Menjaga dan Melayani Orangtua

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan (Tzu Chi Bandung)
 
 

fotoPara relawan menghibur para opa dan oma di Panti Senjarawi dengan menyanyikan lagu "Satu Keluarga " dengan disertai gerakan isyarat tangan

Perbedaan agama, budaya, status, maupun keadaan fisik bukanlah suatu kendala dalam memberikan kasih sayang yang tulus. Inilah yang selalu ditunjukkan oleh para relawan Tzu Chi dalam menebarkan cinta kasih universalnya pada setiap insan manusia di muka bumi ini.

 

Pada hari Sabtu tanggal 10 September 2011, para relawan Tzu Chi mencurahkan rasa kasih sayang mereka kepada para oma dan opa yang tinggal di Panti Wreda Senjarawi, Jln. Jeruk No. 7 Bandung. Kegiatan ini dimulai dari pukul 09.00-11.30 WIB, yang melibatkan 21 relawan Tzu Chi Bandung yang terdiri dari relawan komite, biru putih, abu putih, Tzu Ching, dan relawan baru.

Setibanya di panti, para relawan mendapat sambutan hangat dari opa dan oma yang sudah menunggu kehadiran para relawan. Rasa rindu pun terobati setelah empat bulan lamanya para relawan tidak mengunjungi opa dan oma. Setelah berkumpul di aula panti, para relawan membuka kegiatan dengan menyanyikan lagu yang berjudul “Satu Keluarga” dan “Sebuah Dunia yang Bersih” yang disertai gerakan isyarat tangan dan diikuti oleh seluruh opa dan oma.

Setelah memeragakan isyarat tangan, para relawan Tzu Chi pun berinteraksi langsung dengan opa dan oma, ada yang memberikan pijatan, menggunting kuku, menghibur opa dan oma, dan mencukur rambut. Kemudian  para insan Tzu Chi pun membagikan sekotak makanan dan Buletin Tzu Chi kepada  opa dan oma.

 

foto  foto

Keterangan :

  • Para relawan dengan penuh semangat berangkat menuju Panti Wreda Senjarawi untuk mengunjungi dan menghibur para opa dan oma di sana.(kiri)
  • Ketika para relawan tiba di panti, mereka disambut dengan penuh kebahagiaan oleh para opa dan oma.(kanan)

Kegiatan ini merupakan suatu bentuk dukungan yang penuh arti, dan memiliki nilai yang positif yang diambil oleh para relawan Tzu Chi dalam menghibur batin opa dan oma. Hal ini dirasakan oleh Oma Eliwati (70), yang baru saja tinggal di panti ini selama tiga bulan. Ia menuturkan, dengan adanya kunjungan kasih ini ia merasa terhibur sekali, keramahan para relawan Tzu Chi dalam menghibur dan merawat opa dan oma di Panti Senjarawi ini sangat dirasakannya.

"Saya senang sekali kalau mereka (relawan -red) berkunjung lagi, pengennya sih tiap bulan. Kebetulan saya ingin digunting rambut. Eee..., ternyata ada kunjungan kaya gini, ya sudah saya minta digunting rambut aja sama relawan-relawan ini, kaya Tuhan tahu keinginan saya,” ucap oma Eliwati yang meneteskan air matanya, tersentuh dengan gerakan isyarat tangan.

Kegembiraan pun turut dirasakan oleh yang baru dua bulan tinggal di panti ini. "Saya senang sekali mendapat kunjungan seperti ini karena ada hiburan, banyak teman-teman jadi bisa cerita.., pengennya mah jangan sebulan sekali, tapi sebulan dua kali kunjungan kaya gini. Saya mengucapkan beribu-ribu terima kasih. Saya tidak mengharapkan apa-apa,  sudah dikunjungi seperti ini juga saya sudah senang sekali,” ungkapnya.

 

foto  foto

Keterangan :

  • Para relawan menjalin jodoh baik dengan para oma di panti, mereka menggunting rambut oma yang telah panjang dan merapikannya hingga menjadi lebih indah.(kiri)
  • Para relawan bahu-membahu menyiapkan makanan kecil untuk para opa dan oma di panti. Selain makanan, relawan juga membagikan buletin kepada opa dan oma. (kanan)

Saya Tidak Mau Menelantarkan Orangtua Saya
Berbakti kepada orangtua merupakan perbuatan yang sangat mulia, seperti menjaga, melayani, dan memberikan kasih sayang yang tulus. Mungkin hal tersebut yang ingin ditunjukkan oleh relawan baru Tzu Chi asal Riau, yaitu Vicki (20) yang mendapat pengalaman sangat berharga ketika ikut dalam kunjungan kasih ini.

"Jujur nggak pernah ya berkunjung ke panti-panti jompo seperti ini, jadi awal-awal bisa nyampe sini tuh nggak nyangka. Pertama kali begitu ngeliat banyak orang tua, hampir nangis juga waktu pertamakali nyampe ke sini, Tadi kan bantu potong kuku, saya sendiri merasa…, bahkan ke orangtua saya sendiri aja nggak pernah gitu. Padahal mereka bukan orangtua saya sendiri, rasanya perasaan yang nggak pernah didapetin, maksudnya itu kebahagian yang luar biasa,” ujar Vicki penuh haru.

Vicki yang merupakan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mempunyai harapan besar setelah berkunjung ke Panti Wreda Senjarawi. “Saya bisa menjaga orangtua saya sendiri kelak di masa tuanya. Sekarang orangtua saya baru berumur 50 tahun, mungkin nanti ketika berumur 60-70 tahun dan mempunyai kesulitan untuk berbicara ataupun hal lainnya. Saya sendiri mau menjaganya jadi saya nggak mau sampai menelantarkannya di panti jompo. Karena dari awal, kita kecil sampai dewasa itu orangtua kita yang pelihara, jadi ketika kita sudah dewasa kita wajib untuk memelihara orangtua kita sendiri. Jangan sampai menelantarkan orangtua kita sendiri di panti jompo," harapnya.

Cinta kasih universal selalu menyertai para relawan Tzu Chi dalam menebarkan benih-benih kebajikan. Kunjungan ini merupakan panggilan hati para insan Tzu Chi untuk melengkapi kekosongan batin para opa dan oma yang selama ini mereka rindukan. Semoga dengan adanya kegiatan kunjungan kasih ini dapat memperkokoh rasa cinta di lubuk hati yang tidak akan pernah padam.

  
 

Artikel Terkait

Santap Siang untuk Para Pencari Suaka

Santap Siang untuk Para Pencari Suaka

03 September 2024

Relawan Tzu Chi Sinar Mas yang berasal dari lintas pilar usaha Sinar Mas bergotong royong menyiapkan santap makan siang untuk pengungsi yang tinggal di Wisma Duta, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat pada Sabtu (24/8/24).

Pelatihan Foto Bagi Para Guru

Pelatihan Foto Bagi Para Guru

30 Januari 2012 Selasa 26 Januari 2012, sebanyak 25 orang guru Sekolah Tzu Chi Indonesia mengikuti pelatihan foto yang dibawakan oleh fotografer media cetak Tzu Chi, Anand Yahya.
TIMA Global Forum 2023: Talasemia, Penyebaran di Indonesia dan Tantangan Pengobatan

TIMA Global Forum 2023: Talasemia, Penyebaran di Indonesia dan Tantangan Pengobatan

17 Juni 2023
Prof. Dr. Pustika Amalia menyampaikan jika penderita talasemia di Indonesia tahun 2021 sebanyak 10.973 kasus. Hal ini disampaikannya dalam Tima Global Forum 2023. Selain itu, Dr. Chi Cheng Li, Director of International Medical Center, Tzu Chi Hospital Hualien juga membawakan materi Recent Advances in Bone Marrow Transplant.
Seulas senyuman mampu menenteramkan hati yang cemas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -