Menjaga Kesehatan Warga Jamika

Relawan Tzu Chi membantu petugas medis ketika mengambil sample darah kepada para pasien yang berusia lanjut.

Keberadaan Tzu Chi Bandung dalam membantu masyarakat Jawa Barat khususnya di Kota Bandung terus dilaksanakan. Selain itu, insan Tzu Chi juga mengajak masyarakat untuk meneruskan sifat kebajikan dan budaya humanis Tzu Chi agar cinta kasih semakin luas dan dapat menjangkau lebih banyak orang.

Melalui baksos kesehatan degeneratif, selain memberikan pelayanan kesehatan, turut disosialisasikan Misi Kemanusian Tzu Chi kepada para warga penerima bantuan. Seperti pada tanggal 29 September 2019, Tzu Chi Bandung menggelar baksos kesehatan degeneratif ke-2 di Kelurahan Jamika, Bandung. Sebanyak 173 pasien berhasil ditangani, sementara kegiatan ini berlangsung di SD Swadaya, Jl. Pagarsih No.181E, Bandung.

Dalam kegiatan ini, sebagian warga menjalani proses pemeriksaan kesehatan, lalu setelah itu mereka memasuki ruangan untuk mengikuti sosialisasi tentang Tzu Chi. Selain memperkenalkan Tzu Chi, masyarakat pun mendapatkan sebuah pengetahuan mengenai pola hidup sehat dan cara mencegah penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, diabetes, osteoporosis, hipertensi, dan kanker."Dipilihnya lokasi kegiatan (baksos kesehatan) di Jamika salah satunya karena berada satu lingkungan (kecamatan) dengan Aula Jing Si Bandung. Kami juga mencoba mengajak masyarakat untuk mengenal Tzu Chi dan mengikuti kegiatan-kegiatan sosialnya,” kata Lia Melani, relawan Tzu Chi Bandung.

Dalam baksos kesehatan degeneratif ini relawan dan Tim Medis Tzu Chi juga mensosialisasikan tentang Tzu Chi dan pola hidup sehat.

Ada 173 orang berusia lanjut yang menjalani pemeriksaan kesehatan dan pengobatan.

Lia menambahkan, "Masyarakat di sini sangat senang sekali dengan adanya baksos kesehatan degeneratif ini, mereka juga berharap ada kegiatan-kegiatan lainnya yang bisa menunjang sarana dan prasarana masyarakat yang ada.”

Tanggapan positif muncul dari salah satu warga penerima bantuan, Tatang Aripin (72), warga RW 06. Menurut  Aripin, baksos kesehatan ini sangat membantu masyarakat yang kurang mampu, mengingat di Kelurahan Jamika masih banyak warga yang kesehariannya menjadi buruh lepas dan pengangguran. Apa yang dilakukan Tzu Chi Bandung sangat membantu masyarakat. Warga juga bertambah pengetahuannya tentang pola hidup sehat dan pencegahan penyakit. "Alhamdulillah, begitu berobat satu bulan sudah turun semua, kolesterolnya bagus 7,2 asalnya 9,4, darah tingginya 170 per 100, sekarang sudah 140 per 70. Alhamdulillah bagus sekali baksos ini,” ungkap Aripin..

Aripin juga mengatakan bahwa visi misi Tzu Chi yang mengedepankan kemanusiaan merupakan hal yang sangat positif, bahkan patut ditiru oleh lembaga-lembaga maupun organisasi. “Semoga Tzu Chi semakin berkembang dan dapat lebih banyak membantu sesama,” harapnya.

Tatang Aripin (72) warga RW 06, mendapatkan penjelasan aturan obat yang disampaikan Tim Medis Tzu Chi. Di usia lanjutya, Aripin masih tetap berjaga sebagai petugas keamanan dan juga buruh lepas.  

Berprofesi sebagai petugas keamanan lingkungan (RW 06) bukanlah tugas yang ringan. Aripin harus selalu terjaga di kala orang-orang sudah tertidur lelap. Berkewajiban memberi rasa aman kepada warganya, sebagai kepala keluarga Aripin juga harus menafkahi sang istri. Ia dikaruniai enam anak yang telah menikah dan mandiri.

Dalam satu bulan untuk keperluan rumah tangganya bisa mencapai 3 jutaan, mulai dari kebutuhan primer, membayar listrik, air dan juga kebersihan. Sementara,  penghasilan yang ia dapat sebagai petugas keamanan hanya sebesar 200 ribu sebulan. Untuk mencukupinya maka selepas bertugas jaga ia menjadi buruh lepas. Penghasilan yang didapat juga tidak menentu berkisar 30-50 ribu dalam sehari. Terkadang ia mendapatkan dana tambahan dari keempat anaknya yang telah bekerja. Karena itu, dengan adanya baksos kesehatan dan pemeriksaan kesehatan yang Tzu Chi ini sangat membantunya. Dengan begitu ia tidak perlu lagi mengeluarkan dana untuk berobat. “Terima kasih kepada Tzu Chi yang telah membantu kami, warga Jamika,” ungkapnya.

Editor: Hadi Pranoto