Menjaga Kesehatan Diri Sekaligus Membantu Orang Lain

Jurnalis : Suyanti Samad (He Qi Timur), Fotografer : Suyanti Samad (He Qi Timur)

Palang Merah Indonesia (PMI) menjalin kerja sama dengan berbagai pihak agar stok kebutuhan darah terpenuhi.

Kebutuhan darah merah secara global bagi Palang Merah Indonesia (PMI) di Jakarta minimal adalah 1.000 kantong darah merah untuk satu hari. Kantong darah merah tersebut akan didistribusikan ke berbagai rumah sakit yang ada di DKI Jakarta. Untuk memenuhi kebutuhan darah merah setiap harinya, PMI selalu mengadakan kerja sama dengan instansi, organisasi (keagamaan ataupun badan sosial kemanusiaan) seperti Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, dengan cara melakukan kegiatan donor darah selama tiga bulan secara rutin. Selain itu, PMI juga melakukan penyuluhan ke setiap kantor, sekolah, ataupun pabrik, dengan tujuan agar mereka giat melakukan donor darah sehingga stok kebutuhan darah dapat terpenuhi di Palang Merah Indonesia.

Bagi calon donor yang hendak mendonorkan darahnya, Dokter Sari Ardiani (43), dokter PMI DKI Jakarta menjelaskan jika donor harus memperhatikan usia. Usia minimal 17 tahun. Bila sudah rutin donor sampai 65 tahun. Berat badan minimal 45 kilogram hingga tak terbatas. “Pendonor harus dalam kondisi sehat. Sehat itu, tidurnya cukup, tidak ada keluhan demam, flu, ataupun penyakit lainnya. Pokoknya harus sehat secara fsik. Hemoglobin (Hb) 12.5-17.0 g/dl. Tensi (tekanan darah) untuk stole antara 90-160 mmHg dan diastole sekitar 60-100 mmHg. Denyut nadi 50-100 kali/menit dan teratur. Memiliki suhu tubuh 36,5 -37,5 derajat Celcius,” jelas dokter Sari Ardiani tentang persyaratan donor darah.

Pendonor ada yang ditolak secara permanen, adapula yang ditolak sementara. “Ditolak sementara misalnya karena Hb-nya rendah. Siapa tahu nanti, mereka bisa donor lagi,” jelas dokter Dewi. Pascaoperasi juga berpengaruh dalam hal donor darah. “Pascaoperasi ada jedanya antara empat hingga enam bulan,” tambah dokter Sari.

 

Catherine (27) yang sudah enam kali mendonorkan darah masih takut melihat jarum suntik. Meski begitu, rasa takutnya terkalahkan oleh keinginan untuk membantu sesama.

Kantong donor darah terdiri atas dua jenis: 350cc dan 450cc. “Berat badan minimal 60 kilogram, boleh diambil darahnya 450 cc, tergantung lihat kondisinya, Hb-nya, dan tensinya. Kita lihat riwayat pendonor kemarin setelah dia donor apakah ada keluhan pusing atau mual ataupun sempat pingsan. Kita lihat semuanya,” tegas dokter Sari.

Calon donor juga harus mengerti kalau donor darah itu juga bisa membuat diri sendiri menjadi sehat. Tidaklah membuat orang pingsan, bukan juga buat orang lemas. “Yang buat mereka seperti itu adalah mindset-nya mereka. Siapapun yang lihat darah sendiri keluar banyak, otomatis jadi lemas. Upaya kita adalah mengubah mindset mereka. Donor darah itu bikin sehat lho. Bikin sehat, sehat, sehat, sehat. Tidak bikin pusing, tidak bikin mual,” tegas dokter Sari Ardiani.

Dalam kegiatan donor darah, dokter Sari Ardiani menjelaskan hampir 75 % calon donor masih ragu akan golongan darahnya. “Aliran darah donor menjadi baru (regenerasi). Menyeimbangkan kadar zat besi. Bila zat besi terlalu tinggi, itu juga menyebabkan salah satu penyakit jantung, Nilai sosial yang tidak bisa digantikan dengan apa-apa. Karena darah, tidak ada buatan. Darah manusia harus dari manusia, tidak bisa yang lain.” jelas dokter Sari Ardiani mengenai manfaat dari donor darah. Berdonor membuat sehat phisikologis. “Dengan menyumbang, otomatis hati kita juga menjadi seimbang. Maksudnya senang lho, jadi pahlawan. Karena satu kantong darah yang mereka sumbangkan itu menyelamatkan tiga nyawa.” tegas dokter Sari Ardiani.

 

Dokter Sari Ardiani dari PMI DKI Jakarta memberikan penjelasan tentang manfaat donor darah kepada Cindy Clara, salah satu donor.

Setiap kantong darah yang diperoleh dari pendonor, sebelum diberikan kepada pasien harus di-screening terlebih dahulu. Screening yang dilakukan adalah empat penyakit yang bisa ditularkan melalui transfusi. Penyakit itu adalah Hepatitis B, Hepatitis C, HIV, dan Syphilis (sifilis). Syphilis (sifilis) adalah penyakit menular seksual yang ditularkan oleh bakteri Treponema Pallidum.  “Bila ada sesuatu dalam darahnya, mereka akan dikontak via pos dengan surat atau dengan handphone. Kalau misalnya darahnya mengandung empat penyakit itu, kantong darahnya dipisahkan. Tidak bisa diberikan kepada pasien,” terang dokter Sari Ardiani lebih lanjut. PMI DKI Jakarta memiliki fasilitas sistem produk rilis yang mendeteksi darah seseorang layak atau tidak untuk dikeluarkan (diberikan) kepada orang lain.

Donor Darah Itu Sehat
Mendekati akhir tahun 2019, 20 insan Tzu Chi komunitas He Qi Timur kembali mengadakan donor darah pada hari Sabtu, 7 Desember 2019 di Mall Kelapa Gading 3, lantai 3, ruang Attic Garden, tepatnya di depan Restoran Sushi Tei, Jakarta Utara. Walau lokasi pelaksanaan donor darah sangat terpencil, antusias calon pendonornya luar biasa dan sangat kondusif. Kantong darah yang berhasil diterima oleh PMI DKI adalah sebanyak 44 kantong, dari 62 calon donor yang mendaftar.

Catherine (27) yang sudah enam kali donor darah mengaku masih takut melihat jarum suntik. “Aku takut lihatnya doang sih. Takut pas ditusuknya itu. Rada seram,” tutur Catherine yang datang bersama adiknya. Walau takut lihat jarum suntik bukan berarti menggugurkan niatnya mendonorkan darah. “Siapa tahu ada yang memerlukan,” kata Catherine. Ia menceritakan tahun 2015 adalah donor darah pertamanya. “Persiapan ada sih, sarapan. Kalau ngga, pasti ditolak. Dulu pernah ga sarapan, hb-nya kurang, jadi ditolak,” kenangnya. Catherine merasa senang bisa berdonor darah, selain mendapat sirkulasi darah baru, ia juga merasa jadwal datang bulan (haid) menjadi lebih teratur.

 

Selain badan menjadi sehat dan terjadi sirkulasi darah baru, tujuan Safwadi (43) mendonorkan darah adalah untuk beramal, membantu mereka yang sedang membutuhkan darah.   

Manfaat donor darah juga sangat dirasakan Ruslan. Pria berumur 41 tahun ini sudah bersumbangsih darahnya sebanyak 36 kali. “Saya mah rutin sich, pas kalau sudah jadwalnya, kita akan donor terus sih. Kalau memang pas lagi sehat, tiga bulan rutin. Cuma kalau kemarin pas tiga, empat bulan, saya lagi sakit, segala macam, tidak berani. Sekarang lagi pas jadwalnya cocok, cari dan donor.” katanya sangat senang pertama kali darahnya (tahun 2007) di diterima oleh PMI. Dari dulu Ruslan sudah memiliki keinginan berdonor, “Pas pertama kali coba, takut. Setelah dicoba lagi, ternyata ada sensasi luar biasa. Enak banget,” jelas Ruslan bahwa sangat darahnya mengalir, seperti ada suatu kesenangan yang sangat sulit digambarkan. Baginya donor darah sangat bagus bagi kesehatan, darah lama dibuang, diganti dengan darah baru, serta bisa juga membantu orang lain yang membutuhkan dengan kantong darahnya. “Sampai sekarang tensinya stabil terus. Kita tahu hb kita, terkontrol semuanya.” tutur Ruslan dengan senangnya.

Safwadi (43), petugas keamanan Mall Kelapa Gading Jakarta Utara sudah 15 tahun bekerja. Ia juga rutin mendonorkan darahnya. “Perasaan badan enak dan sehat. Darah kita jadi baru lagi. Selebihnya adalah amal. Mungkin darah kita, ada yang membutuhkan. Misal ada kecelakaan, segala macam, butuh darah. Dengan kita donor darah berarti kita niat sebagai amal,” terang Safwadi. Ia pernah ditolak oleh PMI ketika ia mendapat jadwal jaga di shift malam. “Alasannya kurang istirahat malam,” kenangnya.

Selama ini Cindy Clara (19) tidak pernah ikut donor darah, walaupun ia sering diajak temannya. “Dari kecil takut banget yang namanya suntikan. Sempat ga berani sih. Cuma untuk kali ini masa takut melulu. Tadi coba berani, ya akhirnya bisa,” jelas Cindy Clara yang baru selesai tamat dari bangku SMA. Ia juga menceritakan jika jarum besar itu awalnya membuatnya ragu untuk donor darah. “Nyerinya jarum itu gede banget. Waktu disuntik itu, sakitnya sedikit sih. Rasa panik itu gede banget,” ujarnya mencoba memberanikan diri demi membantu orang lain, selain baik bagi diri sendiri.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Melawan Rasa Takut untuk Dapat Berdonor Darah

Melawan Rasa Takut untuk Dapat Berdonor Darah

24 Mei 2022

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali mengadakan donor darah. Pada kesempatan ini, petugas PMI memberikan tips bagi yang belum bisa mendonorkan darahnya karena takut jarum.

Setetes Darah untuk Membantu Banyak Orang

Setetes Darah untuk Membantu Banyak Orang

17 Mei 2023

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat (Xie Li Jembatan Lima) bekerja sama dengan RSUP Fatmawati kembali mengadakan bakti sosial donor darah di Trade Mall Seasons City pada 7 Mei 2023. 

Aksi Sehat Donor Darah

Aksi Sehat Donor Darah

26 Juli 2022

Hari Minggu tanggal 17 Juli 2022, Tzu Chi Batam kembali mengkoordinasi Bakti Sosial Donor Darah. Aksi donor darah kali ini berhasil mengumpulkan 210 orang calon donor, namun yang dapat mendonorkan darahnya berjumlah 147 orang.

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -