan, mandi dan lainnya,” ungkapnya. Tak hanya itu, Gatot juga menyampaikan bahwa sebagian dari mereka masuk dalam lansia perawatan. Jadi mereka yang dalam keadaan sakit atau hanya di tempat tidur aktivitasnya.
Mbah Alex, salah satu penghuni panti yang berasal dari Jogjakarta dan datang sendiri ke rumah lansia ini. beliau merupakan mantan pemain bulu tangkis.
Dari beberapa Lansia, ada cerita dari salah satu penghuni panti. Namanya Mbah Alex, ia merupakan Lansia asal Jogjakarta. Ia sendiri di sana dan jauh dari istri anak. Mbah Alex memiliki empat orang anak yang merantau cukup jauh. “Kulo nelongso Mbak, kangen kaleh anak-anak kulo. Tapi sing penting sakniki saget ngibadah lan sehat (saya sedih Mbak, kangen sama anak-anak. Tapi yang penting sekarang bisa beribadah dan badan sehat),” ceritanya.
Dari kisah Mbah Alex, relawan bisa melihat semangatnya di tengah kerinduan kepada anak-anak ia selalu ingat Tuhan untuk terus beribadah. Ia tetap semangat menjalani hidupnya. “Saya juga mantan atlet Mbak, jadi sampai sekarang masih kuat,” imbuhnya sembari tersenyum kecil.
Editor: Metta Wulandari
Artikel Terkait
Belajar Ikhlas, Belajar Bersyukur
16 Juli 2018Arfan
merupakan salah satu penerima bantuan Tzu Chi. Sejak awal kelahirannya,
Arfan sudah memiliki banyak kelainan dalam organ tubuhnya. Lambungnya bocor,
ususnya menempel satu sama lain, penyempitan trakea, kaki yang tertekuk dan
panjang sebelah, serta kepala
yang tidak sempurna. Beruntung Arfan
memiliki orang tua yang mencurahkan cinta kasihnya, sabar, serta ikhlas.
Berfikir Positif Itu Harus
02 Desember 2024Kegiatan bernama kunjungan kasih dapat membuka pandangan seseorang dalam menatap kehidupan. Seperti kunjungan kasih yang rutin diikuti para relawan di Komunitas He Qi Pusat diharapkan dapat membuka pandangan 76 relawan dalam menatap kehidupan.