Menjadi Tua Itu Pasti, Menjadi Sehat Itu Pilihan

Jurnalis : Widosari Tjandra, Felicite Angela Maria (He Qi Pusat) , Fotografer : Felicite Angela Maria, Chandranata Wijaya (He Qi Pusat)

Tim Medis Tzu Chi memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang berusia lanjut di Kelurahan Menteng Atas, Jakarta Selatan.

Relawan Tzu Chi Indonesia komunitas He Qi Pusat (Xie Li Selatan) mengadakan Baksos Kesehatan Degeneratif di SMAN 43, Kelurahan Menteng Atas, Jakarta Selatan pada Minggu, 4 Agustus 2024.

Antusiasme 388 warga Kelurahan Menteng Atas untuk mengikut baksos ini sangat tinggi. Seminggu sebelumnya (28 Juli 2024), relawan Tzu Chi melakukan survei dan pembagian kupon baksos kepada 535 orang warga. Warga tampak berduyun-duyun datang mengikuti alur kegiatan baksos dengan tertib, mulai dari pendaftaran, pengukuran tinggi dan berat badan, pengecekan suhu tubuh, tekanan darah, hingga sosialisasi penyuluhan kesehatan serta pemeriksaan kesehatan intensif, juga pengobatan dari Tim Medis Tzu Chi.

Sebanyak 140 relawan Tzu Chi berkolaborasi dengan tim medis dari Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia melayani para warga. Ada 22 dokter, 8 perawat, 4 bidan, 4 analis laboratorium, dan 21 apoteker. Mereka dengan penuh dedikasi melayani para pasien. Mereka semua turut bersumbangsih membantu penanganan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan kesehatan yang lebih mendalam (screening), yang terdiri dari pemeriksaan tekanan darah tinggi, penimbangan berat badan dan tinggi badan, penyuluhan kesehatan, pemeriksaan dokter dan konsultasi, cek laboratorium (gula darah, asam urat, kolesterol), serta penyerahan obat beserta aturan pakainya.

Relawan Tzu Chi mendatangi rumah-rumah warga yang berusia lanjut yang memang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Relawan Tzu Chi membantu mengantar warga berusia lanjut yang memiliki keterbatasan fisik untuk melakukan pemeriksaan Kesehatan.

Kegiatan baksos kesehatan degeneratif ini bisa terwujud dengan baik salah satunya adalah berkat kerjasama antara pihak Tzu Chi Indonesia, Kelurahan Menteng Atas, Dinas Pendidikan Jakarta Selatan, dan SMA Negeri 43 Jakarta, sebagai penyedia tempat kegiatan. “Kami sangat bangga dan senang menyambut kegiatan ini, yang disambut sangat antusias oleh warga. Harapan kami kegiatan baksos kesehatan seperti ini terus berlanjut, untuk menjaga kesehatan bersama,“ kata Khairul, mewakili SMA Negeri 43.

Wahyuni Rahmadani (52 tahun), Sekretaris Kelurahan Menteng Atas, Jakarta Selatan mengatakan jumlah warga di Kelurahan Menteng Atas ada sebanyak 33.000 jiwa, terbagi dalam 15 RW dan 139 RT. “Khususnya kami dari warga Kelurahan Menteng Atas berterima kasih kepada (Yayasan) Buddha Tzu Chi Indonesia, dimana kegiatan baksos kesehatan degeneratif ini sangat baik sekali. Sangat bersyukur ada pemerhati seperti Buddha Tzu Chi ini, sangat luar biasa dengan segala kesiapannya,“ ungkap Wahyuni.

Penyuluhan kesehatan mandiri juga diberikan oleh Tim Medis dan relawan Tzu Chi kepada warga yang berusia lanjut.

Selain dokter dan perawat, relawan medis yang berlatar belakang apoteker juga turut membantu.

Salah satu warga, Wasriandi yang tinggal di RT 008/009 merasa sangat terkesan dengan pelayanan yang diberikan, baik dari tim medis maupun relawan. “Pelayanan yang cepat, enak dan manusiawi. Relawannya juga sangat penuh perhatian dalam pelayanan,” kata Wasriandi yang mengidap hipternsi, “sosialisasi (penyuluhan kesehatan -red) juga sangat membantu karena bisa bertanya-tanya untuk menambah pengetahuan. Saran dokter saya (harus) mengurangi makanan gorengan dan banyak minum air putih.”

Pemeriksaan Kesehatan dan Penyuluhan Pola Hidup Sehat
Melihat antusias warga yang berduyun-duyun datang ke baksos kesehatan degeneratif Tzu Chi membuat salah satu dokter TIMA yang cukup senior, Dr.Budiarto Kusuma (69 tahun) mengungkapkan kegembiraan dan semangatnya bisa ikut bersama-sama melayani masyarakat. “Menurut saya ini bukanlah bakti sosial kegiatan biasa, namun ini adalah bagaimana upaya Tzu Chi membantu mereka (para Lansia) untuk lebih menjaga dan menyadari kesehatannya,” ujarnya.

Dokter Budiarto Kusuma merasa senang dan bahagia bisa ikut membantu melayani masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.

Selama memberikan pelayanan kesehatan kepada para warga, beliau tidak sekadar memberikan pelayanan pemeriksaan fisik saja, ataupun sekedar memberikan resep obat saja, namun juga bahkan beliau terlihat tulus secara holistik membantu, memberikan konsultasi penyuluhan langsung, memberikan nasehat psikologi kesehatan yang baik, memberikan wejangan tentang pola hidup sehat yang benar. “Menjadi tua adalah pasti, meninggal adalah pasti, tetapi menjadi tua, lalu sakit, lalu menjadi lemah dan menderita, itu adalah pilihan. Selama kita berusaha, fokus, dan yakin kita mampu menjalankan pola pikiran hidup sehat, makan sehat, olahraga sehat dengan benar, maka mudah-mudahan kita bisa menjadi tua yang lebih sehat,” kata Dr. Budiarto.

Dr. Budiarto pun bersyukur bahwa sampai saat ini ia masih diberikan berkah kesehatan fisik yang baik, dan ia mau terus aktif bersumbangsih bersama Tzu Chi. “Saya pikir, umur boleh bertambah, tetapi dengan spirit, dengan kebiasaan ini, saya selalu mengingatkan diri saya, untuk terus selalu hidup sehat. Saya berharap saya bisa terus exist dalam bentuk apapun, selama masih dibutuhkan,” kata Dokter Budiarto bertekad.

Muara Sianturi, relawan yang menjadi koordinator baksos kesehatan degeneratif ini. Di usia muda, Muara berani mengemban tanggung jawab untuk kegiatan kemanusiaan.

Baksos kesehatan ini melibatkan relawan dari segala usia, selain yang senior, relawan muda juga tak kalah semangatnya. Relawan muda yang berani memikul tanggung jawab pertama kali sebagai koordinator baksos kesehatan ini adalah Muara Sianturi. Muara, demikian ia biasa disapa merasakan kegiatan ini luar biasa. Banyak pengalaman dan tantangan yang mesti dihadapinya agar baksos kesehatan ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. “Banyak yang harus dipersiapkan, mulai dari izin, koordinasi dengan TIMA, sampai mengajak relawan berpartisipasi,” ungkap Muara.

Muara berharap kegiatan ini bisa membantu masyarakat yang jarang memeriksakan kesehatannya, khususnya mereka yang berusia lanjut bisa lebih paham dan peduli dengan kesehatannya. “Supaya lebih sehat,” katanya, “para relawan juga dengan penuh sukacita mendukung, tak ada kata yang bisa diucapkan selain, ‘luar biasa’.“

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Peduli Kesehatan di Ladang Berkah Baru

Peduli Kesehatan di Ladang Berkah Baru

18 Oktober 2017
Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 mengadakan baksos degeneratif untuk warga Penjagalan. Kegiatan yang berlangsung di Sekolah Tridharma Budhidaya, Pejagalan ini berhasil memberikan pelayanan bagi 222 warga.
Sosialisasi Kesehatan dan Baksos Degeneratif di Lampung

Sosialisasi Kesehatan dan Baksos Degeneratif di Lampung

15 November 2016
Yayasan Buddha Tzu Chi Lampung menggelar Bakti Sosial Kesehatan Degeneratif pertama pada Minggu, 13 November 2016 untuk warga Gunung Sulah, Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung. Sebanyak 361 pasien datang mengikuti baksos.
Baksos Kesehatan Degeneratif Tzu Chi ke-3 di Palmerah

Baksos Kesehatan Degeneratif Tzu Chi ke-3 di Palmerah

08 Oktober 2024

Senyum bahagia nampak jelas dari wajah para relawan He Qi Barat 2 saat mempersiapkan kegiatan baksos kesehatan degeneratif ketiga di Palmerah Jakarta Barat (05/10/2024). Apalagi mereka juga didukung warga Rusun Barokah.

Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -