Menjadi Satu Keluarga

Jurnalis : Dwi Hariyanto (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Mie Li, Sunaryo, Prawira (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)
 

foto
Relawan Tzu Chi mengajak para peserta Gan En Hu yang hadir untuk menari bersama pada perayaan Natal dan Tahun Baru.

Cinta kasih jangan membeda-bedakan suku bangsa dan batas Negara. Asalkan sebuah kehidupan, semuanya harus dihormati dan diberikan perhatian”
(Kata perenungan master Cheng Yen).

 

Selamat hari Natal dan tahun baru, selamat hari Natal dan tahun baru…” Inilah sepenggal syair lagu yang terdengar penuh ceria pagi itu saat mengiringi langkah kaki para Gan En Hu (penerima bantuan) memasuki kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Mereka pulang ke rumah untuk bersama-sama menyambut perayaan hari Natal dan tahun baru. Kegiatan ini berlangsung sebagai wujud rasa saling menghargai antar umat beragama. Di mana yang datang dalam acara itu semua adalah Gan En Hu dari Yayasan Buddha Tzu Chi Karimun. Mereka dari berbagai latar belakang agama yang berbeda-beda, namun dengan penuh sukacita dan kekeluargaan merayakan Natal bersama. Bukan hanya perayaan Natal saja, kegiatan serupa juga diikuti para Gan En Hu, seperti perayaan imlek bersama dan buka puasa bersama.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 8 Desember 2013, di kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Sebanyak 36 relawan yang terdiri dari relawan 5 relawan komite, 7 relawan biru, 8 relawan abu-abu ,dan 16 relawan rompi hadir pada acara ini. Selain itu juga diikuti 8 Tzu Shao dan 12 Xiao Tai Yang (kelas budi pekerti). Acara semakin meriah dengan ditampilkannya tarian Natal yang dibawakan oleh Xiao Tai Yang. Dengan penuh keceriaan anak-anak menarikan tarian Natal dengan gayanya yang lincah dan menggemaskan. Kemudian disela-sela acara, anak-anak semakin bertambah ceria dengan kehadiran Santa Claus yang membagi-bagikan hadiah kepada anak-anak. Kegiatan ini memberikan kesan yang sangat positif bagi Gan En Hu yang beragama Kristen. Mereka pun sangat senang dan terharu dengan adanya kegiatan ini.

foto   foto

Keterangan :

  • Santa Claus membagikan hadiah kepada peserta yang hadir. Mereka namapak sangat bergembira (kiri).
  • Juniati (dua dari kiri) bersama keluarganya menerima paket Natal. Ia bersyukur dan terharu dengan kegiatan yang diadakan (kanan).

Saya Merasa Ada Keluarga Baru di Sini
Hari minggu merupakan hari yang tidak akan bisa dilupakan oleh keluarga Juniati. Karena mereka seperti mendapatkan keluarga baru yang tidak mereka miliki di Karimun. mereka berasal dari Medan dan telah lama tinggal di Karimun. Selama ini Juniati hanya tinggal bersama ketiga buah hatinya, karena suaminya telah lama meninggal. Kemudian jodoh baik mempertemukan Juniati dengan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Berawal dari saran tetangganya yang memberitahukan kepada Juniati bahwa Yayasan Buddha Tzu Chi dapat memberikan bantuan kepadanya. Jodoh baik ini pun tidak disia-siakan olehnya. Hingga akhirnya jalinan jodoh Juniati dengan Tzu Chi matang, ia menjadi salah satu Gan En Hu Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.

Sebagai umat yang beragama Kristen, Juniati merasakan kebahagiaan dan rasa haru dengan diadakannya kegiatan Natal dan Tahun Baru ini. Dia merasa masih ada orang yang peduli terhadap keluargannya. Bahkan dia menganggap telah mendapat keluarga baru di Karimun, karena keluarga besarnya saat ini ada di Medan. “Saya merasa senang dan terharu dengan adanya acara ini. Saya merasa ada keluarga baru disini yang tidak pernah saya rasakan selama di Karimun,” ucap Juniati yang beberapa kali menenteskan air mata.  Juniati juga mengungkapkan rasa syukurnya kepada Tzu Chi. “Saya sangat berterima kasih pada semua relawan Buddha Tzu Chi yang telah peduli pada kami. Dan khususnya kami yang beragama Kristen dengan mengadakan kegiatan seperti ini,” ungkapnya penuh haru.

Cinta kasih kita tidak akan habis bila kita bagikan pada orang lain. Sebaliknya cinta kasih ini akan bertambah besar dan tak terbatas ke seluruh dunia. Begitu juga cinta kasih para insan Tzu Chi akan selalu berkembang di hati Gan En Hu. Dan cinta kasih ini janganlah membeda-bedakan kepada orang yang kita kenal saja ataupun orang yang kita sayangi saja.

  
 

Artikel Terkait

Membina Kebijaksanaan Melalui Bedah Buku Komunitas

Membina Kebijaksanaan Melalui Bedah Buku Komunitas

02 Juni 2017
Setahun sudah kegiatan Bedah Buku diadakan di komunitas relawan Tzu Chi CT 3, Jakarta Barat. Kegiatan yang dihadiri oleh 20 orang relawan Tzu Chi komunitas CT 3 itu dibuka dengan suasana keakraban dan kekeluargaan dari para relawan. Mereka menyantap makan siang dan berfoto bersama untuk merayakan ulang tahun kegiatan bedah buku yang pertama.
Dharma Bagaikan Air (Bag. 2)

Dharma Bagaikan Air (Bag. 2)

12 Januari 2012 Sui Mo Zhu Fu tahun ini pun terasa berbeda. Isyarat tangan ditampilkan dengan indah, Miau Yin dibawa dengan hentakan tangan yang tegas dan menjiwai serta makna yang sangat mendalam dari bait per bait sutra pertobatan.
Meresapi Kebijaksanaan Master Cheng Yen melalui Buku Tantangan

Meresapi Kebijaksanaan Master Cheng Yen melalui Buku Tantangan

02 Mei 2017
Banyak orang melihat Tzu Chi sebagai organisasi yang mendapat banyak dukungan dan tenaga. Namun lima puluh tahun lalu, Master Cheng Yen tidak memiliki apa-apa. Dengan menggunakan kebijaksanaannya, Master Cheng Yen menghadapi rintangan demi rintangan.
Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -