Menjalin Cinta Kasih di Desa Rumpin

Jurnalis : Joliana (He Qi Barat), Fotografer : James Yip (He Qi Barat)

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan bakti sosial kesehatan berupa pengobatan umum, khitanan dan pengobatan gigi.

Matahari masih terlelap dalam peraduannya, namun suasana parkir di Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi di Cengkareng sudah terlihat ramai.  Sejak pukul 04.00 WIB, para relawan sudah mulai mengangkut peralatan dan obat-obatan yang akan di bawa untuk keperluan baksos ke dalam bis. Minggu, 27 Maret 2016, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan bakti sosial kesehatan berupa pengobatan umum, khitanan dan pengobatan gigi untuk masyarakat yang berada di Kelurahan Leuwibatu, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.  

Rumpin merupakan kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang  terdiri dari 14 Desa, yaitu : Cibodas, Cidokom, Cipinang, Gobang, Kampung Sawah, Kerta Jaya, Leuwibatu, Mekar Jaya, Mekar Sari, Rabak, Rumpin, Suka Mulya, Suka Sari dan Taman Sari. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat setempat adalah sebagai petani, buruh tani, buruh pertambangan dan buruh perkebunan. Kondisi jalan dan sarana transportasinya pun masih cukup memprihatinkan, terlihat masih banyaknya jalan yang rusak. Dari 14 Desa yang ada sebanyak 10 desa datang mengikuti baksos pada hari ini. 

Alasan dipilihnya Desa Rumpin sebagai lokasi baksos karena desa ini  terpencil dan jauh dari sarana kesehatan sehingga kesehatan warga tidak tertangani. Untuk mencapai puskesmas warga harus menempuh jarak 8 km dan harus mengeluarkan biaya perjalanan  yang tidak murah sehingga banyak warga mengabaikan kesehatan mereka. Tujuan baksos ini agar mendekatkan  pelayanan kesehatan bagi warga di Desa Rumpin dan sekitarnya.

Baksos kesehatan ini diadakan di Kelurahan Leuwibatu, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada hari Minggu, 27 Maret 2016.  

 

Drs. Budi Waseso S.H. (kaos hitam) mengatakan baksos ini merupakan wujud hadirnya orang-orang  yang peduli terhadap kesehatan masyarakat dan bakti kepada Negara.

Warga sangat antusias mengikuti baksos ini dan menyambut  dengan sukacita. Terihat dari warga yang berbondong-bondong datang ke lokasi baksos walaupun hari masih pagi.  Salah satunya adalah Yayat (55) dari Kampung Cilamur. Ibu ini datang bersama para tetangganya untuk memeriksakan kesehatan. Keluhan sebagian besar warga adalah masalah gatal kulit, batuk, demam, anemia, dan sakit gigi.  Informasi dari Masdi, Ketua RW 10 Kampung Cilamur, hampir sebagian besar warganya datang ke baksos. Biasanya warga yang sakit berobat ke Puskesmas yang berada di Desa Gobang.  Masdi sangat bersyukur dan berterima kasih dengan adanya pengobatan gratis ini, sehingga warganya bisa berobat dan memeriksakan kesehatannya. “Sekarang kita semua tahu ada Yayasan Budha Tzu Chi yang suka melakukan baksos pengobatan untuk masyarakat,” tutur Masdi.

Hal yang sama juga dituturkan oleh Agus Kusnadi, Ketua RT. 02 Kampung Pasir Awi. Sosialisasi ke warga dilakukannya sebulan sebelum kegiatan baksos. Mendengar hal ini warga menanggapi dengan antusias karena sudah hampir 5 tahun belum pernah ada baksos sebesar sekarang ini. Untuk mencapai puskesmas terdekat warga harus menempuh jarak 5 km dari desa Pasir Awi. “Sekitar 80% warga ikut baksos ini, mereka sangat senang karena lokasinya tidak terlalu jauh dan baksosnya pun lengkap, pelayanannya juga sangat ramah dan bagus, sangat senanglah,” tutur Agus. Yayah (49), Sulaiman (60), Adul (60), Iyah (40) adalah sebagian dari 86 warga Pasir Awi yang datang ke baksos. Mereka menempuh jarak  sekitar 1-2 km melalui jembatan gantung yang terbuat dari kayu dan besi baja sepanjang 20 meter yang menghubungkan jalan raya dan perkampungan Pasir Awi.  

Pada kesempatan ini hadir pula Drs. Budi Waseso S.H., Kepala Badan Narkotika Nasional yang meninjau kegiatan baksos.  “Ini boleh kata, desa yang agak terisolir dengan 13 desa lainnya. Oleh sebab itu menjadi sasaran kita, sekaligus selain kita kampanye masalah anti narkotika, juga kita kampanye untuk hidup sehat. Baksos ini merupakan wujud hadirnya orang-orang  yang peduli terhadap kesehatan masyarakat dan bakti kepada Negara. Ya, saya kira kita semua berbuat untuk negara dan bangsa ini untuk menyehatkan warga negara kita yang ada di pelosok-pelosok, inilah kepedulian kita semua,” tutur Budi Waseso.  

Relawan menimbang setiap pasien yang akan memeriksakan kesehatannya pada baksos yang digelar di Desa Rumpin ini.

Menurut Brigjen Pol Ida Utari, Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah BNN, selaku penanggung jawab kegiatan bahwa baksos ini merupakan pertama kali kerjasama antara BNN dan Tzu Chi. Di mana kegiatan ini terintegrasi dengan kegiatan BNN lainnya dan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional dan pemberdayaan  pencegahan tentang narkoba terhadap masyarakat. “Paling tidak hari ini dijadikan trigger bagi masyarakat pentingnya menjaga kesehatan. Kita juga mempunyai misi supaya masyarakat tahu bahwa dengan mengkonsumsi narkoba mereka akan menjadi orang sakit dan tidak akan produktif, kerjasama dengan Tzu Chi kita pertahankan,” ujarnya.

dr. Wang Suryani, Sp.KK, Tim Medis Tzu Chi berkata, “Melakukan kegiatan Tzu Chi ini, kita menjalankan misi-misi yang telah diberikan oleh Master Cheng Yen, guru kita, kita harapkan dunia bebas bencana, masyarakat juga bisa hidup bahagia, tenang dan tenteram”. Dokter yang biasa disapa dokter Kimmy mengungkapkan dengan adanya baksos ini warga mendapatkan pendidikan mengenai cara mengobati penyakitnya dan berharap agar dalam melayani masyarakat, insan Tzu Chi dapat tetap bersatu hati mendukung terwujudnya misi-misi Tzu Chi termasuk misi kesehatan.

Suksesnya  baksos ini tidak terlepas dari dukungan 9 dokter Tzu Chi Interntional Medical Association (TIMA),  9 perawat dan apoteker, 18 dokter, dan 47 relawan dari BNN serta  85 relawan Tzu Chi He Qi Barat.  Serta  sebanyak 600 pasien umum, 47 khitanan, 41 pasien gigi mendapat pelayanan kesehatan pada baksos kali ini. Perjalanan selama 2,5 jam bagi para relawan dan tim lainnya terbayar dengan senyum kebahagiaan yang terpancar dari para warga yang mendapatkan pelayanan kesehatan hari ini.

Selesai baksos, semua relawan, TIMA dan tim dari BNN berkumpul bersama saling berbagi  dan saling mengucapkan rasa syukur dan terima kasih. Acara ditutup dengan menyanyikan lagu dan isyarat tangan  Satu Keluarga. Semoga jalinan cinta kasih dan  kepedulian terhadap sesama ini akan bertahan untuk selamanya dan membentang hingga ke seluruh pelosok nusantara.  


Artikel Terkait

Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -