Shu Tjeng mensosialisasikan konsep daur ulang serta sampah-sampah apa saja yang bisa terurai dan tidak terurai.
Pelestarian lingkungan semakin giat dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat saat ini guna menjaga bumi yang saat ini ke-4 unsurnya sudah tidak selaras. Pada 19 November 2021, relawan Tzu Chi Hu Ai Petisah kembali mensosialisasikan green point (titik pemilahan barang daur ulang) di tiga titik dalam satu lokasi, yaitu Central Park Zoo, Central Park Resort, dan Pabrik Pupuk PT. Galatta Lestarindo di Jl. Jamin Ginting KM 20.4, Kec. Pancur Batu, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara.
Luas lokasi tersebut sekitar 10 hektar, PT. Galatta Lesarindo adalah pabrik pupuk, sementara Central Park Zoo dan Central Park Resort merupakan tempat rekreasi, sehingga cukup menyumbangkan sampah yang didominasi oleh sampah karton, kertas, palstik, dan botol.
Simbolis peresmian titik green point di Central Park Resort dengan mengetuk keranjang green point.
Sebelum peresmian green point, relawan telah mensosialisasikan tentang konsep daur ulang yang dijalankan oleh Tzu Chi serta tujuan membuat green point di lokasi tersebut. Relawan juga memberikan sharing tentang kondisi sampah dan kerusakan yang dialami bumi saat ini.
Shu Tjeng, relawan Tzu Chi Medan menjelaskan bahwa usia styrofoam lebih panjang dari usia penyu, yang mana kita tahu bahwa penyu adalah hewan yang paling panjang umurnya di bumi. Sehingga ketika satu generasi penyu mati, bahkan sampah tersebut belum dapat terurai. Untuk itu Tzu Chi terus mengajak banyak pihak seperti perumahan, kantor, sekolah, dan lainnya untuk turut bersumbangsih sampah daur ulang ke keranjang green point.
Pihak Central Park Zoo meresmikan titik green point dengan meletakkan sampah daur ulang ke dalam keranjang Green Point.
“Sebelum relawan datang ke sini, selama ini kami langsung membuang sampah ke TPA tanpa memilah terlebih dahulu. Setelah adanya titik green point ini kami akan memilah dan memanfaatkan kembali sampah-sampah yang masih bisa digunakan serta mengedukasi kepada anak-anak yang bekerja di lapangan,” ujar Hasan Basri, Kepala Produksi PT. Galatta Lestarindo Pancur Batu.
Setelah selesai sosialisasi, pihak PT. Galatta Lestarindo dan pihak Central Park Zoo & Resort sama-sama meresmikan green point di tiga titik dalam satu lokasi. Simbolis peresmian green point ini dengan memasukkan sampah ke dalam keranjang green point.
Foto bersama di titik green point di area Central Park Zoo.
Sutrisno, seorang karyawan Central Park Zoo & Resort mengatakan bahwa adanya titik ini sangat bermanfaat sekali untuk ke depannya serta bisa meminimalisir sampah yang bertebaran. Dengan adanya banner Ayo Melakukan Daur Ulang, Sutrisno menceritakan ada beberapa pengunjung yang turut membantu memisahkan sampah botol plastik, kertas, dan lainnya.
“Setelah dibukanya green point di Central Park Zoo & Resort ini ke depannya pasti ramai akan pengunjung, karena itu sampah seperti botol plastik dan lainnya akan ada. Jadi kita mengambil kesempatan ini untuk mengedukasi para pengunjung untuk melakukan daur ulang. Saya mengajak marilah kita sama-sama melindungi bumi kita,” ujar Lim A De, kordinator peresmian green point.
Foto bersama di titik green point di area Pabrik Pupuk PT. Galatta Lestarindo.
Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Tujuan dari kegiatan mendaur ulang sumber daya alam terletak pada upaya penggalakan dan pendidikan agar setiap orang tahu menghargai keberkahan.”
Editor: Metta Wulandari