Menjalin Hubungan Welas Asih
Jurnalis : Febuani (He Qi Selatan), Fotografer : Desi Amizir, Fenny, Widosari Tjandra, Yuli (He Qi Selatan
Relawan Tzu Chi He
Qi Selatan membagikan bingkisan lebaran kepada para Gan En Hu yang beragama Muslim.
Minggu, 6 Juli 2014, pukul 10.00 WIB, relawan He Qi Selatan, seperti biasa setiap bulan di minggu pertama selalu mengadakan kegiatan Gathering Gan En Hu (Penerima Bantuan Tzu Chi). Acara ini juga dihadiri oleh Ketua He Qi Selatan, Eva Wiyogo. Dalam kegiatan relawan Tzu Chi dan para penerima bantuan berinteraksi dalam suasana yang hangat penuh keakraban. Kegiatan ini sudah dimulai sejak bulan Juni 2013, dan selalu diadakan di Jing Si Books & Café Blok M Plaza, Lt. 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Saat ini He Qi Selatan menangani 27 orang pasien penanganan khusus dan 4 orang anak asuh (beasiswa pendidikan.
Kegiatan ini diisi dengan acara membaca 10 sila Tzu Chi, menonton ceramah Master Cheng Yen, berbagi pengalaman (sharing) Gan En Hu dan relawan, serta melakukan isyarat tangan (shou yu) sambil bernyanyi bersama.
Para relawan dan Gan En Hu bersama-sama memeragakan isyarat tangan (shou yu) Satu Keluarga yang membuat suasana menjadi hangat dan penuh kekeluargaan
Karena antusias Gan En Hu terhadap shou yu dan lagu-lagu Tzu Chi yang tinggi maka relawan di komunitas He Qi Selatan berencana mengadakan perlombaan shou yu (isyarat tangan) dan menyanyi lagu-lagu Tzu Chi. Pendaftaran mulai dibuka pada tanggal 6 Juli 2014, dan akan dilaksanakan pada tanggal 7 September 2014. Tim jurinya sendiri terdiri dari Eva Wiyogo dan Feny Shijie, serta Toni Shixiong. Ada pun kriteria penilaian yaitu meliputi: keutuhan gerakan dan lagu, keindahan, dan kebersamaan, mengingat dalam lomba ini para Gan En Hu diminta untuk mengajak anggota keluarganya untuk tampil bersama. Para pemenang akan mendapatkan hadiah yang menarik.
Saat ini He Qi Selatan menangani 27 orang pasien penanganan khusus dan 4 orang anak asuh (beasiswa pendidikan).
Bingkisan
untuk Menyambut Hari Raya
Hari ini juga merupakan hari
istimewa bagi para Gan En Hu yang
beragama Islam, karena mereka mendapatkan bingkisan lebaran berupa baju, makanan,
minuman, dan bantuan hari raya. Terlihat betapa bahagianya wajah mereka saat
menerima bingkisan. Melihat kondisi pasien yang hadir di setiap acara Gan En Hu selalu membuat hati kami
sebagai relawan merasa sedih dan terharu. Karena kadang terjadi di bulan
berikutnya, kami mendapat kabar bahwa salah seorang pasien ada yang telah
meninggal dunia. Saya sebagai relawan yang bertugas sebagai pembawa acara
selalu memimpin doa bersama hingga meneteskan air mata.
Senyum kebahagiaan menyelimuti para Gan En Hu.
Di antara pasien ada seorang wanita bernama Kusmiyati. Sudah 13 tahun lebih ia menderita gagal ginjal, tapi ia tetap bersemangat dan optimis menjalani kehidupannya. Dan ada juga seorang bapak bernama Sudharsono yang begitu tabah dan telaten dalam mengurus anaknya yang bernama M. Yudha yang menderita autis dari kecil. Anaknya tersebut selalu mau tampil bersama relawan ke depan untuk shou yu. Sementara itu istri Sudharsono sendiri menderita stroke. Betapa berat cobaan yang dialaminya, tetapi beliau tidak pernah merasa putus asa.
Semua peristiwa ini menjadi inspirasi dan motivasi kami sebagai relawan. Seperti kata Perenungan Master Cheng Yen, hendaknya setiap orang menyadari berkah yang dimilkinya, serta bisa menghargai dan menciptakan kembali berkah tersebut.
Artikel Terkait

Gigih Berjuang, Tak Ada Kata Menyerah
18 April 2023Setelah tiga jam berjibaku dengan kemacetan, sampai juga Susanti dan Maria di rumah Fatimah (45), seorang ibu rumah tangga penderita asma akut. Oleh Tzu Chi, ia dibantu biaya pengobatan yang tak di-cover oleh layanan BPJS.

Bersyukur Atas Titipan yang Istimewa
06 Februari 2024Relawan Tzu Chi Komunitas He Qi Pusat melakukan kunjungan kasih ke salah seorang penerima uluran cinta kasih Tzu Chi Raisa Syaqila yang didiagnosa down sindrom.
Bersih-bersih Rumah Oma Lim Kim Hiok
05 Juli 2019Sembilan relawan Tzu Chi Medan membersihkan dan merenovasi rumah Oma Lim Kim Hiok (60), penerima bantuan Tzu Chi pada Sabtu, 29 Juni 2019. Relawan dengan hati-hati menaiki lantai dua rumah yang kayunya sudah mulai lapuk.