Menjaga Kesehatan Para Lansia

Jurnalis : Luthfie Andria (Tzu Chi Cabang Sinar Mas), Fotografer : Abednego Takel, Ezra Hilda, Valentina (Tzu Chi Cabang Sinar Mas)

Relawan menyerahkan bantuan sembako untuk lansia di Kampung Muara Begai, Kutai Barat.


“Ada dua hal yang tidak bisa ditunda dalam kehidupan: berbakti kepada orang tua dan melakukan kebajikan.’’
(Kata Perenungan Master Cheng Yen)

Waktu menunjukkan pukul 07.00 WITA. Setelah semuanya siap, rombongan relawan Tzu Chi di Kutai Barat yang tinggal di unit Sungai Pikan Estate (SPIE) segera bergerak menuju Kampung Muara Begai, pada Sabtu (9/9/23). Cuaca sedikit berkabut mengiringi perjalanan relawan selama 2 jam yang dipimpin Muhamad Arfan. Selain relawan dari SPEI, turut bergabung juga relawan dari unit wilayah lain. Karena letaknya berjauhan, semua relawan ini langsung bertemu di Kampung Muara Begai.

Balai Pertemuan Kampung Begai sudah ramai warga lansia. Relawan yang baru tiba segera menata semua persiapan. Dokter dan tenaga medis menyiapkan obat. Relawan membantu membuat antrian agar pemeriksaan kesehatan degeneratif yang akan dilakukan berjalan lancar.  

Relawan membantu membawakan sembako yang baru diterima para lansia.

Petinggi Kampung Muara Begai menyambut baik bantuan yang bisa meringankan hidup para lansia.

Muhammad Harun, Ketua Tzu Chi Cabang Sinar Mas di Kutai Barat menyampaikan jika pemeriksaan kesehatan untuk para lansia ini adalah pengobatan degeneratif untuk memfasilitasi orang tua yang tinggal sendiri, sementara anak-anaknya banyak bekerja di kebun, tambang, maupun merantau ke kota. Dalam kegiatan ini relawan melakukan pemeriksaan kolesterol, asam urat, dan gula dalam darah yang biasa dialami oleh orang lanjut usia.

Antonius O, Petinggi Kampung Muara Bengai mengapresiasi bantuan yang diberikan relawan.  “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawan yang sudah datang hari ini untuk melakukan pemeriksaan degeneratif kepada orang tua kami. Bukan dari nilainya, namun bentuk perhatian yang luar biasa dari relawan sehingga kami sangat berterima kasih,” ucapnya.

Layanan pemeriksaan kesehatan ini dimanfaatkan Ludek yang sering merasakan nyeri sendi. “Biasanya saya merasa nyeri di sendi, sering pusing mungkin karena tekanan darahnya. Terima kasih sudah dibantu diobati, kami doakan bapak-bapak semua selalu diberikan kesehatan,” ujarnya setelah selesai menjalani pemeriksaan.

Relawan membantu memeriksa kesehatan para lansia warga Kampung Muara Begai.

Sementara pemeriksaan di balai pertemuan berlangsung, relawan mendapat informasi ada pasien yang tidak bisa berjalan karena mengalami gejala stroke ringan. Dibantu kader posyandu, relawan dan Dokter Elyas bergegas. Rumah Theresia Ngewer menjadi tujuan pertamanya. Karena stroke, ia hanya bisa berbaring dan duduk di balai rumahnya. Dari hasil pemeriksaan dokter menyarankannya harus banyak istirahat dan minum obat secara rutin.

Selesai di rumah Theresia Ngewer, tim bergerak menuju rumah Yahya yang juga tidak bisa ke balai pertemuan. Yahya tinggal bersama anaknya. Dulu ia memiliki usaha warung. Namun sejak istrinya pulang ke Sulawesi, usaha ini tidak diteruskan seiring kesehatannya yang menurun. Anaknya bercerita jika Yahya juga mengalami tekanan batin yang hebat sehingga mudah stres dan susah terkendali. Sang anak juga kewalahan menangani Yahya. Keberadaan petugas posyandu lansia sangat membantu menangani Yahya.

Kedatangan dokter dimanfaatkan sang anak untuk memeriksakan Yahya. Terlebih Yahya mengeluh telinganya sering berair. Tangan kanannya juga terasa lemah. Setelah diperiksa dokter, ternyata ada gejala gangguan pada syarafnya, sehingga perlu latihan sambil terapi. Untuk masalah telinganya yang sering berair sudah diberikan obat oleh dokter.

Relawan memberi perhatian untuk Theresia Ngewer yang menderita stroke ringan.

Theresia Ngewer dan Yahya melengkapi 75 pasien lansia di Kampung Muara Begai yang diberikan layanan pemeriksaan kesehatan oleh dokter dan relawan. Selain pemeriksaan kesehatan relawan jugamemberikan bingkisan sembako yang terdiri dari beras 10 kg, minyak goreng 2 liter, gula pasir 1kg, telur 12 butir, teh dan kopi masing-masing 1 bungkus untuk membantu kebutuhan hidup para lansia.

Rangkaian kegiatan ini berakhir pukul 14:30 WITA. Semua relawan berkumpul dan beristirahat di masjid. Sambil makan siang masing-masing bercerita pengalaman hari ini. Walaupun bukan orang tua sendiri, namun berbakti kepada orang tua sudah menjadi kewajiban semua. Jelang waktu salat Azhar, relawan berkemas. Peluh kebahagiaan mengiringi perjalanan 2 jam relawan menuju rumah masing-masing.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Peduli Kepada Sesama yang Membutuhkan

Peduli Kepada Sesama yang Membutuhkan

10 Desember 2018
Minggu, 9 Desember 2018 telah diadakan baksos degeneratif ke-3 di Sekolah Global Persada Mandiri (GPM) Mekar Sari, Bekasi. Baksos yang diadakan selama tiga bulan berturut-turut ini diadakan untuk wilayah di sekitar Mekar Sari.
Lebih Peduli Kesehatan Berkat Baksos Degeneratif

Lebih Peduli Kesehatan Berkat Baksos Degeneratif

08 Januari 2019

Tzu Chi Bandung kembali mengadakan baksos degeneratif tahap kedua, pada Minggu 6 Januari 2019 di Kelurahan Dunguscariang, Kecamatan Andir, Kota Bandung. Baksos lanjutan ini untuk melihat perkembangan kondisi kesehatan pasien yang telah mengikuti baksos degeneratif tahap pertama pada 9 Desember 2018 lalu.

Perhatian yang Tulus bagi Para Lansia di Kampung Besiq

Perhatian yang Tulus bagi Para Lansia di Kampung Besiq

07 Februari 2024

Pemeriksaan kesehatan dan penyerahan bantuan sembako diberikan relawan Tzu Chi di Xie Li Kutai Barat pada 84 lansia yang tinggal di Kampung Besiq, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -