Menjadi Media yang Mencerahkan
Jurnalis : Rahma Mandasari (DAAI TV Medan), Fotografer : Amir Tan, Lili Hermanto (Tzu Chi Medan), Deby Dwi Annisa (DAAI TV Medan)Penampilan The Huangs Quartet yang piawai memainkan alat musik tradisional Taiwan
Kebenaran, kebajikan dan keindahan bagi DAAI TV yang sudah mengudara selama 9 tahun di Negara tercinta Indonesia, bukanlah sekedar slogan yang indah dan gampang diucapkan. Prinsip ini telah diterapkan dalam manajemen, mata acara dan tugas jurnalistik humanis para reporter dan juru kamera DAAI TV. Karena menjadi media yang memberi warna berbeda di dunia pertelevisian tanah air, adalah komitmen yang hingga kini tetap dipegang teguh oleh DAAI TV.
Sebagai wujud apresiasi dan ungkapan syukur kepada masyarakat Indonesia, khususnya kota Medan dan sekitarnya yang selama ini mendukung DAAI TV sebagai donatur, narasumber ataupun pemirsa setia. DAAI TV Medan menyelenggarakan Konser Amal DAAI Night 2016 bertajuk “Ketulusan dan Cinta Kasih” pada hari Minggu, 14 Agustus 2016, pukul 18.30 WIB, di Regale International Convention Center, Jl. H. Adam Malik, Medan. ‘’Acara DAAI Night ini merupakan event merayakan 9 tahun DAAI TV Medan berada di tengah masyarakat kota Medan dan sekitarnya dalam memberikan kontribusi dan inspirasi yang menjunjung nilai-nilai Kebenaran, Kebajikan, dan Keindahan dalam setiap program acaranya.” ujar Tony Honkley, manajer operasional DAAI TV Medan.
Penampilan Fransesca Kao, aktris dan penyanyi asal Taiwan ini menyanyikan soundtrack drama favorit pemirsa DAAI TV 3 perempuan 1 marga.
Sementara itu dalam penyampaian pidato sambutannya, CEO DAAI TV Indonesia, Hong Tjhin mengungkapkan bahwa peristiwa Tanjung Balai yang mengusik keharmonisan antar umat beragama tidak akan terjadi jika media televisi ataupun media massa lainnya menjunjung prinsip humanis, dan selalu menyiarkan semangat positif kerukunan antar umat beragama.
Acara yang dihadiri ribuan penonton yang dihadiri tokoh forum kerukunan umat beragama sumatera utara, sponsor dan para konsul dari Negara sahabat ini, menampilkan perpaduan musik dari dua Negara bersahabat, Indonesia dan Taiwan. Turut memeriahkan acara, anak-anak dari sekolah Chandrakusuma yang tergabung dalam IPAC (Inspire Performing Arts Centre), musisi lokal keroncong Deli Rama, orkestra Shine, The Huangs Quartet dari Taiwan, dan Fransesca Kao, aktris dan penyanyi yang wajahnya tak asing bagi para penggemar drama berdasarkan kisah nyata DAAI TV berjudul 3 perempuan satu marga.
Sosok inspiratif penerima penghargaan DAAI Inspiration Award 2016 (dari kiri ke kanan) Sugeng sang penjual tape difabel, Merilyn Lievani remaja penderita low vision, Ahmat Faury, dosen difabel yang sedang kuliah S3.
Pada puncak acara, para penonton yang hadir terkagum-kagum pada momen penyerahan penghargaan kepada 6 orang narasumber DAAI TV yang inspiratif dan melakukan hal-hal luar biasa. 3 di antaranya adalah penyandang disabilitas. Ahmat Faury, dosen difabel yang saat ini tengah melanjutkan studi S3. Merilyn Lievani, seorang remaja belia penderita low vision, yang tak menyerah dengan keterbatasan penglihatannya. Bersama dengan temannya, ia mendirikan kursus bahasa Inggris bagi anak – anak tuna netra dan berkebutuhan khusus. Sugeng, pemuda penjual tape yang gigih mencari nafkah dan mahir mengendarai motor yang telah dimodifikasi.
Ada juga Cut Darmayanti, seorang mantan TKW yang mengalokasikan tabungannya untuk mendirikan sekolah gratis bagi anak-anak nelayan miskin di Bagan, Deli Serdang. Sunaryo, warga Langkat yang juga mendirikan SMK gratis dari penjualan sayur mayur di ladangnya. DR.Phil Ichwan Azhari, seorang dosen yang menyelamatkan benda-benda bersejarah milik Nusantara agar tak hilang. ‘’Melihat para penyandang disabilitas yang mendapatkan penghargaan, saya merasa apa yang saya lakukan belum ada apa-apanya jika dibandingkan mereka,‘’ ungkap DR. Phil Ichwan Azhari yang mengaku sangat terharu melihat para penyandang disabilitas yang menerima penghargaan di atas pentas. Masing-masing penerima penghargaan juga mendapatkan uang sebesar 5 juta rupiah dari DAAI TV.
DAAI TV memberikan penghargaan
kepada corporate sponsor ( perusahaan yang memasang iklan layanan
masyarakat ) dan juga sponsor acara DAAI Night 2016 di Medan.
Sumbangsih para donator dan Perusahaan yang memasang iklan layanan masyarakat juga akan selalu menjadi amanah bagi DAAI TV. Untuk itu, DAAI TV juga memberikan penghargaan bagi 22 perusahaan. Tentunya, DAAI TV juga berharap akan semakin banyak lagi pihak dan perusahaan yang bersatu hati untuk menjernihkan batin manusia, peduli terhadap sesama dan juga lingkungan.
Di penghujung acara, ribuan penonton yang hadir diajak untuk berdiri dan mempraktikkan bahasa isyarat tangan yang biasanya dipakai untuk berkomunikasi terhadap saudara-saudara kita para penyandang disabilitas. Dengan prinsip universal tanpa membedakan suku, agama dan bangsa, seluruh hadirin pun mengikuti gerakan isyarat tangan atau yang biasa disebut Shou Yi oleh relawan Tzu Chi, lewat sebuah lagu yang berjudul satu keluarga. Pesan cinta kasih yang disampaikan DAAI TV lewat konser amal DAAI Night 2016 ini diharapkan tersebar luas dan mengetuk pintu hati lebih banyak orang lagi untuk berkontribusi bagi keharmonisan dalam keberagaman dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Artikel Terkait
Menggenggam Kesempatan Menjalin Jodoh Baik dengan Semua Makhluk
26 November 2014 Waktu menunggu itu, dipergunakan oleh orang tua murid untuk ikut bersumbangsih dalam menjalankan visi misi Tzu Chi di Sekolah Tzu Chi Indonesia, sehingga mereka disebut Da Ai Mama.Berdonasi dan Belajar Kepemimpinan Bersama Tzu Chi
06 Oktober 2016Kamis, 29 September 2016, mahasiswa yang tergabung dalam ALSA (Asian Law Student’s Association) Indonesia melakukan kunjungan ke Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Kunjungan ini diikuti oleh 200 peserta dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia.
Melatih dan Membina Insan Tzu Chi Makassar
16 November 2016Minggu, 13 November 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Makassar mengadakan training relawan biru putih dan abu putih. Kegiatan ini diikuti oleh 45 peserta dengan tujuan agar para relawan memiliki pedoman dan pondasi saat terjun dalam setiap kegiatan Tzu Chi.