Meningkatkan Kualitas Pendidikan Secara Holistik

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya


Freddy S. Kom, MM, dan Mr. David Goss, President The I Can Foundation menandatangi nota kesepahaman (MOU) pada 8 Mei 2018. Mereka mewakili Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng dan The ICAN Foundation, akan bekerja sama dalam pembelajaran bahasa Inggris selama satu tahun untuk siswa dan guru.

Lembaga Australia, The ICAN Foundation (ICF) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Sekolah Cinta Kasih (SCK) Tzu Chi Cengkareng pada 8 Mei 2018, di Aula gedung B sekolah. Dalam kerja sama tersebut, SCK dan ICF membuat program pembelajaran bahasa Inggris selama satu tahun untuk siswa dan guru.

Uniknya, Mr. David Goss, President The ICAN Foundation (ICF) tidak mau membatasi siswa atau guru yang memang serius mau belajar, mereka (ICF) ingin melihat antusias siswa dan guru Tzu Chi. Jika perkembangannya bagus, maka program pembelajaran tersebut akan diperpanjang tanpa MoU.


Freddy memberikan kata sambutan, ia berharap kemampuan bahasa Inggris para siswa bisa ditingkatkan lagi melalui program ini.

Mr. Goss dalam sambutannya di depan guru dan siswa siswi sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng mengatakan, ICF ingin meningkatkan pendidikan berkualitas khususnya kemampuan berbahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia di era globalisasi. “Kami berharap ICF dapat berkontribusi memberikan dampak sosial dan pendidikan yang positif serta berkelanjutan,” ujar Goss.

Menurut Goss, bahasa Inggris telah menjadi salah satu kebutuhan akan kemampuan SDM di negeri ini. Dari sana ia ingin ada pengembangan guru bahasa yang merupakan tulang punggung pendidikan. ICF meyakini bahwa peningkatan kualitas guru akan berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pendidikan secara holistik.


Mr. David Goss President The I Can Foundation dalam sambutannya mengatakan tidak mau membatasi siswa atau guru yang memang serius mau belajar.

Freddy S. Kom, MM, Direktur Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng menuturkan bahwa ICF focus bukan hanya untuk siswa yang sudah bisa berbahasa Inggris tapi justru yang belum bisa berbahasa Inggris. Di tahap pertama, ICF memberikan kuota yang sangat terbatas, yakni 25 siswa (TK hingga SMK) untuk satu sekolah. Namun pada tahap berikutnya, mereka (ICF) akan memberikan kuota lebih banyak lagi.

Program pembelajaran pada tahap pertama akan berjalan selama satu tahun. Mr. Goss kembali menegaskan bahwa ICF tidak mau membatasi siswa atau guru yang memang mau belajar, mereka akan melihat antusias siswa dan guru Tzu Chi. ICF pun nantinya akan melatih siswa maupun guru dari dasar sampai berhasil mengerti.


Penandatanganan MoU SCK dan ICAN Foundation ini disaksikan oleh siswa siswi dan guru SCK.


Beberapa siswa siswi SCK memeragakan bahasa isyarat tangan untuk memeriahkan kerja sama dalam rangka meningkatkan pendidikan di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.

Melalui program ini, Freddy berharap kemampuan bahasa Inggris para siswa bisa ditingkatkan lagi. “Semoga nantinya siswa Sekolah Cinta Kasih bisa naik tingkat dalam hal bahasa Inggrisnya, dari yang sudah bisa berbahasa Inggris menjadi lebih baik lagi,” ucapnya.

Sejalan dengan program tersebut, ICF juga akan memberikan icon corner di perpustakaan Sekolah Cinta Kasih untuk dijadikan pojok bacaan bagi siswa. Mereka (ICF) fokuskan dengan buku-buku berbahasa Inggris yang semuanya disediakan oleh ICF.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Meningkatkan Kualitas Pendidikan Secara Holistik

Meningkatkan Kualitas Pendidikan Secara Holistik

09 Mei 2018
Lembaga Australia, The ICAN Foundation (ICF) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Sekolah Cinta Kasih (SCK) Tzu Chi Cengkareng pada 8 Mei 2018. Dalam kerja sama tersebut, SCK dan ICF membuat program pembelajaran bahasa Inggris selama satu tahun untuk siswa dan guru.
Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -