Menjajaki Kolaborasi di Bidang Kemanusiaan
Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Arimami Suryo ADalam
paparannya, Presiden Komite Internasional Palang Merah (ICRC), Peter Maurer
mengatakan bahwa tantangan di bidang kemanusiaan sangat banyak. Karena itu
tidak mungkin sebuah organisasi berjalan sendiri-sendiri.
Kolaborasi antar lembaga kemanusiaan diperlukan untuk dapat menolong lebih banyak korban bencana dan warga yang membutuhkan. Kemarin, Senin, 20 Maret 2017, Presiden Komite Internasional Palang Merah (ICRC), Peter Maurer beserta jajarannya berkunjung ke Tzu Chi Indonesia. ICRC datang untuk mengenal lebih dalam tentang Tzu Chi sehingga ke depan dapat bekerja sama.
“Meski kita berasal dari asal yang berbeda dan dari filosofi yang berbeda, kita mempunyai tujuan yang sama. Jadi kami harap ke depannya bisa bekerja sama di Indonesia dan di negara-negara lain,” kata Presiden Komite Internasional Palang Merah (ICRC), Peter Maurer.
Kerja sama yang sangat mungkin untuk segera dilakukan adalah menggelar pelatihan tentang kemanusiaan. Hong Tjhin, Relawan Tzu Chi yang juga CEO DAAI TV Indonesia mengatakan, sebelumnya ICRC dan Tzu Chi telah berdiskusi tentang good of conduct. Yakni prinsip-prinsip kemanusiaan saat memberi bantuan. Antara lain menghormati penerima bantuan, tidak mempermasalahkan agama, suku, serta asal dari penerima bantuan. Selain itu kedua pihak tidak mentolerir tindakan memanipulasi penderitaan untuk kepentingan komersial.
“Sebetulnya ini adalah kunjungan dari presiden ICRC ke Tzu Chi Indonesia yang telah direncanakan enam bulan yang lalu. Jadi kita apresiasi keinginan dari para petinggi ICRC untuk datang ke Tzu Chi. Dan kebetulan mereka mengajak turut serta beberapa dari teman-teman yang mereka kenal dan kita juga membawa turut serta beberapa network yang kita kenal,” kata Hong Tjhin, Relawan Tzu Chi yang juga CEO DAAI TV Indonesia.
Dalam
pertemuan ini, beberapa perwakilan dari lembaga-lembaga kemanusiaan juga hadir,
di antaranya dari Indorelawan, Ruang Guru, Dompet Dhuafa.
Para relawan memperkenalkan penampilan isyarat tangan yang sudah menjadi budaya dan sering ditampilkan dalam acara-acara Tzu Chi.
Dalam kunjungan ini, beberapa lembaga juga hadir. Seperti Indorelawan, Ruang Guru, Dompet Dhuafa, ELSAM Jakarta, MDMC, ASEAN Foundation, Unilever Foundation Indonesia, Insan Cendikia Madani, BNPB, serta Filantropi Indonesia.
Agus Hartono, relawan Tzu Chi Indonesia memperkenalkan sejarah Tzu Chi dan perjuangan Master Cheng Yen mendirikan Tzu Chi. Agus juga memaparkan misi-misi Tzu Chi serta aktifitas para relawan di berbagai negara saat warga sedang dilanda bencana.
Dalam kunjungan kali ini ada pula sesi tanya jawab yang berlangsung sangat cair. Chocorday Sri Dewi dari United in Diversity Indonesia menggarisbawahi tentang tindakan konkrit Tzu Chi di masyarakat.
“Tidak hanya compassion untuk diri sendiri tapi bagaimana compassion itu kita wujudkan dalam aksi nyata, bagaimana kita care tentang sekitar kita. Nah ini menurut saya satu hal yang unik dari Yayasan Buddha Tzu Chi ini,” kata Chocorday Sri Dewi.
Peter Maurer dan Hong Tjin, CEO DAAI TV bertukar cinderamata.
Sebelum berdiskusi, para tamu diajak untuk tur ke Aula Jing Si.
Sementara Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Manajemen Center, Rahmawati Husein mengaku sangat terkesan dengan Master Cheng Yen.
“Sangat impresif, gerakan Tzu Chi yang dimulai dari seorang Master, perempuan yang membangun Tzu Chi dari bawah menjadi besar. Itu sesuatu yang luar biasa dan bisa dijadikan contoh bahwa seseorang itu membangun itu harus dengan karya nyata. Yang ini jadi ruhnya Tzu Chi juga, bagaimana concrete action,” kata Rahmawati Husein.
Artikel Terkait
Menjajaki Kolaborasi di Bidang Kemanusiaan
21 Maret 2017Kolaborasi antar lembaga kemanusiaan diperlukan untuk dapat menolong lebih banyak korban bencana. Kemarin Presiden Komite Internasional Palang Merah (ICRC), Peter Maurer beserta jajarannya berkunjung ke Tzu Chi Indonesia.
Tzu Chi dan ICRC Mempromosikan Nilai-Nilai Kemanusiaan
01 Februari 2023Menjalin Kerjasama Kemanusiaan dengan ICRC di Indonesia
09 Maret 2021Nilai-nilai universal yang diusung ICRC sebagian besar sangat sesuai dengan prinsip-prinsip universal yang dianut oleh Yayasan Buddha Tzu Chi dalam misi kemanusiaannya.