Menjadi sebuah Panutan

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Anand Yahya
 
 

foto
Pihak World Bank berkunjung ke Kali Angke untuk melihat kondisi Kali Angke setelah normalisasi dilakukan pada tanun 2003.

Proses pemindahan warga bantaran Kali Angke ke Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng telah terjadi sepuluh tahun yang lalu. Kejadian monumental ini masih terpatri jelas di sanubari para warga dari bantaran Kali Angke. Perpindahan ini memberikan kesempatan kepada mereka untuk berubah dan berkembang menjadi lebih baik. Kisah ini tidak hanya dikenang oleh para warga Perumahan Cinta Kasih, tetapi juga menjadi sebuah panutan bagi para lembaga lainnya untuk mereka pelajari agar dapat memberikan sebuah tempat layak huni dan meningkatkan kesejahteraan warga marjinal.

Seperti halnya World Bank. Pada tanggal 22 Juli 2013, pukul 09.30 WIB, ketika hujan turun dengan derasnya,  sebanyak 8 orang perwakilan dari pihak pemerintah dan World Bank (Bank Dunia) datang berkunjung ke Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Kunjungan mereka kali ini adalah untuk melakukan studi banding mengenai alternatif yang baik dalam merelokasi warga yang tinggal di tepi sungai.

Menciptakan Dunia yang Sejahtera
Setelah mendengar presentasi singkat dari Tjhin Hong Ling, relawan komite Tzu Chi, para tamu dan relawan bergerak menuju Kali Angke. Mereka ingin melihat kondisi Kali Angke setelah warga yang tinggal di sana dinormalisasi dan pindah ke Perumahan Cinta Kasih. Sesampainya di Kali Angke, para tamu undangan pun mulai bertanya kepada relawan mengenai langkah apa yang dilakukan oleh para relawan untuk memindahkan tumpukan sampah yang terjadi di Kali Angke pada saat setelah banjir surut. Relawan pun menjawab bahwa relawan Tzu Chi dalam melakukan pembersihan mendapat bantuan pihak dinas kebersihan untuk memindahkan sampah yang dikumpulkan ke pembuangan akhir.

“Tujuan utama kegiatan kali ini ialah kita saling belajar dan berbagi informasi apa yang dilakukan Tzu Chi dalam hal relokasi warga di Kali Angke dan program berbenah kampung yang dilakukan. Dari World Bank, mereka ingin contoh-contoh yang telah dilakukan, kendala-kendala yang dihadapi apa. Makanya mereka hari ini datang mendengar penjelasan dari kita dan melakukan kunjungan langsung ke objek,” terang Suriadi Huang, Ketua Divisi Training Tzu Chi Indonesia.

foto   foto

Keterangan :

  • Kondisi Kali Angke yang kini telah bebas dari warga yang membangun rumah diatasnya (kiri).
  • Kunjungan pihak World Bank ke beberapa pasum Tzu Chi di Perumahan Cinta Kasih (kanan).

Follow up berikutnya adalah mempresentasikan lebih detil tentang kendala-kendala apa saja yang dihadapi relawan ketika mengelola Perumahan Cinta Kasih, lalu kunci suksesnya bagaimana sehingga proyek ini bisa di copy di tempat lain dan tidak mengalami kesalahan yang sama lagi,” jelas Suriadi. “Harapannya dengan banyak yang berkontribusi untuk orang banyak,  tentu dunia kita ini bisa lebih sejahtera,” sambungnya.

Semakin Banyak yang Berpartisipasi
Selama melakukan kunjungan ke Kali Angke dan Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, George Soraya, Sector Manager of System Development Unit di Jakarta seringkali melemparkan beberapa pertanyaan. Hal ini dikarenakan dirinya tertarik untuk melihat lebih jauh kesuksesan dan permasalahan yang dihadapi Tzu Chi dalam memindahkan, membimbing, dan mengelola warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng.

“Kali ini kami dari World Bank dan pihak pemerintah setempat sedang mencoba melihat beberapa alternatif untuk memindahkan penduduk di tepi sungai. Alasaan pertama kami memiliih Tzu Chi karena Tzu Chi sudah melakukan proyek pemindahan warga dari bantaran kali. Kedua adalah kami sedang mempelajari beberapa alternatif lain yang mungkin bisa dilakukan juga,” terang George yang ternyata fasih berbicara Indonesia ini.

“Menurut saya kesempatan ini sangat baik, karena saya sangat senang bisa datang ke perumahan ini. Semuanya baik dari konsepnya, pelaksanaannya, pasca konstruksinya dan pengelolaannya telah dilakukan dengan sangat baik. Saya juga berharap semakin banyak LSM yang turut belajar dan melakukan hal yang sama,” harapnya.

  
 

Artikel Terkait

Pemberkahan Akhir Tahun, Wujud Rasa Syukur dan Keharmonisan

Pemberkahan Akhir Tahun, Wujud Rasa Syukur dan Keharmonisan

16 Januari 2017

Pemberkahan Akhir Tahun di Kantor Penghubung Tebing Tinggi dihadiri oleh berbagai kalangan dari berbagai suku dan agama. Kegiatan ini sekaligus mencerminkan wujud keragaman dan keharmonisan sesuai dengan filosofi Tzu Chi yaitu lintas agama, ras, suku, dan negara.

Tonggak Tzu Chi di Pekanbaru

Tonggak Tzu Chi di Pekanbaru

17 Maret 2010
Lutiana berharap semua relawan dan donatur Tzu Chi di Pekanbaru bisa tetap bersemangat menapaki jalan Bodhisatwa ini. “Semoga dengan semakin banyaknya orang-orang yang bersumbangsih maka dunia akan terhindar dari bencana,” ungkapnya.
Penantian Enam Tahun yang Berakhir Bahagia

Penantian Enam Tahun yang Berakhir Bahagia

25 November 2019

Bekerja sama dengan Polda Jabar, Tzu Chi Indonesia mengadakan Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-129 di Kota Cianjur, Jawa Barat. Dalam kegiatan ini, TIMA Indonesia berhasil menangani 310 pasien dari berbagai wilayah di Cianjur.

Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -