Menimba Ilmu dan Pengalaman Saat Screening Baksos Tzu Chi di Cikarang

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Halim Kusin, Khusnul Khotimah

Fatimah saat mendampingi salah satu pasien mata pada screening Baksos Tzu Chi ke-119 di Cikarang, Kabupaten Bekasi Sabtu, 5 Agustus 2017.

Pemeriksaan awal atau screening Baksos Tzu Chi ke-119 di Cikarang, Kabupaten Bekasi Sabtu, 5 Agustus 2017 direspon positif banyak pihak. Salah satunya dari para sukarelawan yang turut bepartisipasi. Ada tim medis dari RS Sentra Medika Cikarang, RS. Amanda Cikarang, juga dari mahasiswa beberapa kampus dan siswa-siswi sekolah di seputar Cikarang.

“Saya baru pertama kali. Senang ikut baksos karena menambah pengalaman. Saya juga jadi banyak bersyukur dengan kehidupan saya karena di sini saya lihat banyak yang lebih kurang dari saya,” ujar Fatimah Nuraini, siswi SMA 1 Cikarang Utara.

Awalnya Fatimah merasa kesulitan karena belum terlalu paham tentang baksos. Namun dengan bimbingan para relawan Tzu Chi, ia pun bisa menjalankan tugasnya sesuai standar pelayanan Tzu Chi.

“Sekarang sudah lumayan paham. Saya tugasnya di bagian visus, mengantarkan pasien yang sudah diperiksa ke tahap mendengar penjelasan dokter,” tambahnya. 

Fatimah tak sendiri, ia berada dalam satu tim bersama teman-temannya dari sekolah. Mereka ikut kegiatan ini atas ajakan dari pengurus OSIS di sekolah.

Para pelajar dari beberapa sekolah di Cikarang usai mendengarkan arahan dari koordinator relawan sesaat sebelum screening dimulai.


Para pelajar mendapatkan rompi relawan Kembang yang akan mereka kenakan selama screening.

Relawan Tzu Chi Cikarang sendiri saat ini baru berjumlah empat orang. Karena itu Ferianto, Relawan Tzu Chi Cikarang sangat bersyukur dengan bantuan para sukarelawan yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Sumbangsih para sukarelawan ini sangat membantu, sehingga kegiatan screening yang diikuti 803 pasien ini dapat berjalan baik. 

“Kita mensyukurinya karena ternyata ini direspon warga Cikarang dengan sangat baik. Mereka tergerak hatinya untuk bergabung dengan kami. Dan pasien itu yang sebelumnya jumlahnya sedikit menjadi banyak,” kata Ferianto.

Selain membantu warga Cikarang mendapatkan pengobatan, baksos ini juga bertujuan menjaring warga sekitar Cikarang untuk menjadi relawan Tzu Chi. Hal ini begitu penting agar cinta kasih melalui kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan oleh warga bisa banyak dilaksanakan. Ujar Heming, relawan yang menjadi salah satu koordinator baksos.

“Sebelum kita mengadakan baksos besar ini, kita pernah mengadakan baksos degeneratif. Nah dari hasil baksos degeneratif itu kelihatannya bisa menjaring para relawan di Cikarang.  Selesai baksos degeneratif di Cikarang, ditindaklanjuti dengan baksos besar ini. Hasil dari kemarin juga makanya banyak sekali relawan-relawan Cikarang yang dilibatkan dalam kegiatan kali ini. Justru dari Jakarta agak dikurangi,” terangnya. 

Ferianto (seragam Abu Putih) saat menyambut kunjungan Kapolres Metro Bekasi Kombes Asep Adi Saputra.

Pada screening ini, dr. Ida Bagus Darmasusila, Sp.B dari TIMA turut membimbing para sukarelawan. “Ini yang kita hadapi adalah pasien, jadi kalian jangan bercanda ya, juga jangan melamun. Di sini kalian bisa belajar banyak, termasuk saat perawat tidak ada, kalian belajar menggantikan perawat,” begitu salah satu nasihatnya pada para sukarelawan yang rata-rata masih pelajar ataupun mahasiswa.

Dokter Ida Bagus Darmasusila pun memuji semangat mereka menimba ilmu dan pengalaman dari kegiatan ini. Ia juga bersyukur dengan antusias warga yang datang untuk memeriksakan kesehatannya supaya bisa ikut operasi pekan depan.

“Banyak yang datang rupanya mereka sudah pernah mendengar tentang Tzu Chi. Mereka percaya sekali dengan Tzu Chi. Para sukarelawan juga bergembira,” tambahnya.

Editor: Arimami SA


Artikel Terkait

Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -