Menjadikan Hal SederhanaMenjadi Multi Guna
Jurnalis : Ami Haryatmi ( He Qi Barat 2), Fotografer : Mega Wati ( He Qi Barat 2)Relawan Tzu Chi, Ami Haryatmi dan Yani memperagakan dan menjelaskan pembuatanEco Garbage Enzym(EGE).
“Melestarikan Lingkungan tidak hanya mendaur
ulang kertas,plastik, dan barang-barang rumah tangga. Namun bisa juga dimulai
dari hal yang paling sederhana, mudah dan murah. Yaitu dari sampah kulit sayur atau
buah. Pengelolaan sampah basah ini, akan menghasilkan sesuatu yang berguna dan
juga membalas cinta kasih Bumi,” demikian ungkap Relawan Tzu Chi saat pembukaan
acara Pelestarian Lingkungan di Taman Aries, Jakarta Barat. Pada Minggu, 4 Maret
2018.
Rutinitas dalam membalas cinta kasih bumi pada
pelestarian lingkungan kali ini dibuka dengan praktek pembuatan Eco Garbage Enzym (EGE), yaitu enzim
yang diolah dari sampah sayuran atau kulit buah.Praktek pembuatan dilakukan
oleh Ami Haryatmi dan Yani. Kali ini yang diproses adalah kulit buah Nanas. Warga
pun banyak yang antusias terutama pada sesi tanya jawab. Mereka begitu aktif
bertanya seputar kegunaan dan proses pembuatan enzim tersebut.
Kegiatan ini dihadiri oleh 30 orang insan
Tzu Chi wilayah BTP 1 (Bojong, Tanjung Duren, Puri) dan warga sekitar.Hadir
pula ketua RW 06,Ketua RT,dan Pegiat lingkunganyang turut mencermati praktek
pembuatan EGE. Enzim ini pun dihasilkan daricampuran 300 gramsampah kulit
sayuran atau buah yang dicampur dengan 100 gram gula merah dan 1 liter air. Bahan-bahan
tersebut kemudian difermentasi selama 90 hari dan menghasilkan cairan yang
multi guna untuk keperluan rumah tangga.
Relawan komite Tzu Chi, Yap I Syu menunjukkan hasil EGE pada warga Taman Aries, Jakarta Barat.
Warga Taman Aries, Jakarta Barat dan relawan Tzu Chi memilah botol bekas minuman dari bank sampah warga dalam kegiatan pelestarian lingkungan.
Dalam kesempatan yang sama, Yap I Syu salah
satu relawan Tzu Chikomite menceritakan pengalamannya tentang kegunaan enzim
tersebut. “Selain digunakan sebagai pembersih lantai dananti kuman. Saya malah
memakainya sebagai shampo kesehatan. Saya pernah membuatnya dari kulit buah jeruk.
Memprosesnya dengan cara yang sangat higienis dan hasilnya pun sangat
memuaskan, wangi, dan sama sekali tidak menyisakan aroma sampah,”ujarnya sambil
mengedarkan contoh EGE yangtelah terfermentasi.
Salah satu Pegiat Pelestari Lingkungan,
Ruslijuga menyatakan pendapatnya tentang enzim tersebut.“Hal ini sangat bagus, bisa
memberi contoh sesuatu yang berfaedah, mudah, dan murah. Mungkin bisa
dikembangkan sebagai terobosan yang menjanjikan. Dan bisa diproduksi sebagai
barang yang memiliki nilai ekonomi,” kata Rusli. Hal ini juga senanda dengan
pernyataan Wiedyatmoko selaku Ketua Warga di Taman Aries, Jakarta Barat.
Setelah praktek pembuatan EGE selesai,
beberapa relawan dan kru dari DAAI TV berkeliling ke rumah-rumah warga yang
selama ini menyediakan bank sampah. Sehingga setiap awal bulan, relawan Tzu Chi
tinggal mengumpulkan sumbangsih dari bank sampah tersebut. Seluruh hasil dari
sumbangsih ini pun digunakan untuk Misi Kemanusiaan Tzu Chi.
Di sela-sela kegiatan, tidak lupa acara ramah tamah dengan warga dan makan siang dengan menu sesuai peringatan Cap Go Mehyang disiapkan oleh relawan konsumsi Tzu Chi.Pada pukul 12.00 WIB acara diakhiri dengan sukacita dan cita-citadari warga Taman Aries dalam bersumbangsih dan menjadi katalisator kebajikan.Meskipun dari hal sederhana yaitu “sampah”, tetapi hal tersebutmampu menjadi inspirasi tentang balas budi pada bumi, pada lingkungan, serta amal kebajikan bagi kemanusiaan.
Artikel Terkait
Memilah Barang yang Bisa Didaur Ulang
03 Februari 2023Relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Pusat mengadakan kegiatan Pelestarian Lingkungan bersama yang pertamakali di depo yang baru diresmikan di Jl. Pangeran Jayakarta No. 131. Ada 47 orang relawan yang berpartisipasi.
Gerak Jalan untuk Menyosialisasikan Tzu Chi
22 Juli 2014Namun, ada yang berbeda dari pelestarian lingkungan kali ini, selain mendaur ulang sampah, relawan juga akan melakukan gerak jalan sambil menyosialisasikan Tzu Chi kepada masyarakat setempat.
Merangkul Masyarakat untuk Peduli Lingkungan
23 Maret 2021Setiap 2 bulan sekali, komunitas Hu Ai 1 Batam akan menyelengkarangan kegiatan daur ulang di Posko Tzu Chi Batam. Kegiatan Daur Ulang tidak hanya dapat mengurangsi polusi lingkungan, tapi juga sebuah kesempatan merangkul lebih banyak Bodhisatwa Pelestarian Lingkungan.