Di halaman sebuah kantor milik relawan Tzu Chi, Andi Winata (tengah) menumpahkan sekarung penuh berisi botol plastik bekas air kemasan yang akan dipilah dalam kegiatan pelestarian lingkungan.
Program pelestarian lingkungan Tzu Chi Indonesia dimulai sejak 1 Januari 2004. Kala itu, sebuah gudang khusus di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat dibangun untuk menampung barang daur ulang. Barang daur ulang seperti kertas, plastik, alat rumah tangga, aluminium, hingga peralatan elektronik dipilah sesuai jenisnya.
Sejak saat itu pelestarian lingkungan semakin digalakkan dan terus berkembang hingga sekarang terdapat 26 Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi di beberapa wilayah seperti Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor, Batam, Biak, Lampung, Makassar, Medan, Aceh, Pekanbaru, dan Surabaya. Dengan adanya depo pelestarian lingkungan, relawan semakin bersemangat melakukan pemilahan.
Tak sedikit relawan yang menjadikan halaman kantornya sebagai titik pemilahan barang daur ulang. Seperti yang diinisiasi relawan komunitas Hu Ai Pluit 1 yang mengadakan kegiatan pelestarian lingkungan pada pekan ketiga setiap bulannya di halaman sebuah kantor milik relawan di wilayah Gedong Panjang, Tambora, Jakarta Barat. Para relawan membawa barang daur ulang dari rumah, lalu dipilah. Semua dilakukan demi satu hal membantu melindungi bumi yang sedang sakit.
Upaya sosial mengubah sampah menjadi emas (uang) dan emas menjadi cinta kasih, rutin dilakukan oleh relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Pluit 1 pada pekan ketiga setiap bulannya di wilayah Gedong Panjang, Tambora, Jakarta Barat.
Pada pagi yang mendung, Minggu, 17 Maret 2024, kegiatan pelestarian lingkungan diikuti 26 relawan Hu Ai Pluit 1 dimulai sejak pukul 07.00 WIB. Hari itu dilanjutkan dengan pembagian kupon sembako kepada warga RW 10 Pekojan. Tidak hanya relawan, kegiatan pelestarian lingkungan tersebut juga rutin diikuti anak-anak asuh Tzu Chi. Setiap bulannya, anak-anak asuh Tzu Chi rutin mendapatkan perhatian dan pendampingan dari tim relawan amal Hu Ai Pluit 1.
Saat mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan, anak asuh Tzu Chi tidak hanya memperoleh teori, tetapi juga mempraktikkan pemilahan barang daur ulang secara langsung. Ihda Muharomah (14) saat ini duduk di kelas 9. Ia dibimbing para relawan untuk berpikir dengan bijaksana saat akan membeli barang yang dibutuhkan dan bukan sekadar diinginkan, sebelum nantinya barang tersebut berakhir di tempat sampah ataupun di tempat daur ulang. Sebuah tindakan kecil yang memiliki kekuatan pengaruh yang besar. “Senang sekali bisa ikut bantu di kegiatan pelestarian lingkungan. Saya jadi tahu cara memilah barang-barang bekas yang bisa didaur ulang,” ungkap Ihda.
Ihda Muharomah (jilbab putih) tidak hanya memperoleh teori, tetapi langsung mempraktikkan pemilahan barang daur ulang.
Pelestarian Lingkungan di Taman Harapan Indah
Tidak hanya di Gedong Panjang, pelestarian lingkungan juga diadakan serentak pada hari yang sama di Kompleks Perumahan Taman Harapan Indah (THI), Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Berlokasi di lapangan kosong sekitar kompleks tersebut, 25 relawan komunitas Hu Ai Jelambar bersatu hati memilah barang daur ulang sesuai jenisnya.
Salah satu tunas relawan Tzu Chi, Clara, yang baru pertama kali mengikuti pelestarian lingkungan di Kompleks THI sangat antusias ketika memilah barang daur ulang. Menurutnya, selain positif, juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan. “Sebelumnya pas sekolah di luar negeri, saya sudah tahu adanya pemisahan sampah organik dan non-organik. Makanya hari ini datang ingin tahu lebih dalam mengenai kegiatan pelestarian lingkungan ini, “ cerita Clara.
Clara (baju putih), tunas relawan Tzu Chi, tampak sangat antusias memilah botol plastik dalam kegiatan pelestarian lingkungan yang diadakan pada Minggu, 17 Maret 2024.
Senada dengan Clara, Henny, ibu rumah tangga diajak relawan untuk mengenal kegiatan pelestarian lingkungan. Walaupun baru pertama kali mengikutinya, ia mengaku mendapat banyak pelajaran berharga. “Kegiatannya positif ya. Saya belajar memakai barang secara bijak dan paham pemilahan barang daur ulang di rumah,” ujar Henny.
Benny Setiawan, Korbid Pelestarian Lingkungan Hu Ai Jelambar menuturkan pentingnya peran generasi muda, kepedulian serta semangat dalam menjaga pelestarian lingkungan. “Kita harus bersatu hati, menumbuhkan kesadaran bersama dalam menjaga lingkungan, salah satunya melakukan daur ulang,” tutur Benny. “Harus senantiasa mengadakan sosialisasi kepada warga tentang pentingnya pelestarian lingkungan, pemanasan global dan dampak yang akan ditimbulkan kepada semuanya, keluarga, kerabat dan warga,” tambahnya.
Editor: Khusnul Khotimah