Menjalin Jodoh Baik Lewat Kesehatan
Jurnalis : Devi Yanti (He Qi Barat), Fotografer : Hendrik Wijaya (He Qi Barat)
|
| ||
Tiba-tiba relawan teringat kepada petugas keamanan sekitar yang sering sakit-sakitan, akhirnya relawan pun mendapatkan ide untuk mengadakan baksos kesehatan untuk para petugas keamanan. Setelah melalui pemikiran yang matang dari berbagai pihak maka hari Minggu, 20 Oktober 2013 diadakanlah penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan degeneratif bagi pengurus RT/RW dan jajarannya. Banyak yang bertanya mengapa sasaran dari kegiatan ini hanya pengurus RT/RW dan jajarannya. Rupanya relawan berpikir, jika ingin mengadakan acara baksos kesehatan untuk semua warga, tentunya diperlukan bantuan informasi yang banyak dan mengenal dengan baik warga Pegadungan. Siapa lagi kalau bukan para pengurus RT/RW dan jajarannya. Sebagai langkah awal untuk mengajak para pengurus RT/RW dan jajarannya, relawan memulainya dengan menjalin jodoh baik dengan para pengurus RT/ RW dan jajarannya melalui kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan degeneratif ini. Pukul 08.00 WIB, sebanyak 42 relawan termasuk diantaranya 5 mahasiswa kedokteran, 7 dokter, 4 perawat, 2 apoteker , dan 3 asisten apoteker mulai berdatangan ke Gedung Pertemuan Citra 2 untuk membantu dalam penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan kali ini. Salah satu yang datang membantu diantaranya adalah Selley (19). Mahasiswa kedokteran ini diajak oleh dr Rias, salah satu dokter TIMA untuk membantu dalam kegiatan kali ini. Selley yang sudah beberapa kali ikut dalam kegiatan Tzu Chi, merasa sangat senang setiap kali dapat mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi. Gadis muda ini juga sangat antusias jika dalam kegiatan-kegiatan mendatang dapat diajak lagi untuk ikut membantu dalam kegiatan-kegiatan Tzu Chi.
Keterangan :
Kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan yang berlangsung pukul 09.00 WIB ini disambut antusias oleh pengurus RT/RW dan jajarannya serta masyarakat sekitar. Setelah mendaftarkan diri, para peserta langsung diukur tekanan darahnya. Lalu diajak relawan untuk duduk di “Tzu Chi Corner” selain untuk mendengarkan penyuluhan kesehatan, para peserta juga diajak untuk mengenal Tzu Chi lebih dalam dan memberikan pengenalan terhadap celengan bambu yang sangat identik dengan Tzu Chi. Salah satu peserta dalam kegiatan ini adalah Suwandi. Pria yang berusia 58 tahun ini baru pertama kali mendengar tentang Yayasan Buddha Tzu Chi lewat kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan ini. Suwandi merasa sangat senang dan berterimakasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah menyelenggarakan kegiatan kali ini sehingga ia dapat memeriksakan kesehatannya. Suwandi juga sangat tertarik dengan celengan bambu. Setelah mendapatkan celengan bambu, ia langsung memasukkan koin-koin yang ada ke dalamnya. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Achmad Sajidin selaku lurah wilayah Pegadungan. Ia sudah lama mendengar tentang Yayasan Buddha Tzu Chi dan juga mengetahui kontribusi Tzu Chi kepada masyarakat luas. Menurutnya, semua kegiatan yang diadakan oleh Tzu Chi selalu memberi kesan baik, termasuk kegiatan kali ini. Dia juga memiliki pendapat yang sama tentang filosofi celengan bambu. Sebagai seorang muslim, menurutnya filosofi celengan bambu mirip dengan yang diajarkan dalam agama Islam yakni berbuat kebajikan setiap saat. Sebanyak 70 peserta yang mengikuti kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan degeneratif kali ini. Setelah semua proses pemeriksaan kesehatan dilewati, satu persatu peserta mulai meninggalkan lokasi kegiatan dengan wajah gembira sambil membawa celengan bambu. “Satu-satunya cara untuk menarik hati orang, adalah dengan bersikap lembut dan penuh perhatian”, kata perenungan Master Cheng Yen ini sangat tepat untuk menjelaskan setiap bagian kegiatan pemeriksaan kesehatan kali ini. Kegiatan ini merupakan wujud perhatian relawan terhadap para pengurus RT/RW dan jajarannya untuk menjalin jodoh baik diantara kedua belah pihak. Dengan jalinan jodoh baik ini, relawan juga sangat mengharapkan dapat secepatnya menjalin jodoh baik dengan warga kelurahan Pegadungan. | |||
Artikel Terkait
Ubah Kebiasan Buruk Menjadi Cinta Kasih
23 November 2012 Pada sesi sharing Gan En Hu dan anak asuh memang mereka umumnya menceritakan kenyataan bahwa dalam keluarga mereka banyak yang merokok, setelah mendapat masukan bahaya merokok yang disampaikan hari ini, mereka berjanji untuk mengajak keluarga mereka untuk mengurangi merokok dan kalau bisa berhenti merokok.Suara kasih : Memberi Manfaat bagi Dunia
23 Agustus 2012 Pada ceramah pagi tadi, saya berkata bahwa di dalam lima orang terdapat enam hati. Setiap orang memiliki tabiat buruk, tetapi setiap orang memiliki satu hati yang sama, yaitu hati Buddha. Karena itu, Bodhisatwa sekalian, kita harus menjaga hati Buddha ini dengan baik dan segera melenyapkan tabiat buruk.Belajar Memanfaatkan Waktu
03 April 2018Memasuki minggu keempat di bulan Maret 2018, komunitas He Qi Utara 2 kembali mengadakan kelas budi pekerti Tzu Chi dengan mengusung tema Memanfaatkan Waktu. Para murid diajak untuk belajar menentukan mana saja kegiatan yang seharusnya menjadi prioritas untuk didahulukan.