Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan gathering Zhen Shan Mei yang dihadirin 23 orang relawan. Kegiatan ini mengajak semua relawan menjadi bagian dari Zhen Shan Mei untuk mewariskan sejarah kepada generasi berikutnya.
“Bukan hanya demi mencatat sejarah Tzu Chi, namun juga untuk menampilkan teladan kehidupan,” kata Master Cheng Yen tentang relawan dokumentasi Tzu Chi (Zhen Shan Mei). Dengan landasan benar, bajik, dan indah, jejak cinta kasih yang disebarkan oleh relawan Zhen Shan Mei ke pelosok dunia dapat diwariskan secara berkesinabungan.
Atas dasar itulah, pada Minggu, 27 November 2022, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan gathering Zhen Shan Mei yang diikuti oleh 23 relawan yang bertempat di lantai 2, Kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Sebelum mulai acara, Mie Li selaku Koordinator gathering Zhen Shan Mei dan pembawa acara membimbing para peserta untuk memberikan penghormatan kepada Buddha dan Master Cheng Yen. Kemudian dilanjutkan dengan membacakan Sepuluh Sila Tzu Chi dan menyanyikan lagu Zhen Shan Mei.
Sebelum mendengarkan penyampaian materi, para relawan terlebih dahulu diajak menyaksikan tayangan Lentera Kehidupan Master Cheng Yen yang berjudul “Giat Mencatat Sejarah dan menjadi Saksi Cinta Kasih.”
Terus Mengasah Kemampuan
Setelah itu relawan Zhen Shan Mei, Calvin (27) memberikan penjelasan materi tentang penulisan artikel kegiatan relawan. Ia menjelaskan persiapan apa saja yang harus dilakukan saat melakukan sebuah liputan.
Relawan Zhen Shan Mei, Calvin menyampaikan materi tentang langkah-langkah penulisan artikel kegiatan relawan Tzu Chi.
“Sebelum liputan cari informasi penting mengenai acara atau narasumber yang akan diliput. Lakukan riset, pelajari latar belakang narasumber, susunan acara, atau hal lain yang dibutuhkan. Di dalam suatu teks wawancara atau interview yang baik, di dalamnya haruslah terdapat sejumlah unsur, yakni 5W + 1H,” jelasnya Calvin saat membawakan materi.
Berawal dari menjadi staff di bagian Zhen Shan Mei pada tahun 2016. Awalnya Calvin tidak mengetahui apa itu fotografi, videografi ,dan jurnalisme. Ia pun terus mengasah kemampuannya di setiap kegiatan Tzu Chi hingga saat ini.
“Tahun 2016 saya bergabung menjadi staff di bagian Zhen Shan Mei. Awal bergabung saya sama sekali tidak mengetahui dasar fotografi, artikel, dan editing. Seiring berjalannya waktu, saya mendapatkan semua ilmu itu lewat setiap kegiatan yang saya ikuti. Setiap kegiatan saya selalu belajar mencari komposisi foto dan memperkaya kata-kata dalam membuat sebuah berita yang baik dan benar,” ungkap Calvin.
Tzu Ching Tanjung Balai Karimun, Beverly Clara menjelaskan beberapa tata cara pengambilan foto menggunakan handphone.
Setelah itu, materi dilanjutkan oleh salah satu Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) Tanjung Balai Karimun, Beverly Clara (20). Dalam kesempatan ini, Beverly memberikan penjelasan materi tentang fotografi dengan menggunakan handphone. Ia memberikan beberapa pengaturan foto yang benar dengan menggunakan handphone dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan gambar.
Koordinator kegiatan gathering Zhen Shan Mei, Mie Li berharap dengan adanya kegiatan ini semakin banyak lagi relawan yang bergabung untuk menjadi mata dan telinga Master Cheng Yen.
“Ren Ren Zhen Shan Mei (semua orang bisa menjadi Zhen Shan Mei) dan sasarannya ke semua relawan. Terutama relawan saat kunjungan kasih juga dapat ikut mendokumentasikan. Selain itu, penerima bantuan Tzu Chi (Gan En Hu) juga bisa menjadi cerita inspirastif. Semoga lebih banyak relawan mau berkontribusi menjadi relawan Zhen Shan Mei untuk menjadi mata dan telinga Master Cheng Yen,” ungkap Mie Li.
Setelah penyampaian materi, juga diadakan sesi tanya jawab untuk peserta yang memiliki pertanyaan seputar penulisan artikel maupun foto.
Julie Queentiny (kanan), relawan Tzu Chi dari Tanjung Batu yang tertarik bergabung menjadi relawan Zhen Shan Mei menyimak materi dalam kegiatan gathering.
Salah satu relawan yang berasal dari Tanjung Batu, Julie Queentiny (21) sudah 2 bulan bergabung menjadi relawan Zhen Shan Mei saat kegiatan screening baksos di Tanjung Batu. Ia pun merasa tertarik menjadi relawan Zhen Shan Mei karena bisa mengabadikan momen-momen saat penerima bantuan mendapatkan uluran tangan dari Tzu Chi.
“Saat saya ikut bergabung untuk membantu ke panti jompo bersama Tzu Chi Malaysia, saya merasa sangat tersentuh. Dan disaat itu juga saya bertekad untuk menjadi relawan Tzu Chi,” ungkap Julie Queentiny.
Editor: Arimami Suryo A.