Menjalin Jodoh Melalui SMAT
Jurnalis : Sunaryo (Tzu chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Beverly Clara, Joice, Mie Li, Yogie (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)
|
|
||
Menumbuhkan niat untuk bersumbangsih melalui celengan bambu merupakan cara untuk melakukan kebajikan. Dengan mensosialisasikan celengan bambu diharapkan masyarakat mengerti lebih jelas arti bersumbangsih antar sesama. Pada hari Sabtu tanggal 15 Maret 2014, para relawan Tzu Chi mensosialisasikan celengan bambu di SD Maha Bodhi, Tanjung Balai Karimun. Sosialisasi celengan bambu disampaikan oleh Dwi Hariyanto Shixiong. Pada sosialisasi ini, Dwi Hariyanto Shixiong mengajak setiap orang agar dapat menumbuhkan niat bersama-sama berbuat kebajikan melalui celengan bambu. Para guru dan staf karyawan penuh antusias mengikuti acara tersebut hingga selesai. Dengan perhatian yang mendalam, mereka mendengarkan penjelasan misi amal Tzu Chi. Selain menjelaskan tentang tujuan diadakan SMAT, Dwi Hariyanto Shixiong juga memberikan sharing tentang pasien kasus. Pemaparan itu sangat memberikan kejelasan tentang pentingnya saling berbagi.
Keterangan :
Dalam sosialisasi kali ini, sebanyak 21 celengan terbagi. Semangat Relawan Tzu Chi untuk mengembangkan misi amal Tzu Chi tidak berhenti sampai disini. Para Relawan masih akan tetap semangat merangkul para warga untuk saling berbagi bersama melalui celengan bambu. Seperti yang dikatakan Master Cheng Yen bahwa terhadap diri sendiri, kita harus mengelola lahan berkah dalam batin; terhadap orang lain, kita harus menjalin jodoh baik yang luas. Semakin banyak orang yang mau bersumbangsih maka akan semakin tercipta kehidupan yang aman, damai, dan tentram. Membangkitkan Semangat Berbagi Usai sharing, banyak warga yang tergugah dan tergerak hatinya untuk saling membantu, salah satunya Nur (41). Nur mengaku Tzu Chi memiliki kebersamaan dan semangat menolong orang lain. “Tzu Chi mempunyai kebersamaan yang tinggi, dan semangat kerja yang dibuktikan secara nyata,” ujar Nur. Melihat kondisi demikian, Nur juga tersentuh untuk berdonasi melalui celengan bambu. “Saya ingin sekali membantu orang dengan celengan bambu ini, agar dapat meringankan beban orang di sekeliling kita yang membutuhkan,” ungkapnya. bahkan, Nur juga mengatakan bahwa ia ingin bergabung kedalam barisan relawan Tzu Chi.
Keterangan :
Hal senada juga disampaikan oleh Mala (33). “Semoga dengan celengan bambu ini menjadi sebuah awal yang baik untuk berbuat kebajikan,” ucap Mala. Ia juga berharap dengan celengan bambu ini ia dapat membantu orang lain yang membutuhkan bantuan. Akhirnya, sebanyak 61 buah celengan bambu terbagi. Berbuat kebajikan merupakan cara yang baik untuk menciptakan kerukunan antar warga. Dengan jalinan jodoh yang dilakukan oleh para relawan dan para warga, semoga dapat memberikan niat bersama untuk menolong orang lain yang lebih membutuhkan. Semakin banyak orang berbuat baik dan tidak membeda-bedakan suku, ras, agama, sehingga dunia akan menjadi aman dan damai. Kegiatan SMAT malam itu terasa berbeda dengan kegiatan SMAT yang dilakukan sebelumnya. Pada malam itu juga, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun merayakan atas kesembuhan pasien bantuan Tzu Chi. Mereka Siet A Bak dan Tan Cin Hie. Sebuah kebahagiaan yang luar biasa ketika para pasien dapat sembuh dan bisa menjalani kehidupan seperti sedia kala. Dalam kesempatan ini, relawan Tzu Chi juga tidak menyia-nyiakan waktu. Mereka juga mensosialisasikan tentang pelestarian lingkungan dengan melakukan pemilahan sampah daur ulang. peserta yang hadir diperkenalkan jenis-jenis sampah yang dapat di daur ulang. Melalui pengenalan daur ulang ini, diharapkan khususnya warga masyarakat Tanjung Balai Karimun dan sekitarnya dapat mengerti dan memahami tentang pentingnya pelestarian lingkungan. |
|||
Artikel Terkait
Waisak 2024: Doa Tulus untuk Kebahagiaan Semua Makhluk
13 Mei 2024Menyambut Waisak 2024, relawan Tzu Chi melakukan ritual namaskara dan juga kebaktian Sutra Bhaisyajaguru. Dan di balik formasi Waisak, para relawan yang terlibat menyiapkan diri dengan sepenuh hati.
Senyum Lebar Iqbal dan dr. Tonny
19 Januari 2017dr. Tonny Christianto begitu bahagia dan bersyukur melihat Iqbal Ramdani (17 tahun), pasien yang dulu pernah dirawatnya terlihat sangat sehat. Saat dr. Tonny, dr. Siska, perawat Yanto serta relawan Tzu Chi sampai juga di rumahnya, Iqbal bergegas mencium tangan mereka.