Meniti Asa dengan Kantor Penghubung Tzu Chi Tanjung Pinang

Jurnalis : Chensuning (Tzu Chi Batam), Fotografer : Djaya Iskandar (Tzu Chi Batam)

Pada tanggal 11 September 2014, Kantor Penghubung Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Pinang diresmikan di Jalan Ir. Sutami dan dihadiri oleh sekitar 79 relawan yang berasal dari Batam dan Tanjung Pinang.

Berkarya di Indonesia sejak tahun 1993, Yayasan Buddha Tzu Chi sudah membantu ratusan ribu warga mengakses pelayanan kesehatan dan pendidikan. Dalam rangka mempermudah jalinan jodoh kepada masyarakat Indonesia sampai ke pelosok negeri maka Yayasan Buddha Tzu Chi mendirikan kantor perwakilan dan kantor penghubung di daerah-daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Tanggal 11 September 2014 merupakan hari bersejarah bagi insan Tzu Chi Tanjung Pinang. Pasalnya, tanggal tersebut menandai peresmian Kantor Penghubung  Tzu Chi Tanjung Pinang yang beralamat di Jalan Ir. Sutami. Acara yang dihadiri oleh 79 insan Tzu Chi asal Tanjung Pinang dan Batam ini dimulai pukul 10.00.

Acara ditandai dengan pembukaan papan nama oleh seluruh peserta yang kemudian dilanjutkan dengan Li Pai Fa Hua Jing (pembacaan Sutra Keajaiban Dharma Bunga Teratai) dan melakukan pradaksina yang diikuti oleh seluruh peserta.

Acara ini diisi dengan berbagai acara syukuran dan sharing mengenai Yayasan Buddha Tzu Chi. Selain itu, terdapat acara pemotongan tumpeng oleh Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Batam, Diana dan diberikan kepada Ketua Tzu Chi Tanjung Pinang, Mori.


Dalam acara ini juga diperagakan isyarat tangan oleh para relawan Tzu Chi. Kantor penghubung ini diharapkan menjadi tempat untuk menggalang hati baru untuk bersumbangsih melalui Tzu Chi. 

Budi, salah satu insan Tzu Chi menceritakan awal berdirinya serta landasan Tzu Chi kepada para peserta. Tak hanya itu, Budi juga menjelaskan 8 misi Tzu Chi dan filosofi celengan bambu. “Cinta kasih harus dipupuk setiap hari dan mengingatkan kita untuk membantu orang, 50 sen yang dipergunakan untuk kegiatan sosial tidak akan memengaruhi hidangan keluarga kita, hanya dengan 50 sen juga bisa membantu orang.” ungkapnya.

Selain Budi, Dukman juga berkesempatan menjelaskan kepada peserta yang hadir mengenai misi pelestarian lingkungan Tzu Chi. Dukman menjelaskan bahwa untuk melestarikan lingkungan dapat dilakukan dengan 5R, yaitu: Refuse (menolak sesuatu yang bertentangan dengan prinsip pelestarian lingkungan), Reduce (mengurangi pemakaian barang yang tidak di perlukan dan menghemat pemakaian), Reuse (menggunakan kembali apa saja yang bisa digunakan), Repair (memperbaiki barang yang masih bisa diperbaiki dan menggunakan kembali) dan yang terakhir adalah Recycle (daur ulang).

Salah seorang peserta yang hadir, Rudy Chua yang juga adalah anggota DPRD Kepulauan Riau mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Tzu Chi. “Bagi saya apa yang dilakukan Tzu Chi merupakan sesuatu yang luar biasa,” ungkapnya. “Semoga dengan adanya kantor penghubung ini kita bisa mengembangkan misi-misi Tzu Chi. Dan tempat ini juga merupakan tempat bagi relawan Tanjung Pinang untuk mendiskusikan, merencanakan, dan menyatukan pandangan sehingga prinsip di Tzu Chi, prinsip sehati, harmonis, saling mengasihi, gotong royong bisa terlaksana dalam mengembangkan misi-misi Tzu Chi,” ujar Nina, salah satu insan Tzu Chi yang hadir.


Artikel Terkait

Meniti Asa dengan Kantor Penghubung Tzu Chi Tanjung Pinang

Meniti Asa dengan Kantor Penghubung Tzu Chi Tanjung Pinang

22 September 2014 Tanggal 11 September 2014 merupakan hari bersejarah bagi insan Tzu Chi Tanjung Pinang. Pasalnya, tanggal tersebut menandai peresmian Kantor Penghubung  Tzu Chi Tanjung Pinang yang beralamat di Jalan Ir. Sutami.
Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -