Menjalani Tekad Di Tengah Ketidakpastian

Jurnalis : Supardi (Tzu Chi Batam), Fotografer : Supardi (Tzu Chi Batam)


Suasana area donor darah saat kegiatan berlangsung.

Tingginya ajakan donor darah yang beredar di sosial media menunjukkan kelangkaan darah yang sedang terjadi di Kota Batam. Setelah menerima pengajuan dari pihak PMI, Tzu Chi Batam pun menghimpun tekad untuk menyelenggarakan baksos donor darah di tengah pandemi. Donor darah ke-3 tahun 2020 ini diadakan pada Minggu pagi, 8 November 2020 di Halaman Ruang Logistik, Aula Jing Si Batam.

Walau kasus corona di Kota Batam saat ini mulai melandai, namun keadaan ini tidak menjadikan relawan Tzu Chi lengah. Relawan terus memperketat protokol kesehatan yang perlu dipatuhi oleh setiap pihak yang terlibat, baik itu pendonor, pendamping, petugas PMI, anggota Tim Medis Tzu Chi (TIMA) maupun relawan Tzu Chi yang bertugas melayani.

Di kegiatan ini Tzu Chi juga mengurangi jumlah relawan non-medis yang terlibat menjadi setengah dari kegiatan sebelumnya, tepatnya 25 relawan berseragam dan 6 relawan rompi. Setiap relawan yang berinteraksi langsung dengan pendonor juga diminta untuk setiap saat memakai faceshield. Relawan yang bertugas mensterilkan lokasi donor darah juga diwajibkan  memakai sarung tangan dan gown saat bertugas.


Anggota TIMA memastikan setiap pengunjung tidak sedang sakit dan mengenakan APD secara benar.


Relawan mensterilkan tempat baring dan mengganti alas bantal sebelum ditempati pendonor berikutnya.

Serangkaian protokol kesehatan yang diterapkan Tzu Chi saat baksos donor darah  memberikan rasa aman kepada setiap dermawan yang hadir untuk menyumbangkan darah mereka. Salah satu dermawan tersebut  ialah Heri Supriadi, seorang pendonor rutin. Walau sudah sering donor darah, namun ini merupakan  pengalaman pertamanya mengikuti baksos donor darah yang diadakan oleh Tzu Chi.

“Kali ini saya donor darah di Yayasan Buddha Tzu Chi ini berbeda dengan yang saya alami sebelum-sebelumnya. Kesan pertama dari sambutannya sangat istimewa dan welcome. Dari pertama kali saya masuk, saya memakai masker kain jadi mereka suruh ganti masker bedah. Di samping itu, kita sekarang sedang jaga jarak. Jadi segala protokol kesehatan itu memang betul-betul diikuti oleh Yayasan Buddha Tzu Chi ini,” terang Heri Supriadi.

Untuk mengurangi kepadatan yang sering terjadi di bagian screening kesehatan, Tzu Chi juga mengajukan tambahan petugas pengecekan golongan darah & HB dari 1 menjadi dua orang. Selain dapat mencegah kepadatan, perubahan ini juga mengurangi waktu tunggu pendonor setidaknya selama 30 menit sampai dengan 1 jam.

 

Soehartiey (kanan), Koordinator Kegiatan, mengingatkan kembali protokol kesehatan yang perlu diperhatikan selama kegiatan berlangsung.

Di pertengahan kegiatan baksos donor darah, Ketua PMI Kota Batam, Sri Soedarsono juga hadir untuk memberikan dukungan moril kepada para relawan dan pendonor. Di kesempatan ini, ia menyampaikan bahwa sejak pandemi permintaan darah terus meningkat, sedangkan pendonor berkurang signifikan.

“Kalau stok terus terang tidak ada stok. Saat ada darah sudah ada orang yang minta. Karena hanya sedikit yang datang, kita dulu minimal dua ribu kantong, sekarang 300-400 sudah berterima kasih.” tuturnya.

Karena kepepet, keluarga yang mau minta donor darah, kami mohon ada penggantinya. Biasa mereka bawa 2-3 orang, ya Alhamdulillah kita ambil. Kalau cocok, kita ada persediaan lagi,” ia menambahkan.

Pada baksos kali ini seperti baksos-baksos sebelumnya, berlangsung dari pukul 10.00- 15.00 WIB. Di antara 188 peserta yang mendaftarkan diri terdapat sebanyak 146 orang yang berhasil lolos screening kesehatan dan mendonorkan darah mereka.


Ibu Sri Soedarsono mensurvei lokasi donor darah.

“Barusan pikir sudah bersyukur juga kalau dapat 100, memang target kita 150. kalau bisa 150-180 lebih senang. Semoga bisa membantu pasokan darah PMI. Saya juga berharap Tzu Chi bisa menjadi langkah pertama. Karena kita maju, maka yayasan lain bisa ikut jejak kita dan menaati protokol pandemi ini juga,” terang Soehartieny, koordinator kegiatan.

Unit Donor Darah PMI di seluruh Indonesia saat ini terus mengalami kelangkaan darah. Dengan mencermati dan menaati protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pihak berwenang, sesungguhnya kita tetap dapat bersumbangsih bagi saudara kita yang membutuhkan. Marilah setiap kita bersama-sama menggarap ladang berkah yang lapang ini karena kita tidak pernah tahu kapan kita akan membutuhan pertolongan yang sama.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Berbagi Melalui Donor Darah

Berbagi Melalui Donor Darah

09 Mei 2012 Kegiatan donor darah yang dilakukan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi kantor perwakilan Medan, bertempat di Kantor Sekretariat Tzu Chi Medan Cemara Asri, pada tanggal 22 April 2012.
Donor Darah, Sebuah Wujud Kepedulian

Donor Darah, Sebuah Wujud Kepedulian

30 Juli 2019

Hari Kamis, 18 Juli 2018, Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas Xie Li Downstream Marunda bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) unit Bekasi kembali mengadakan kegiatan donor darah. Ada 69 kantong darah yang terkumpul dari 135 orang calon donor yang mendaftar.

Usia Senja Bukan Halangan Untuk Bersumbangsih

Usia Senja Bukan Halangan Untuk Bersumbangsih

31 Mei 2023

Donor darah telah menjadi kebiasaan hidup sehat di masyarakat, Tzu Chi pun tidak mau ketinggalan untuk mendukung  rogram hidup sehat tersebut. Seperti donor darah yang diadakan di Tzu Chi Center.

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -