Meniti Harapan di Tzu Chi

Jurnalis : Sutanti (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Mieli (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)
 
 

fotoMinggu, 26 Februari 2012, Kantor Penghubung Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan pelatihan bagi relawan baru.

Minggu 26 Februari 2012, Kantor Penghubung Tzu Chi Tanjung Balai Karimun terasa lain dari minggu biasanya. Di pagi hari yang cerah itu, 2 orang komite, 5 relawan biru putih dan 18 relawan abu putih sejak pagi sudah bersiap-siap menyambut kedatangan keluarga baru bagi Yayasan Buddha Tzu Chi di Tanjung Balai Karimun. Tidak lama kemudian, dari tempat dan arah yang berbeda telah berdatangan para keluarga baru Tzu Chi untuk mengikuti pelatihan. Mereka datang dengan membawa harapan dan semangat untuk lebih mendalami ajaran Buddha.

Peserta yang hadir tidak hanya dari Tanjung Balai saja, tetapi banyak juga yang berasal dari Tanjung Batu.

Tepat pukul 10.00 WIB, para shixiong dan shijie yang  hadir di dalam kantor Tzu Chi langsung memulai acara yang dipandu oleh Nely shijie. Suasana di ruangan sosialisasi begitu khidmat saat mereka mendengar penjelasan sejarah berdirinya Tzu Chi serta dilanjutkan penjelasan misi dan visi Yayasan Buddha Tzu Chi yang dibawakan oleh Sukmawati shijiedan Ema shijie. Dalam sosialisasi ini juga ditayangkan tentang kilas balik kegiatan-kegiatan yang dilakukan relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun pada tahun 2011 serta Dwi Harianto shixiong menjelaskan bagaimana etika sebagai relawan abu putih. Hal ini bertujuan untuk memberikan motivasi, pembelajaran dan renungan untuk melangkah ke depan yang lebih baik.

Di pertengahan acara ditampilkan sebuah drama yang bertemakan bagaimana tata karma atau sikap bagi setiap anggota Tzu Chi. Drama ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi calon-calon relawan untuk menjaga pikiran, ucapan dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Saat acara sharing, seorang peserta menyampaikan kesannya selama acara berlangsung dan ia tertarik untuk mengikuti kegiatan Tzu Chi selanjutnya karena di yayasan sosial dan kemanusiaan ini  tidak membedakan suku maupun agama dalam memberikan bantuan kepada pihak lain.

foto   foto

Keterangan :

  • Pelatihan ini diikuti oleh 58 calon relawan di Tanjung Balai Karimun(kiri).
  • Calon relawan baru saling berbagi kisah pada sesi sharing(kanan).

Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, Ong Lie Fong shijie, berpesan bahwa di dunia ini sesuatu tidak tergantung pada satu orang saja, tetapi saling membutuhkan satu sama lain. Untuk itu kita sebagai insan Tzu Chi harus bisa bersama-sama membantu orang yang susah agar menjadi lebih baik serta tidak menyia-nyiakan jalinan jodoh yang sudah terikat satu sama lain. Master Cheng Yen di dalam ceramahnya mengingatkan agar kita berusaha untuk membantu semua makhluk yang membutuhkan, karena masih banyak saudara kita yang kesulitan ekonomi, kelaparan dan kesulitan lainnya. Kita hendaknya bersyukur apabila saat ini kita berkecukupan dan bisa banyak membantu orang lain.

Acara diakhiri dengan doa dan memberikan souvenir berupa kata perenungan Master Cheng Yen yang diberikan kepada 58 orang calon relawan. Dengan kata perenungan diharapkan semua bisa mengerti dan mempraktikkan makna yang terkandung dalam buku tersebut.

  
 

Artikel Terkait

Tzu Chi Entrepreneur Conference: Kesungguhan Hati dalam Melayani

Tzu Chi Entrepreneur Conference: Kesungguhan Hati dalam Melayani

31 Juli 2018
Sejak pagi dapur relawan yang berlokasi di basement Aula Jing Si sudah dipenuhi dengan ratusan relawan Tzu Chi tim konsumsi dan tim pelayanan (Sheng Huo Zhu) yang sibuk dengan tugas masing-masing. Mereka memberikan pelayanan yang terbaik untuk para peserta Tzu Chi Entrepreneur Conference.
Bantuan Kemanusiaan di Masa Awal (1993-1998)

Bantuan Kemanusiaan di Masa Awal (1993-1998)

07 September 2018
Tahun 1993 menjadi awal benih Tzu Chi tumbuh di Indonesia. Kesederhanaan, kebersamaan, dan kekeluargaan yang kental, atmosfir inilah yang menaungi kehadiran Tzu Chi di Indonesia. Berawal dari kegiatan para istri pengusaha Taiwan di Indonesia, perlahan-lahan berkembang menjadi sebuah kegiatan kemanusiaan. 
Untaian Kasih untuk Korban Gempa Hualien

Untaian Kasih untuk Korban Gempa Hualien

15 Februari 2018

Acara sederhana yang dibalut dengan ketulusan bersumbangsih itu diharapkan bisa menyampaikan doa kepada para korban bencana. “Memang yang kami sumbangkan hanya kecil, tapi semoga dengan setitik ketulusan ini bisa membantu mereka yang terkena bencana. Seperti yang Master Cheng Yen katakan, lakukanlah sebisa kita,” kata Santi, Kepala Divisi Bakti Amal Yayasan Buddha Tzu Chi.

Dengan kasih sayang kita menghibur batin manusia yang terluka, dengan kasih sayang pula kita memulihkan luka yang dialami bumi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -