Menjaga Jendela Hati

Jurnalis : Susilawati Ng (Tzu Chi Medan), Fotografer : Pieter Chang (Tzu Chi Medan)
 
foto

Dalam rangka Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi, relawan Medan mengadakan pemeriksaan kesehatan mata setelah melihat banyak masyarakat yang mengalami gangguan penglihatan seperti katarak.

Mata adalah salah satu panca indera yang sangat penting bagi tubuh. Dengan mata, kita bisa menikmati pemandangan yang indah dan melihat orang-orang yang kita cintai. Meskipun fungsinya bagi kehidupan manusia sangat penting, namun seringkali kita kurang memperhatikan kesehatan mata, sehingga banyak penyakit yang menyerang mata tidak dapat diobati dengan baik dan menyebabkan gangguan penglihatan sampai kebutaan.

Menyadari akan hal ini dan keprihatinan akan jumlah penderita gangguan mata, khususnya penderita katarak yang terus meningkat setiap tahunnya, dalam rangka memperingati Hari Waisak 2553, Hari Ibu, dan Hari Tzu Chi Sedunia yang jatuh di bulan Mei ini, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Medan mengawali serangkaian kegiatan misi amalnya dengan menyelenggarakan screening (pemeriksaan) mata pada hari Minggu, tanggal 3 Mei lalu.

Ratusan pasien dari lingkungan sekitar Kelurahan Sukaramai II, Kecamatan Medan Area dan sekitarnya sejak pagi mulai mendatangi lokasi baksos di Komplek Ruko Asia Mega Mas Blok J1-J2-J3. Pada pukul 09.00 WIB, para pasien dengan tertib menunggu giliran pendaftaran dengan membawa kupon yang telah dibagi seminggu sebelumnya saat dilakukan survey oleh relawan Tzu Chi. Screening ini bertujuan untuk memastikan apakah pasien yang menderita katarak memenuhi syarat untuk dioperasi pada bakti sosial kesehatan yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Juni mendatang di Rumah Sakit Putri Hijau Medan.

foto  foto

Ket : - Relawan Tzu Chi mencatat keluhan pasien tentang mata sebelum diperiksa dokter. Cukup banyak warga
           yang sudah disurvei relawan ikut memeriksakan mata mereka dalam screening ini. (kiri)
         - Para pasien yang menderita rabun dekat mendapat kacamata untuk menyempurnakan penglihatan mereka.
           Kacamata ini disumbang oleh para donatur. (kanan)

Sebanyak 53 relawan, 6 dokter spesialis, 1 dokter umum turut berpartisipasi. Tercatat 50 pasien katarak yang perlu dioperasi, di samping 123 pasien penderita rabun dekat yang langsung menerima kacamata dari Tzu Chi. Setiap pasien yang memerlukan juga diberi susu bubuk dan vitamin.

foto  foto

Ket : - Sekitar 53 pasien dinyatakan perlu menjalani operasi katarak yang dijadwalkan pelaksanaannya
           di Rumah Sakit Putri Hijau Medan pada bulan Juni. (kiri)
         - Para relawan mendampingi pasien dari awal hingga akhir, termasuk untuk menjelaskan pemakaian
           obat yang benar agar para pasien dapat segera sembuh. (kanan)

Melayani dengan tulus adalah salah satu ciri pelayanan yang diberikan oleh Tzu Chi. Semoga benih cinta kasih Tzu Chi di kegiatan ini, dapat bersemai di hati para pasien untuk berbagi cinta kasih antar sesama dalam menatap hari esok yang lebih baik.

 

Artikel Terkait

Puluhan Warga Medan Kini Terbebas dari Katarak

Puluhan Warga Medan Kini Terbebas dari Katarak

17 Juni 2016

Usai mengikuti kegiatan operasi katarak, puluhan orang di Medan merasa sangat berbahagia. Katarak yang selama ini mengganggu penglihatan, kini hilang sudah. Mereka pun bisa kembali beraktivitas dengan lebih baik.

Sebuah Harapan yang Hangat

Sebuah Harapan yang Hangat

21 Mei 2012
Semburat  kegembiraan muncul di wajahnya ketika mendengar adanya pelaksanaan peletakan batu yang dilakukan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Ini menjadi bukti jika janji yang diucapkan oleh Tzu Chi adalah benar.
Suara Kasih: Perahu Dharma

Suara Kasih: Perahu Dharma

19 Januari 2012 Pada hari itu, kita juga bisa melihat para staf dan relawan RS Tzu Chi Taipei juga membentuk formasi empat perahu Dharma. Perahu Dharma itu bergerak untuk menyeberangkan semua makhluk. Perahu Dharma ini penuh dengan kekuatan. Meski berada di posisi yang berbeda, namun setiap peserta bisa terlihat sangat harmonis dan rapi.
Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -