Menjalin Jodoh dan Menggalang Hati

Jurnalis : William (Tzu Chi Batam), Fotografer : Djaya Iskandar, Salim (Tzu Chi Batam)
 
 

foto
Para pemilik toko menyambut dengan senang kedatangan relawan dan mengizinkan penempelan kata perenungan di toko mereka.

“Jangan tinggalkan saya dalam perbuatan baik, namun jangan libatkan saya dalam perbuatan jahat”
-Kata Perenungan Master-

 

 

Pada tanggal 27 Juli 2013, Relawan Tzu Chi Tanjung Pinang mengadakan kegiatan Kata Perenungan Sepanjang Jalan. Ini merupakan sebuah pengalaman baru bagi relawan Tzu Chi Tanjung Pinang karena merupakan pertama kali diadakan di Tanjung Pinang. Dan demi kelancaran kegiatan, relawan Tzu Chi Tanjung Pinang mengundang relawan Tzu Chi Batam untuk berpartisipasi pada kegiatan kali ini. Total relawan yang ikut serta dalam kegiatan kali ini berjumlah 34 orang. Mereka kebanyakan berasal dari Tanjung Pinang dan ada juga yang mengikuti kegiatan Tzu Chi untuk pertama kalinya.

Pada awalnya kegiatan direncanakan mulai pada 10.30 WIB, tetapi sesaat setelah para relawan berdoa bersama, langit yang tadinya mendung akhirnya mulai hujan. Hal ini menyebabkan kegiatan ditunda dan relawan menunggu hujan reda. Setelah menunggu sekitar satu jam, hujan sudah mulai reda dan relawan bersiap-siap untuk kembali melaksanakan kegiatan.

foto   foto

Keterangan :

  • Selain kata perenungan, relawan juga tidak lupa untuk memberikan celengan bambu untuk para pemilik toko (kiri).
  • Meskipun cuaca tidak mendukung, tetapi tidak mempengaruhi semangat para relawan untuk menjalankan kegiatan kali ini (kanan).

Relawan yang hadir dibagi menjadi 4 regu, dan setiap regu membagikan kata perenungan ke daerah yang sudah ditentukan sebelumnya. Dari toko ke toko, relawan dengan sopan menjelaskan tujuan kedatangan kali ini dan menawarkan kata perenungan Master Cheng Yen kepada setiap toko. Selain membagikan kata perenungan Master, relawan Tzu Chi juga tidak lupa untuk memperkenalkan budaya khas Tzu Chi, yakni celengan bambu. Relawan mengajak masyarakat untuk menerapkan budaya "satu hari satu kebajikan." Kunjungan relawan mendapat reaksi yang bervariasi dari para pemiliki toko. Ada yang menolak dan memasang wajah keberatan namun seringkali relawan mendapat sambutan hangat dari para pemilik toko. Beberapa pemilik toko bahkan meminta lebih dari 1 kata perenungan untuk ditempelkan di toko mereka.

Setelah selesai membagikan kata perenungan, para relawan kembali ke Hotel Mutiara. Para relawan berkumpul di ruangan rapat, dan mereka diajak untuk berbagi kisah dan kejadian-kejadian yang mereka temui pada kegiatan hari ini. Salah satu relawan, Joni Shixiong mengatakan bahwa  melalui kegiatan ini, dia melihat masyarakat setempat lebih mengenal Tzu Chi beserta misi-misinya.

Melalui kata perenungan Master dan celengan bambu ini, masyarakat Tanjung Pinang yang pada awalnya hanya sekedar mengetahui Tzu Chi sampai sekarang menjadi semakin mengenal Badan Sosial Tzu Chi. Dengan kegiatan ini, semoga jalinan jodoh Tzu Chi dengan masyarakat Tanjung pinang akan semakin kuat dan akan ada semakin banyak masyarakat yang terinspirasi serta bahu-membahu untuk melakukan kebajikan.

  
 

Artikel Terkait

Tumpeng yang Penuh dengan Semangat Cinta

Tumpeng yang Penuh dengan Semangat Cinta

27 November 2019

Relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Utara 1 mempersiapkan nasi tumpeng untuk acara Serah Terima Kunci Rumah Warga penerima bantuan bedah rumah Tzu Chi di Kamal, Jakarta Utara, Minggu, 17 November 2019.

Suara Kasih : Menebar Benih Kebajikan

Suara Kasih : Menebar Benih Kebajikan

28 Juli 2010
Demikianlah cara kita bersumbangsih. Selain membantu orang lain, kita juga membimbing dan menyucikan batin manusia agar dapat menjadi orang yang mampu membantu orang lain. Kita harus menginspirasi banyak orang tanpa membedakan keyakinan, ras, maupun status sosial.
Suara Kasih: Membuat Hidup Lebih Bermakna

Suara Kasih: Membuat Hidup Lebih Bermakna

25 November 2011 Selain air bersih, mereka juga membutuhkan pakaian bersih untuk berganti. Inilah yang dibutuhkan para tentara tersebut. Para relawan juga berkunjung ke tempat pengungsian. Ada lebih dari 100.000 warga di sana. Pikirkanlah, Itali dan Myanmar yang jauh dari kita serta Thailand yang dekat pun tengah dilanda banjir besar.
Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -