Menjalin Jodoh Baik dengan Gan En Hu
Jurnalis : Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya) Mei Lien shijie mendampingi Gan En Hu berjalan untuk memasuki ruangan acara ini |
| ||
Yang bisa kita lakukan adalah menghadapinya dengan lapang dada dan berusaha untuk memupuk karma baik di kehidupan sekarang. Bagi kita yang saat ini hidup berkecukupan juga tidak lengah, dan tetap memupuk karma baik dengan menolong sesama kita yang kurang beruntung. Hal ini dilakukan oleh relawan Tzu Chi Surabaya. Pada hari Minggu tanggal 11 Maret 2012 yang lalu di kantor yayasan, Tzu Chi menyelenggarakan acara “Gan En Hu Pulang ke Rumah Batin”. Para penerima bantuan jangka panjang dari Tzu Chi yang biasa dipanggil Gan En Hu ini diajak untuk pulang ke rumah batin mereka yaitu Tzu Chi. “Tujuan acara ini adalah untuk mengajak mereka lebih mengenal pihak pemberi bantuan yaitu Tzu Chi sekaligus mengajak mereka untuk lebih bersyukur di tengah kehidupan mereka yang begitu sulit. Selain itu juga kami ingin menggalang hati mereka untuk menjadi donatur ataupun relawan,” kata Dewi, relawan Tzu Chi yang menjadi panitia acara ini. Sejak pukul 8 pagi mereka sudah berkumpul di kantor yayasan dan disambut oleh barisan Tzu Shao yang menyanyikan lagu selamat datang sambil bertepuk tangan dengan meriah. Kemeriahan pagi itupun terus berlangsung hingga ke ruangan tempat acara berlangsung. Dibuka dengan pertunjukan bahasa isyarat tangan Satu Keluarga, para Gan En Hu dengan semangat juga ikut memperagakannya. Setelah pengenalan Tzu Chi dan slide berbagai kegiatan yang sudah dilaksanakan Tzu Chi Surabaya, para relawan dan Gan En Hu pun membagikan beberapa kisah mereka kepada para hadirin. Seperti yang dibagikan oleh seorang relawan yaitu Rini Shijie terhadap Ibu Tiwi, pasien yang didampinginya selama ini. “Ibu Tiwi ini selama ini tinggalnya di sebuah gerbong tua dan sehari-harinya bekerja sebagai penyapu beras jatuh di pelabuhan Tanjung Perak. Namun ditengah kesulitan hidupnya dia tetap punya hati welas asih yang begitu besar dan mau menjadi donatur tetap Tzu Chi. Saya begitu kagum dan tersentuh,” kata Rini Shijie dengan terharu di depan para Gan En Hu yang hadir. Ibu Tiwi yang juga hadir pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Tzu Chi “Selain berterima kasih atas bantuan Tzu Chi selama ini, saya juga senang jadi donatur Tzu Chi karena saya bisa juga membantu orang lain meskipun saya orang tidak mampu,” katanya dengan sederhana. Ibu Tiwi memang sosok seorang yang sangat bersahaja dan teladan.
Keterangan :
Berbagi pengalaman oleh relawan juga dilakukan oleh salah seorang relawan yaitu Toni Shixiong. Selama ini ia mendampingi beberapa Gan En Hu di kawasan Perak Utara. “Saya merasa bahagia sekali bisa menjadi relawan pendamping kasus dan turun langsung. Dulu di salah satu rumah Gan En Hu kita yang saat ini sudah tiada yaitu Ibu Sugini, kalau kita mengantarkan sembako ke rumahnya, Ibu Sugini selalu menangis terharu dan berterima kasih serta selalu mendoakan kita. Saya sampai tidak bisa berkata-kata karena menurut kita apa yang kita lakukan tidaklah seberapa besar, tapi dia begitu bahagia menerima bantuan kita,” ujar Toni. Terkadang kita juga tidak menyadari bahwa bagi mereka yang kekurangan, bantuan sekecil apapun sangatlah berarti bagi mereka. Dari sinilah kita bisa belajar mensyukuri keadaan diri kita yang sesungguhnya dipenuh keberkahan dan kelimpahan. Selain itu dalam acara juga sedikit disisipkan tentang misi pelestarian lingkungan Tzu Chi dan pentingnya kita mendaur ulang sampah. Bahkan beberapa Gan En Hu sudah menjadi donatur daur ulang sampah juga. Acara pun diakhiri dengan makan siang vegetarian bersama dengan relawan dan Gan En Hu serta pembagian paket sembako rutin. Beberapa Gan En Hu pun juga tergerak untuk menjadi donatur celengan bambu sehingga kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat positif bagi mereka. Rencananya acara seperti ini akan menjadi agenda rutin sehingga nantinya akan terjalin suatu kedekatan dan jalinan jodoh yang baik antara Tzu Chi dan para Gan En Hu. | |||
Artikel Terkait
Kembali ke Tekad Awal
25 Juli 2014Tzu Chi Palembang pun memiliki program bahwa setiap hari kamis diawal bulan akan selalu diadakan sosialisasi dengan tema yang berbeda. Ini dilakukan agar insan Tzu Chi yang baru bergabung dapat mengetahui hal-hal apa saja yang telah dilakukan oleh Tzu Chi Palembang sekaligus membangkitkan rasa cinta kasih dan peduli terhadap sesama, sehingga bisa bersama-sama menjadi barisan Tzu Chi yang solid dalam menyebarkan benih-benih kebajikan.
Kunjungan Kasih yang Paling Berkesan
13 Juni 2024Jhonnes (57) tak kuasa membendung air matanya saat Josua (18) sang anak membasuh kakinya. Bait puisi tentang pengorbanan sang ayah yang dibacakan relawan Tzu Chi juga membuat Josua tersedu-sedan.