Meningkatkan Perbuatan Untuk Lebih Baik
Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand YahyaLiu Su Mei, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan pihak Pulau Intan General Construction, tengah berdiskusi dengan Alex Kuo, arsitek Taiwan yang menangani pembangunan Aula jing Si. |
| |
Kontribusi Setiap Relawan Wendy, manajer proyek dari Pulau Intan mengatakan sangat berterimakasih kepada relawan Tzu Chi karena Pulau Intan dikasih kesempatan untuk belajar budaya Tzu Chi, “Ini kita jadikan proyek percontohan kita, untuk menularkan budaya Tzu Chi ke proyek-proyek Pulai Intan yang lainnya ke depan.” Program Budaya Humanis Tzu Chi ini memang sangat besar pengaruhnya terhadap lingkungan pembangunan proyek. “Perubahan yang paling mendasar salah satunya adalah masalah kebersihan, dan merokok,” ungkap Wendy yang menangani lebih kurang 250 pekerja.
Ket : - Liu Su Mei dan Alex Kuo tengah berdiskusi tentang atap Aula Jing Si dalam rapat rutin pembangunan Aula Jing Si. (kiri) Standar Keamanan yang Tinggi Masalah keselamatan kerja juga sangat diperhatikan oleh relawan Tzu Chi yang bertugas di lokasi pembangunan. Selain sudah menjadi standar keselamatan kerja dari Pulau Intan, namun relawan Tzu Chi tidak henti-hentinya memberi saran kepada para pekerja seni bangunan ini untuk selalu memakai helm, sepatu proyek, dan mereka yang sedang bertugas di ketinggin selalu diingatkan untuk memakai safety belt. Keberhasilan menjalankan misi budaya Tzu Chi di lingkungan pembangunan Aula Jing Si ini berkat kerja keras para relawan Tzu Chi, mereka tidak henti-hentinya menularkan budaya humanis kepada para pekerja. Jadi peran para Shixiong dan Shijie seluruh He Qi sangat berperan terhadap berhasilnya budaya humanis yang diterapkan di lingkungan pembangunan Aula Jing Si.
Ket:: - Selain koordinator pembangunan, para relawan Tzu Chi lainnya juga turut berperan serta dalam mengawasi proyek pembangunan Aula Jing Si. (kiri). Bukan Menegur, Tapi Mencontohkan Sementara itu Hendro Wiyogo, salah satu relawan yang bertugas sebagai quality control fisik bangunan juga mengutarakan perkembangan yang terjadi di lokasi proyek dengan disosialisasikannya budaya humanis Tzu Chi kepada para pekerja. Hendro Shixiong tak henti-hentinya membimbing mereka seperti budaya antri, hingga masalah kebersihan, namun dengan cara berbeda, “Kalau saya lagi di lokasi proyek lalu ada sampah bukannya saya menyuruh mereka untuk membersihkan, tapi saya pungut langsung sampah itu dan saya letakkan di tong sampah, setelah beberapa lama perlakuan ini saya lakukan di depan pakerja seni bangunan ini, lama-lama ternyata mereka mengikuti saya.” Tidak hanya Hendro, Hardiman Tiang Shixiong atau yang biasa di panggil Abun Shixiong juga punya cara tersendiri saat menghadapi para pekerja di lapangan. “Selama 3 hingga 4 bulan ini saya melihat banyak perubahan terhadap pekerja, karena saat saya berada di lokasi proyek dan menemukan sesuatu yang kurang bagus, saya tidak langsung menegur mereka (pekerja) tapi saya lakukan sendiri mengerjakannya. Contohnya seperti mengikat gelang-gelang tiang cor, ada yang tidak terikat baik dengan kawat, langsung saya kerjakan sendiri di depan mereka bukannya menegur mereka sambil memberi saran-saran,” jelas Hardiman.
| ||
Artikel Terkait
Meski Difabel, Iswahyudi Mampu Bertahan di Tengah Pandemi
24 Juli 2020Iswahyudi (58) adalah seorang difabel yang berjuang di kala pandemi COVID-19. Ia hidup dari barang-barang bekas yang ia perbaiki hingga mempunyai nilai jual.