Menjaga Tekad, Menjalani Ajaran, dan Memiliki Tanggung Jawab

Jurnalis : Agus Lee (Tzu Chi Batam), Fotografer : Agus Lee (Tzu Chi Batam)

Peserta berjumlah 38 orang menyaksikan wejangan dari Master Cheng Yen.

Pandemi belum berakhir, protokol kesehatan harus tetap dijaga. Oleh karena itu, pelatihan relawan komite dan calon komite diadakan di Aula Jing Si Batam dengan membatasi jumlah peserta yang hadir. Dengan pembatasan ini, hanya 38 relawan yang hadir di ruang Fu Hui Ting, sementara relawan lainnya mengikuti pelatihan di rumah menggunakan aplikasi Zoom.

Relawan Tzu Chi Batam mengikuti Pelatihan Calon Komite secara online di ruang Fu Hui Ting.

Walaupun antara pembicara dan peserta tidak bertatap muka secara langsung, antusias peserta tidak berkurang saat mendengarkan materi-materi yang dibawakan oleh pembicara. Pena dan buku dalam genggaman untuk mencatat intisari yang disampaikan pembicara.

Salah satu pembicara pada pelatihan ini yaitu Ketua He Qi Batam, Rudi Tan. Dalam sebuah talkshow, ia menceritakan jalinan jodoh dengan Tzu Chi yang dimulai pada tahun 2005 saat mengikuti baksos kesehatan. Kemudian tahun 2008 mengikuti pelatihan di Taiwan dan sangat terharu atas apa yang relawan Tzu Chi lakukan.

Kegiatan dibuka dengan berdoa, penyanyian Mars Tzu Chi dan pembacaan 10 Sila Tzu Chi.

Beliau mempunyai prinsip kita harus “huo dao lao, xue dao lao” (hidup sampai tua, belajar sampai tua), “Semenjak diberi tanggung jawab menjadi Ketua He Qi, saya banyak belajar dari Bodhisatwa lainnya dalam berkegiatan, saya berikrar harus lebih semangat untuk merangkul Bodhisatwa untuk menjalankan Jalan Bodhisatwa ini secara bersama-sama,” ujar Rudi.

Bersama Sukmawati dari Tanjung Balai Karimun, Su Pun Wui dan Desnita dari Medan, mereka menjadi Bodhisatwa dunia dengan dedikasi nyata menjadi nahkoda dimana kakinya berpijak. Meskipun dibebani rutinitas yang padat, sama sekali tidak menghalangi tekad untuk menentukan arah di wilayahnya masing-masing.

Kebahagiaan Pelantikan Calon Komite

Chandra Dahlan dapat mempelajari ajaran Buddha dengan menapaki Jalur Bodhisatwa dunia Tzu Chi.

Tanggung jawab tidak terletak hanya pada ketua ataupun wakil, tetapi oleh seluruh barisan Bodhisatwa yang memiliki visi dan misi yang sama. Tanggung jawab ini semakin besar ketika kita naik ke jenjang kerelawanan yang lebih tinggi. Hal ini dirasakan oleh sepuluh relawan di Tzu Chi Batam yang sebelumnya mengenakan seragam abu putih, kini naik jenjang menjadi relawan abu putih logo atau disebut juga sebagai relawan calon komite pada 11 April 2021 ini.

Tzu Chi mengizinkan Lie Noi di masa keemasannya bersumbangsih bagi sesama.

Salah satunya adalah Lie Noi, semenjak kenal Tzu Chi di tahun 2015, Lie Noi mulai aktif ke misi amal, mengikuti survei kasus dan kunjungan kasih ke para penerima bantuan. Kini Lie Noi juga menjadi penanggung jawab amal di salah satu wilayah di Batam. Banyak perubahan yang dirasakan Lie Noi setelah menjadi relawan amal, “Pertama, ada rasa sukacita bisa membantu orang lain tidak dari kantong sendiri. Kedua, saya belajar lebih tidak menuntut dan menghargai berkah. Kita sebenarnya serba ada, mengapa kita mengeluh?”

Rasa sukacita dirasakan setelah akhirnya bisa menjadi relawan calon komite yang direncanakan dari awal, “Merasa senang, kini saya berpikir apa lagi yang bisa saya lakukan? Saat ini sudah semi pensiun, waktu lebih banyak sehingga bisa lebih aktif ke misi lainnya,” ujar Lie Noi.

Rudi Tan, Ketua He Qi Batam, mengharapkan setiap relawan Tzu Chi tidak pernah berhenti belajar.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Chandra Dahlan, dari mengantar anaknya mengikuti kelas budi pekerti, lama-lama menjadi tertarik untuk menjadi sukarelawan dengan mengikuti donor darah, bazar kue bulan dan kunjungan kasih.

“Dengan mengikuti kegiatan Tzu Chi, wawasan saya menjadi lebih luas, saya mulai menerapkan lebih banyak ajaran Buddha ke dalam pelatihan diri sehingga menjadi lebih lapang dada, masalah-masalah lampau pun dilupakan,” ujar Chandra. Kini berdirinya Aula Jing Si yang begitu besar, beliau berharap bisa menggalang lebih banyak Bodhisatva untuk bersumbangsih, dimulai dari keluarganya.

Sepuluh relawan Tzu Chi Batam dilantik sebagai relawan calon komite.

Bodhisatva muncul karena ada makhluk yang menderita. Dengan terjun langsung ke masyarakat, kita mengikis ego kita dan menumbuhkan welas asih kita. Haryo Suparmun menjelaskan besi yang tidak ditempa tidak akan memberikan manfaat, begitu juga dengan relawan Tzu Chi, kita hanya akan memperoleh berkah dan kebijaksanaan dengan menjaga tekad, menjalani ajaran dan memiliki tanggung jawab dalam menjalankan jalan Bodhisatwa ini.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Menjaga Tekad, Menjalani Ajaran, dan Memiliki Tanggung Jawab

Menjaga Tekad, Menjalani Ajaran, dan Memiliki Tanggung Jawab

21 April 2021

Kegiatan pelatihan komite dan calon komite diadakan oleh He Xin Jakarta dan disaksikan secara online oleh relawan Tzu Chi Batam. Ada 38 relawan yang menghadiri pelatihan di Fu Hui Ting, Aula Jing Si Batam

Dengan keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -