Menjalin Jodoh Baik Dengan Donor Darah
Jurnalis : Lo Wahyuni (He Qi Utara), Fotografer : Lo Wahyuni (He Qi Utara) dr. Merry Sinaga, PIC PMI, melakukan prosedur pemeriksaan kepada salah satu relawan sebelum melakukan donor darah. |
| ||
Sekitar jam 8 pagi, puluhan orang relawan Hu Ai Pluit sudah siap menyambut para tamu yang mulai berdatangan untuk bersumbangsih dalam donor darah ini. “Sambutannya luar biasa dari para hadirin yang hadir yaitu ada 97 orang, walaupun hanya 74 kantong darah yang berhasil didonasikan kepada PMI,” kata Karim Shixiong sebagai PIC acara donor darah Hu Ai Pluit yang diadakan setiap tiga bulan sekali. Menurut dr. Merry Sinaga sebagai PIC PMI yang menyeleksi kondisi dari seorang pendonor adalah berbadan sehat (tidak sedang konsumsi obat / habis operasi), usia (17-50 tahun), tekanan darah normal, batas HB (12,5 – 17) dan bagi wanita tidak boleh sedang menstruasi, hamil dan masih menyusui. “Kita agak ketat agar kualitas darah yang dihasilkan bagus dan tidak membahayakan kesehatan si pendonor,” ujar dr. Merry yang hadir dengan 7 tenaga paramedis lainnya dari PMI. Setibanya di kantor PMI, darah hasil donasi itu langsung diolah kembali dengan peralatan medis mengikuti standar prosedur yang berlaku dan darah di kantong ini hanya layak ditransfusi paling lama 14 hari sejak tanggal pengambilan darah. “Donor darah di Tzu Chi ini sudah terkoordinasi baik sehingga tidak perlu lama menunggu orang,” ucap dokter Merry menambahkan. Tidak lama berselang tampak Budiankes Shixiong dan istrinya, Fonny Tjung Shijie ikut serta dalam donasi darah yang ke empat itu. “Selagi kita sehat, mau selamanya donor darah untuk menolong orang,” ucap pria pemilik golongan darah A dengan bersemangat. Pada kesempatan kali ini juga, PMI menyerahkan tiga buah piagam penghargaan donasi yang ke 10 kepada Bambang Shixiong, Widjaksana Shixiong dan Lanny Kumala Shijie yang mewakili Tzu Chi. “Saya senang bisa donor darah sebab badan jadi segar,” kata Lanny Shijie.
Keterangan :
Memberikan dengan welas asih yang diharapkan dapat diberikan Lanny Shijie setelah mendaftar menjadi relawan Tzu Chi. “Tzu Chi organisasi besar, jadi cinta kasih yang dilimpahkan dapat lebih besar juga,” kata Lanny dengan semangat. Semangat untuk menaburkan cinta kasih ini luar biasa sebab cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, namun akan tumbuh dan berkembang karena diteruskan kepada orang lain. Tampaknya semangat cinta kasih universal untuk berbuat kebajikan telah menginspirasi Suwandi Shixiong, relawan yang tinggal di daerah Muara karang mengajak serta tujuh orang pegawainya berdonor darah. “Mereka jadi menjalin jodoh baik dengan banyak orang,” kata Suwandi Shixiong dengan wajah tersenyum. Yunus (21) karyawannya yang pertama kali donor darah menganggukkan kepala tanda setuju. “Mulanya ragu-ragu, tapi donor darah ternyata malah bagus ya buat kesehatan,” kata Yunus. Donor darah bukan saja baik bagi kesehatan karena kita bisa regenerasi darah baru sehingga menghindari pengentalan darah, namun juga dapat menolong sesama yang menderita. Master seringkali menghimbau kita untuk memanfaatkan setiap kesempatan untuk berbuat kebajikan. Perbuatan baik harus diwujudkan dalam tindakan nyata, kebijaksanaan yang tumbuh dari perbuatan baik ini baru benar-benar bermanfaat dalam kehidupan. Donor darah adalah praktek nyata berbuat kebajikan untuk menjalin jodoh baik dengan banyak orang. | |||
Artikel Terkait
Tzu Chi Adakan Baksos Pengobatan Kembali di Pesantren Nurul Iman Parung, Bogor
30 Mei 2023Berbagi Kasih di Awal Tahun
13 Januari 2021Masih dalam suasana tahun baru 2021, Minggu 3 Januari 2021, sebanyak 9 relawan Tzu Chi Medan komunitas Hu Ai Titi Kuning menyerahkan 66 paket Imlek kepada 66 penerima bantuan (jangka panjang) Tzu Chi.