Menjadi Lebih Dewasa dan Berbudaya Humanis di Hari Kemerdekaan

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Chandra Septiadi

Murid-murid Sekolah Dasar Cinta Kasih Tzu Chi menyanyikan lagu kemerdekaan RI ke-73 tahun 2018.

Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73, Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng mengadakan berbagai kegiatan perlombaan. Acara yang diadakan sejak pukul 06.30 pagi hingga pukul 12.00 WIB ini diikuti oleh para murid dan guru dari tingkat SD hingga SMK maupun karyawan sekolah.

Dalam memeriahkan acara HUT RI, unit Sekolah Dasar Cinta Kasih Tzu Chi mengadakan berbagai lomba, di antaranya lomba estafet karet, lomba kelereng, balap karung, dan paduan suara. Sebanyak 270 murid dari kelas 1 hingga 6 SD  secara bergantian menyanyikan lagu nasional yang bertema kemerdekaan di aula lantai 3 Gedung A. Menurut Jerica Casey Maryanto, Guru SD Cinta Kasih Tzu Chi ini, kegiatan ini diadakan agar para murid dapat mengetahui berbagai macam hal mengenai tema yang ada. “Banyak sekarang anak-anak itu kan mengenalnya hanya lagu-lagu nasional yang biasa. Tapi terkadang lupa akan lagu hari merdeka ini. Makanya saya pilih lagu merdeka supaya anak-anak semangatnya berkobar terus merayakan hari ulang tahun RI,” jelasnya.

Timothy, murid SD kelas 1D ini merasa senang dapat tampil dengan baik di depan teman-teman dan guru.

Dalam lomba paduan suara tersebut, anak-anak juga diajak berkreatifitas dalam menyanyikan lagu. Tidak hanya sekadar menyanyi namun ada juga yang membawakan puisi, seperti Timothy, murid SD kelas 1D ini. Menurut Timothy, bimbingan dan perhatian guru dalam mengajar lagu yang dinyanyikan dan puisi membuatnya nyaman dan mudah menerima pengajaran, karena itu ia dapat berani tampil di atas panggung, bersama teman-temanya. “Guru-gurunya baik. Ngajarinnya juga baik, terus (jika ada salah) nggak pernah marah-marah,” ucapnya dengan bangga.

Agar tidak mengecewakan usaha para guru, Timothy pun giat berlatih di rumah dan kerap dibantu oleh orang tuanya. Meskipun terkadang rasa malas kerap menghampirinya, tetapi keinginan kuat untuk dapat memberikan penampilan yang terbaik, membuatnya terus berlatih. “Di rumah biasa latihan 1 menit, dari hari Senin sampai Minggu, dan sekarang seneng  karena bisa tampil sama semuanya,” ungkapnya dengan penuh ceria.


Murid-murid SMK memanfaatkan hari kemerdekaan untuk menciptakan sebuah usaha kecil sebagai contoh praktik mata pelajaran program kewirausahaan.


Agus Salim (kanan), PIC lomba di unit SMK dan juga pembina osis mendampingi para murid selama menjalankan praktik kewirausahaan.

Memaknai Kemerdekaan dengan Bersinergi Bersama Warga Sekolah

Bila di unit SD para murid diajak untuk memaknai hari kemerdekaan beraneka lomba, murid-murid SMK juga melakukan hal yang sama. Bedanya jenis perlombaan yang mereka adakan mesti bersinergi bersama guru dan staf sekolah. Maka lomba yang dipilih sangat bervariasi dari lomba makan kerupuk. Ada yang berbeda dengan lomba makan kerupuk ini. kerupuk ini dililit dengan seutas tali dan tali tersebut diikat ke salah satu kaki. Ada pula lomba balap karung, lomba memindahkan biji kacang hijau, lalu lomba jalan dengan 3 kaki, dan lomba membuat nasi tumpeng. Dalam lomba membuat nasi tumpeng para murid bersama wali kelas masing-masing bersama-sama membuat dan berkreasi menyajikan hidangan yang menarik dan lezat.

Agus Salim, PIC acara perlombaan di unit SMK mengatakan jika acara ini merupakan agenda sekolah dimana seluruh warga sekolah baik murid, guru, hingga staf sekolah dapat berbaur bersama melakukan kegiatan positif serta saling mengenal lebih baik. “Jadi konsep kita adalah ingin memeriahkan HUT RI ke-73 dengan melibatkan seluruh warga sekolah seperti murid, guru serta karyawan sekolah. Khususnya di unit SMK sendiri. Tujuannya adalah meningkatkan kekompakan atau keakraban bagi siswa dengan gurunya,” ujar Agus di sela-sela acara.

Murid-murid unit SMK bekerja sama membuat nasi tumpeng bersama walikelas mereka.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Hari Senin, 20 Agustus 2018 ini dirasakan sangat antusias, terutama bagi para murid SMK yang membuat nasi tumpeng bersama wali kelas mereka. Dalam kegiatan tersebut, para murid secara tidak langsung belajar untuk bekerja sama dan bersinergi dengan guru dan rekan-rekan sesama murid. Contohnya Veronika Tio Helverna Hutabarat, murid kelas 10 Rekayasa Piranti Lunak ini. Ia dan teman-temannya yang tidak pernah membuat nasi tumpeng mengalami kesulitan untuk memasak nasi tumpeng dan membuat kreasinya. Tetapi dalam proses persiapan dan pembuatan nasi tumpeng, walikelas dan teman-teman satu timnya memberikan banyak motivasi dan dukungan. Hal yang menurutnya sulit ternyata dapat selesai dengan baik serta penuh dengan sukacita.

“Kalau saya sih nyaman-nyaman aja dengan kegiatan ini, karena kan di sini juga menjalin hubungan kebersamaan dengan wali kelas, serta sesama teman-teman bisa menjalin kerjasama dengan baik,” terang Veronika penuh semangat.

Veronika Tio Helverna Hutabarat (tengah) bersyukur dalam proses persiapan dan pembuatan nasi tumpeng mendapatkan banyak motivasi dan dukungan dari walikelas dan teman-teman satu timnya.

Selain mengadakan perlombaan, para guru juga mengimbau kepada murid-murid SMK untuk dapat melaksanakan program kewirausahaan, dimana mereka akan diberikan sejumlah dana dan diminta untuk berkreasi membuat sebuah usaha yang bisa menghasilkan profit.

Seperti yang dilakukan 5 murid yang membuka stan-stan minuman ringan. “Konsep kewirausahaan hari ini adalah melatih anak-anak agar mandiri dan belajar bahwa apa yang dapat mereka lakukan untuk mendapatkan sebuah hasil yang baik diacara ini. Jadi diputuskan selama acara ini, kita hanya menjual minuman karena kita sih tujuannya adalah ingin membantu siswa agar tidak keluar masuk arena sekolah,” terang Agus sembari membantu para murid yang berjualan untuk membuat minuman ringan.

Seusai acara, para murid SMK, guru beserta karyawan sekolah juga berkeliling ke kelas-kelas memungut dan membersihkan area yang dipenuhi sampah. Dengan berbagai macam acara dan aktivitas di hari kemerdekaan tersebut, para guru berharap para murid dapat menyerap arti kemerdekaan, menjalin lebih banyak hubungan baik dengan guru, teman-teman mereka dan karyawan di sekolah, serta dapat menjadi lebih dewasa dan berbudaya humanis.

Editor: Yuliati


Artikel Terkait

Menjadi Lebih Dewasa dan Berbudaya Humanis di Hari Kemerdekaan

Menjadi Lebih Dewasa dan Berbudaya Humanis di Hari Kemerdekaan

27 Agustus 2018

Dalam merayakan hari kemerdekaan RI, para murid di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi menjalin hubungan baik lebih dekat dengan guru, teman-teman, dan karyawan sekolah.

Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah, dan saling mengasihi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -