Menjadi Lebih Baik
Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto
|
| ||
“Mereka adalah orang-orang yang pernah terlibat dalam aksi-aksi teror. Mereka sebagian adalah alumni Afganistan, yang pernah berperang disana. Setelah selesai perang mereka kembali ke Malaysia dan kemudian ke Indonesia melakukan tindakan teror,” terang Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Ketua program pemberdayaan dakwah untuk alumni Afganistan, Moro dan kasus Narapinda Teror. Sarlito menerangkan jika sebelum datang ke sini, para mantan pejuang ini telah menjalani pelatihan dakwah bersama dengan beberapa Ustad dan telah berkarya kembali di tengah-tengah masyarakat. Walaupun anggapan miring dari masyarakat masih ada, tetapi mereka terus berupaya untuk menunjukkan jika mereka kini telah kembali ke jalan yang benar dan ingin berbaur bersama masyarakat sekitar layaknya keluarga sendiri. Para mantan pejuang Afganistan dan Moro ini sendiri telah menjalani masa hukuman mereka sesuai dengan hukum yang berlaku. Kini setelah mereka bebas, mereka ingin kembali melakukan kegiatan seperti layaknya masyarakat, bersosialisasi dan bersumbangsih kepada masyarakat sekitar.
Keterangan :
Seperti halnya Asyim, yang tinggal di Tasikmalaya. Satu bulan yang lalu, dirinya mendapat undangan dari Dr. Sarlito untuk datang bersilaturahmi ke Yayasan Buddha Tzu Chi. Untuk memenuhi undangan, Ia harus menempuh perjalanan dengan kendaraan umum selama hampir 5 jam. Sebelum datang ke Tzu Chi , Asyim sendiri sempat merasa ragu ada apa sebenarnya di Tzu Chi. Setelah mendapat penayangan profil Tzu Chi dan berkeliling melihat suasana Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, dirinya merasa terkesan.”Saya sangat terkesan sekali dengan Perumahan Cinta Kasih ini. Ternyata di dunia ini masih ada orang-orang yang melakukan hal yang baik ini. Dalam melakukan segala hal dengan penuh cinta kasih. Dan hal ini sendiri bukanlah hal yang asing bagi kami, karena dalam agama kami sendiri telah diajarkan yang namanya cinta kasih,” ujar Asyim. Selain itu Asyim juga menerangkan jika dirinya sangat tersentuh dengan suasana keharmonisan warga di perumahan ini, “saya juga ingin tahu bagaimana dari sosok sebuah Kali Angke yang kumuh berubah menjadi sebuah komunitas yang begitu mengagumkan,” ujar Asyim, bapak dari 5 anak ini. Melihat suasana yang begitu asri dan damai membuat Asyim berpikir mengapa dirinya yang telah belajar cinta kasih ini belum dapat mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. “Saya juga ingin melakukan hal yang seperti demikian dan harus melakukannya. Saya tahu tidaklah mudah mengubah dari yang kondisi dulu. Tetapi saya ingin sekali belajar,” harap Asyim, yang berprofesi sehari-hari sebagai penjual kayu selama dua tahun ini. | |||
Artikel Terkait
![Suara Kasih: Giat Melatih Diri Bersama](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/b_010611-1.jpg)
Suara Kasih: Giat Melatih Diri Bersama
07 Juni 2011![Mengasah Karakter Luhur Anak Desa Binaan](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/352p_20190324_Singkawang_2.jpg)
Mengasah Karakter Luhur Anak Desa Binaan
29 Maret 2019Materi demi materi pendidikan karakter diberikan para relawan Tzu Chi Singkawang kepada anak-anak di desa binaan. Desa binaan Tzu Chi yang terletak di daerah pedalaman Kabupaten Landak menjadi sasaran pertama relawan muda-mudi Tzu Chi Singkawang.