Menjalin Jodoh Melalui Donor Darah

Jurnalis : Agus Lee (Tzu Ching Batam), Fotografer : Celia, Djaya Iskandar (Tzu Chi Perwakilan Batam)
 

fotoMeski sempat hujan pada siang hari itu, semangat relawan Tanjung Pinang tidak mudah goyah dan mereka tetap mensosialisasikan donor darah di tepi jalan raya dengan menggunakan payung.

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Perwakilan Batam kembali mendampingi relawan Tzu Chi Tanjung Pinang bersama PMI Tanjung Pinang untuk melakukan donor darah ketiga kalinya di Tanjung Pinang. Salah seorang relawan menjalin jodoh baik bersama Tzu Chi dengan meminjamkan lantai 1 rukonya yang bertempat di Jl. Tugu Pahlawan No. 29 A untuk dijadikan lokasi aksi donor darah ini.

Walaupun donor darah dimulai pukul 10.00, namun pukul 09.30 pagi, relawan sudah mulai mensosialisasikan kegiatan donor darah dengan membawa papan donor darah ke jalan raya. Walaupun cuaca yang panas sangat menyengat, namun cuaca ini justru membangkitkan semangat relawan untuk menginformasikan ke pengguna jalan raya bahwa sedang dilakukannya donor darah di tempat tersebut. Kerja keras para relawan tersebut mendapatkan respon yang positif dalam waktu yang cukup singkat, beberapa pendonor mengaku bahwa mereka mengetahui ada kegiatan donor darah dari relawan yang berdiri di tepi jalan raya.

Diiringi lagu humanis Tzu Chi, para pendonor yang datang diminta untuk melakukan pendaftaran terlebih dahulu, kemudian dilakukan pengecekan apakah yang bersangkutan memenuhi syarat yang diperlukan untuk mendonorkan darahnya. Dari pendonor yang berhasil mendonorkan darahnya, ada beberapa yang baru pertama kali, misalnya Heru, "Terus terang masih alergi suntik dengan jarum tapi dengan niat, saya pikir juga tidak ada masalah, enjoy saja."

Lain halnya dengan Andri Mamantung, "Kita hidup tidak sendiri jadi harus berbagi. Kesehatan tubuh kita tidak mungkin untuk kita sendiri. Selagi kita bisa sehat menolong orang lain lebih baik kita untuk tolong orang lain," ungkap pendonor yang sudah 19 kali mendonorkan darahnya. Relawan tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menjalin jodoh baik dengan para pendonor. Pendonor diberikan cinderamata berupa gantungan hasil karya barang daur ulang, pena, dan Buletin Tzu Chi terbaru. Sambil menikmati kue dan minuman yang tersedia, relawan menjelaskan apa saja yang dilakukan Tzu Chi agar mereka mengenal lebih jauh tentang Tzu Chi.

foto   foto

Keterangan :

  • Pada kegiatan donor darah kali ini, masyarakat yang mendaftarkan diri berjumlah 106 dan jumlah kantong darah cinta kasih yang berhasil terkumpul berjumlah 73 buah(kiri).
  • Selain menggalang cinta kasih dari masyakat setempat, relawan Tzu Chi juga menggalang Bodhisatwa melalui celengan bambu dan sosialisasi singkat kepada para donor yang hadir pada kegiatan kali ini (kanan).

Pukul 12.30, hujan deras tiba-tiba mengguyuri Kota Tanjung Pinang, lokasi donor darah tidak luput dari guyuran hujan bersama angin tersebut. Kondisi tersebut membuat relawan sibuk memindahkan kursi dan meja pendaftaran yang terlanjur basah terkena hujan. Dalam waktu singkat, kursi di depan meja pendaftaran pun sepi dari pendonor.

Satu jam kemudian, dengan membawa payung, relawan kembali mensosialisasikan donor darah di jalan raya. Xiao Han Shijie selaku koordinator acara juga turut mengajak pengendara kendaraan untuk singgah dan turut beramal dengan donor darah. Pertama kali mengemban tanggung jawab sebagai koordinator, beliau mendapatkan banyak pelajaran "Belajar bagaimana menjaga kelakuan dan memiliki hati yang lebih terbuka."

Jalinan jodoh Tzu Chi dengan masyarakat semakin erat dengan adanya kegiatan donor darah. Pada kesempatan kali ini, total warga yang mendaftarkan diri berjumlah 106, diantaranya ada 73 orang berhasil mendonorkan darah. Apabila kesehatan mengizinkan, tidak ada salahnya kita menyumbangkan darah kita ke orang lain. Selain bermanfaat bagi orang yang membutuhkan, juga membantu melancarkan sirkulasi darah kita. Semoga masyarakat Tanjung Pinang terbantu dengan adanya donor darah rutin yang dilakukan oleh Tzu Chi dan turut membangkitkan rasa cinta kasih terhadap sesama, menciptakan dunia yang damai dan sejahtera.

  
 

Artikel Terkait

Sanghadana Masa Kathina 2563BE/2019

Sanghadana Masa Kathina 2563BE/2019

12 November 2019

Perayaan Sanghadana Kathina 2563 BE/2019, Keluarga Buddhayana Indonesia (KBI) dihadiri 123 Bhikkhu/Bhikkhuni yang tergabung dalam Sangha Agung Indonesia (organisasi Sangha tertua di Indonesia) berlangsung pada Sabtu, 9 November 2019 dan dihadiri 1.000 umat Buddha. Animo masyarakat sangat besar, terutama insan Tzu Chi yang ikut dalam pindapata sangat antusias memberikan Sanghadana. Sejak jam 6 pagi, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa memadati jalan raya di depan gedung Tzu Chi Indonesia di sepanjang Jalan Boulevard, Pantai Indah Kapuk (PIK) hingga ke ujung jembatan.

Teladan bagi Buah Hati

Teladan bagi Buah Hati

14 Desember 2008 Di Indonesia, dulu, usia pernikahan tergolong dini. Banyak perempuan berusia belasan tahun yang sudah melahirkan anak. Bagaimana cara mereka mendidik anak, adalah sebagaimana orangtua dulu mendidik mereka. Tapi sekarang, proses mendidik anak memiliki tantangannya sendiri. Perubahan zaman membuat rasa hormat anak pada orangtua semakin berkurang, begitu pula kemampuan orangtua untuk memberikan bimbingan pada anak semakin menurun.
Hal Kecil yang Dapat Mengundang Berkah

Hal Kecil yang Dapat Mengundang Berkah

22 November 2010 Pada tanggal 3 Oktober 2010 mereka mengunjungi sekitar 100 rumah yang terbagi dalam 10 RT di RW 015 Taman Palem Lestari. Kegiatan ini dilakukan oleh 30 orang relawan Yayasan Buddha Tzu Chi.
Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -