Relawan Tzu Chi komunitas Cikarang menghadiri Upacara Pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa ke-115. Tzu Chi memberikan bantuan 500 karung beras untuk warga Desa Kertajaya, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi.
Selasa pagi, 11 Oktober 2022 relawan Tzu Chi komunitas Cikarang menghadiri upacara pembukaan TNI Manunggal membangun desa di Desa Kertajaya, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kodim 0509 Kabupaten Bekasi. Dalam hal ini Tzu Chi juga ikut mensupport kegiatan tersebut dengan memberi bantuan bagi warga berupa 500 karung beras (@5 kg). Jalinan jodoh yang sudah terjalin erat ini masih terus dipertahankan antara Yayasan Buddha Tzu Chi dengan Kodim Kabupaten Bekasi dan Kecamatan Pebayuran. Sebelumnya Kecamatan ini menjadi salah satu titik pembagian beras lebaran pada bulan April 2022 lalu.
Kegiatan ini dihadiri oleh Dedy Supriadi selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi. Dalam kesempatan itu Dedy menyampaikan rasa terima kasih dan syukurnya karena Tzu Chi terus mensupport dan masih bisa menjalin hubungan baik. Dedy berharap ke depannya bisa terus bekerjasama dalam menyebarkan kebaikan. “Kami berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang setiap tahunnya tidak pernah absen untuk berkontribusi dan membantu masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Bekasi, ini merupakan suatu anugerah dan juga bermanfaat tentunya bagi masyarakat,” ucap Dedy.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Dedy Supriadi (kanan) berharap bisa terus menjalin jodoh yang baik dengan Yayasan Buddha Tzu Chi.
Veriyanto, relawan Tzu Chi komunitas Cikarang merasa gembira bisa membantu warga desa Kertajaya dan dapat meringankan beban mereka.
Sementara itu menurut Veriyanto, relawan Tzu Chi, untuk menjaga hubungan baik ini selalu dibutuhkan saling support dan sinergi yang sama agar bisa terus berkaloborasi memberi kepedulian kepada masyarakat dan menyebarkan kebaikan. “Nilai kebaikan dalam kegiatan ini adalah cinta kasih yang universal dimana Tzu Chi selalu hadir dan bekerja sama dengan TNI dan Kabupaten Bekasi. Dalam menunjukkan suatu kepedulian, perhatian kepada masyarakat, di sinilah yang harus kita kembangkan ke depannya,” tutur Veriyanto.
Selesai prosesi upacara, dilakukan juga penyerahan sembako secara simbolis kepada warga oleh Veriyanto. Setelah itu, tidak jauh dari tempat upacara, beras juga langsung diberikan kepada beberapa warga yang sudah memiliki kupon. Keceriaan terpancar dari wajah warga saat relawan membagikan beras untuk mereka.
Wajah bahagia Acih (54) saat mendapat bantuan beras untuk pertama kalinya. Ia sangat bersyukur mendpat bantuan dari Tzu Chi.
Asih (54) selain bahagia mendapat bantuan beras, juga sangat senang akan keramahan relawan-relawan Tzu Chi.
Seperti Acih (54) yang bercerita bahwa sebelumnya ia tidak pernah mendapat bantuan beras. Saat pertama kali mendapatkan dari Tzu Chi ia merasa terharu dan senang luar biasa karena beras ini bisa meringankan bebannya dalam beberapa hari ke depan. “Dapat sembako Alhamdullilah, senangnya ya ini, dapat beras ini saya sekarang baru nikmatin, nggak pernah dapat apa-apa, baru sekarang hari ini dapat bantuan dari Tzu Chi. Membantu sekali, terima kasih!” ucap Acih dengan semangat.
Begitu juga dengan Asih (54) yang merasa terbantu. Ia mengatakan bantuan beras ini sangat membantu karena biaya yang seharusnya untuk membeli beras bisa ia gunakan untuk membeli kebutuhan lain. “Seneng banget, ini bisa
ngebantu 5 hari. Syukur
Alhamdullilah, terima kasih semoga Ibu dan Bapak (relawan Tzu Chi) pada sehat terus, biar bisa
manjang membagiin rezekinya,” tutur Asih.
Relawan turun langsung untuk membagikan beras ke beberapa rumah yang memang sudah didata dan layak mendapat bantuan.
Semangat relawan untuk menyebarkan cinta kasih tidak sampai situ saja, relawan juga ikut turun membagikan beras ke beberapa rumah di Desa Kertajaya. Relawan berbaris dengan rapi sambil membawa beras menuju rumah warga yang sudah didata sebelumnya oleh pihak Kodam dan RW/RT setempat.
Salah satu warga adalah Sihin (60). Saat ini Sihin bersama istrinya Atem (55) dan juga anaknya sedang menumpang di rumah tetangganya. Rumah mereka sedang dalam proses renovasi yang dibantu pihak Kodam. Sebelumnya rumah mereka tidak layak huni, apalagi terdapat 3 keluarga berjumlah 7 orang yang tinggal di dalamnya. Sudah sepuluh tahun ini Sihin berjualan jajanan cilok keliling. “Pendapatannya kalo ada, bisa 20 ribu, 30 ribu, nggak tentu gitu. Dicukupin aja untuk makan sehari-hari,” cerita Sihin.
Sihin, didampingi Ate istrinya, sangat terharu mendapatkan bantuan beras, yang kebetulan di hari itu mereka sedang kehabisan beras.
Di sebelah Sihin, istrinya hanya mendengar Sihin berbicara, penglihatannya sudah tidak berfungsi karena stroke yang dideritanya sejak 2 tahun lalu. Saat membahas tentang kesehatan sang istri, Sihin tidak sanggup menahan air matanya. Ia sedih melihat kondisi istrinya yang tidak lagi bisa beraktivitas seperti ibu rumah tangga pada umumnya, apalagi membantunya mencari nafkah. “Dulu waktu masih sehat bisa membantu saya, kerja jadi kuli. Tapi udah 2 tahun ini gak bisa karena sakit udah total, nggak bisa ngapa-ngapain lagi,” ucap Sihin pilu.
Saat relawan memberikan bantuan beras, air mata Sihin kembali menetes, ia terharu dan bersyukur mendapatkan beras. Kebetulan di rumahnya sudah tidak ada beras lagi. Sudah satu bulan ini Sihin tidak berjualan karena gerobak yang dipakainya untuk berjualan sedang rusak. “Alhamdullilah banget, berkah rasanya. Bener, sedih, di rumah nggak punya beras,” cerita Sihin sambil menangis. “Selama ini seadanya aja makannya, secukupnya, kalau ada (uang) beli, gitu aja,” lanjutnya.
Mendapat bantuan beras ini, Sihin bisa mengirit sedikit uang dan dapat ditabung untuk memperbaiki gerobaknya. “Saya berterima kasih
banget ini, bersyukur sekali bisa dikasih beras, buat makan sehari-hari,” ucap Sihin lagi.
Dengan antusias Sihin langsung memasukkan beras yang ia dapatkan ke tempat penyimpanan beras, hari itu ia langsung memasaknya untuk makan malam.
Veriyanto yang membagikan beras juga merasa terharu mendengar cerita Sihin. Ia berharap bantuan ini bisa meringankan beban para warga. Ia menyebut bahwa paket beras lainnya yang belum dibagikan, dimana rencananya akan dibagikan oleh pihak RW/RT, juga bisa sampai ke tangan-tangan yang memang sangat membutuhkan seperti Sihin. “Harapannya kita berikan kepada mereka itu, sehingga bisa dapat meringankan beban kehidupan mereka. Dan mereka yang mendapatkannya juga terlihat bahagia ya dengan kehadiran Tzu Chi dalam memberikan bantuan ini,” harap Veriyanto.
Editor: Erli Tan