Menjaga Kualitas Menu Vegan di Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh Tzu Chi Medan

Jurnalis : Liani (Tzu Chi Medan), Fotografer : Liani (Tzu Chi Medan)

Para peserta program tantangan 21 hari diet vegan nabati kembali melakukan tes kesehatan dan tes laboratorium setelah menyelesaikan programnya.

Peserta program telah memasuki putaran ke sembilan (periode 31 Juli – 20 Agustus 2022) dan telah menyelesaikan programnya. Program ini di ikuti 34 orang dan masih di bawah bimbingan Dr. Susianto MKM., seorang ahli gizi dan tim medis Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Medan.

Di putaran sembilan ini menu peserta dimasak oleh empat restoran yaitu Loving hut, Green Village, Socrates, dan Odette. Makanan yang telah dimasak kemudian diantar oleh ojek online ke tempat masing-masing peserta program.

Salah satu resto yang telah enam kali memasak makanan untuk peserta program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh ini adalah Resto Socrates. Benny Arron Martjius sebagai pengelola resto menuturkan sangat menjaga setiap menu yang disajikan bisa tetap sehat dan sesuai dengan konsep ahli gizi yang terus membimbing selama program berjalan.

Pengelola Resto Socrates telah enam batch memasak menu peserta dari sembilan batch yang sudah berjalan. Awalnya penuh tantangan dalam penyediaan menu karena berbagai persyaratan diet.

“Terima kasih karena Socrates sudah diberikan kepercayaan selama enam batch dari sembilan batch dalam program ini,” tutur Benny. “Socrates senang bisa ikut serta bermitra dengan Tzu Chi untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat melalui Program Whole Food Vegan Diet. Ini Suatu pendekatan yang terstruktur, empiris dan ilmiah. Empiris karena dirasakan langsung oleh peserta.  Ilmiah karena ada perbandingan hasil health check-up laboratorium sebelum mulai diet dan sesudah selesai diet. Ada parameter yang bisa dibandingkan,” lanjutnya.

Lebih lanjut Benny menjelaskan bahwa Socrates sudah lama berjuang untuk meminimalkan prosessed ingredients dalam menunya. Ia juga menuturkan bahwa berkesempatan menjalin kerja sama dengan Tzu Chi dimana Tzu Chi juga menetapkan vital sign tentang makanan vegan sehat, antara lain: tanpa gula (refine sugar dan gula aren), tanpa MSG, tanpa tepung, tanpa fake meat, sedikit garam, sedikit minyak (tidak gorengan), dan setiap hari harus ada tempe.

Dokter Lenny Wijaya tim medis TIMA memperhatikan menu yang dibuat oleh Resto Socrates dan siap dikemas ke dalam kotak makanan peserta sebelum diantar ke rumah peserta program.

Demi memberikan menu yang sesuai, Socrates juga membuat perencanaan menu rinci tiap harinya sebelum dimulainya program untuk panitia Tzu Chi. “Setiap pagi kami belanja langsung ke pasar tradisional membeli bahan untuk memasak pada hari yang sama. Menu pada hari itu bisa berubah sesuai ketersediaan bahan atau kadang ada sayur yang langka tersedia juga bisa menyebabkan perubahan menu,” jelas Benny.

Proses memasak adalah tantangan terbesar bagi Socrates. Benny menuturkan bahwa rasa enak sangat tergantung pada budaya. Di Indonesia ada beragam suku yang punya masakan khas dan di dunia banyak negara yang juga punya makanan khas. “Sedangkan dalam program ini kami diberikan suatu rambu-rambu yang tidak boleh digunakan dalam masakan dan tentu berakibat pada rasa. Akhirnya kami meng-explore rasa dari bahan itu sendiri baru dikombinasi dengan bahan-bahan yang lain untuk meng-expose rasa dan aroma yang kami inginkan,” tutur Benny, “rasa enak bisa didapat dalam rasa asam, sedikit pahit, cabe, rasa dedaunan, rempah, dan sayuran yang jarang kita masak.”

Salah satu peserta Rusli mendapat manfaat setelah mengikuti program ini, yaitu berat badan turun 3.5 kg. Hasil laboratorium juga lebih baik.

Dari pola makan dan menu yang dimasak dan dijaga kualitasnya, peserta program tentu mendapatkan apa yang mereka harapkan. Seperti Rusli, salah peserta program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh merasakan adanya perubahan pada dirinya. Ia yang awalnya hanya ikut-ikutan sang istri sempat merasa tidak selera makan selama dua hari pertama tapi ternyata tubuhnya bisa diajak untuk ikut beradaptasi. “Karena ingin mendapatkan manfaat tubuh yang sehat seperti yang dijelaskan oleh panitia, akhirnya saya jalani juga dan setelah selesai program, berat badan saya turun 3.5 kg,” ungkap Rusli, “badan juga terasa lebih ringan dan hasil laboratorium mengalami perubahan.”

Dari hal-hal baik yang dicapai oleh para peserta, panitia masih terus akan membuka program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh ini. Untuk putaran ke-10 nantinya akan dilaksanakan mulai tanggal 18 September 2022. Program ini diharapkan benar-benar bermanfaat untuk kesehatan peserta sekaligus membangkitkan cinta kasih kepada semua makhluk hidup melalui pola makan vegan.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Program Tantangan 21 Hari Diet Vegan Utuh: Tim Konsumsi, Jantungnya Kegiatan Tzu Chi

Program Tantangan 21 Hari Diet Vegan Utuh: Tim Konsumsi, Jantungnya Kegiatan Tzu Chi

29 Juni 2022

Menjalankan misi dari belakang layar ternyata tidak membuat tim konsumsi tertinggal. Justru melalui makanan, tim ini secara tidak langsung menjadi “jantung" dalam setiap kegiatan Tzu Chi yang memikat masyarakat untuk ikut bervegetaris demi menjaga Bumi dan membangkitkan jiwa cinta kasih.

Kesinambungan Program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh di Tzu Chi Medan

Kesinambungan Program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh di Tzu Chi Medan

08 Desember 2021

Para peserta Program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh putaran kedua yang digelar Tzu Chi Medan mendapat hasil menggembirakan.

Melestarikan Lingkungan dengan Menata Pola Makan

Melestarikan Lingkungan dengan Menata Pola Makan

10 November 2022

Program Tantangan 21 Hari Hidup Sehat yang dilakukan relawan Tzu Chi di Hu Ai Jembatan Lima diisi berbagai kegiatan seru di program ini, dari bazar, demo masak, hingga penyaluran makanan vegetarian ke panti-panti.

Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -