Menjalin Keharmonisan, Menumbuhkan Cinta Kasih

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Metta Wulandari
 
 

foto
Kurang lebih 100 relawan berkumpul di Fu Hui Ting, Lt.2 Aula Jing Si guna mengikuti acara Launching He Qi Pusat yang diadakan Minggu, 10 Maret 2013.

Tahun 1996 terjadi bencana angin topan He Pe yang mengakibatkan banjir dahsyat di Taiwan. Insan Tzu Chi yang masih berbentuk kelompok-kelompok mencoba untuk datang dan turut membantu memberikan bantuan pada para korban. Pada saat itu, kelompok-kelompok terdiri dari banyak relawan dengan jumlah yang bervariasi, satu kelompok bisa mencapai seratus hingga dua ratus orang dengan tempat tinggal di daerah yang berbeda-beda. Dari sini Master Cheng Yen melihat, untuk mengerahkan satu kelompok ke daerah bencana ternyata kurang efisien dan memakan waktu yang lama serta tidak aman untuk para relawan.

Maka dari itu Master Cheng Yen kemudian menerapkan prinsip relawan komunitas, dari sanalah 4 in 1  terbentuk dengan tujuan efektifitas waktu dan tenaga juga agar terjalin kerukunan bertetangga.

Di Indonesia sendiri, Tzu Chi telah mengikuti sistem 4 in 1 yang ada, yang terdiri dari He Xin, He Qi, Hu Ai, dan Xie Li. Dan mulai tanggal 1 Maret 2013 lalu telah diadakan pemekaran He Qi di Indonesia, yang dahulu terdiri dari empat He Qi, sekarang ditambahkan satu lagi yaitu He Qi Pusat. Kini di Indonesia terdiri dari lima He Qi. “He Qi Pusat ini kami bentuk latar belakangnya adalah dalam rangka pemekaran dan pengembangan wilayah supaya perhatian lebih sampai pada masyarakat. Tujuan hari ini selain launching He Qi pusat juga sebagai tempat untuk menyamakan pandangan, menyamakan langkah sehingga kita punya satu langkah yang dahsyat sehingga He Qi pusat dapat menyusul ke depan. He Qi pusat sendiri sekarang adalah merger an dari 2 Hu Ai di He Qi Utara (Hu Ai Sunter dan Hu Ai Jembatan V) dan 1 Hu Ai di He Qi Selatan (Hu Ai Jakarta Pusat),” kata Like Shijie yang ditunjuk sebagai ketua He Qi Pusat hingga periode 31 Desember 2013. “Dengan adanya He Qi Pusat ini tentunya kita mengajak lebih banyak orang untuk ikut dalam barisan kerelawanan sehingga banyak tergalang cinta kasih, tentu ini butuh semua relawan untuk kompak dan bersatu hati, memberi perhatian dan bergotong royong untuk menggalang cinta kasih yang lebih banyak,” tambahnya.

Menerima tanggung jawab sebagai Ketua He Qi, Like Shijie mengaku akan mengemban tanggung jawab sebisa mungkin. “Ketika saya menerima hadiah ini dari Su Mei Shijie, saya tidak berani menolak karena saya selalu bilang sama relawan-relawan di dalam training bahwa kita harus memberkati diri dan harus menerima tanggung jawab, jangan menolak berkah. Dari sana saya menggali rasa syukur saya, memang saya diberi kepercayaan dan tanggung jawab. Tentu ini merupakan tantangan yang luar biasa, hadiah ulang tahun saya yang menjelang 60 tahun ini. Sebenarnya bukan kesulitan apa, tapi masalah waktu, masih banyak tugas yang saya emban, tapi ya saya tetap berpegang bahwa hal yang saya anggap benar ya lakukan saja. Ini adalah salah satu motivasi saya untuk ke depan,” ujar Like.

foto  foto

Keterangan :

  • Suriadi Shixiong menjelaskan mengenai pembagian wilayah yang baru saja dimatangkan kepada para relawan (kiri).
  • Like Shijie yang merupakan Ketua He Qi Pusat dengan penuh semangat memberikan sharing mengenai 4in1 dan juga menularkan ilmu yang telah ia dapat (kanan) .

Like Shijie juga berpesan kepada fungsionaris bahwa menjaga keharmonisan adalah hak yang paling penting untuk memupuk cinta kasih. “Kita harus jaga keharmonisan karena cinta kasih itu salah satu kandungannya adalah harmonis. Kalau kita tidak harmonis, kita tidak bisa tercapai yang namanya cinta kasih. Kita juga harus bergandengan tangan untuk melangkah bersama menjadi teladan di masyarakat,” ucapnya penuh semangat.

foto  foto

Keterangan :

  • Su Mei Shijie dengan penuh gembira menyambut terbentuknya He Qi baru di Indonesia dan tak lupa memberikan pesan kepada para relawan untuk selalu menyuburkan ladang cinta kasih (kiri) .
  • Para ibu rumah tangga yang berasal dari Pademangan Barat, Jakarta Pusat turut memeriahkan acara launching (kanan) .

Launching He Qi Pusat sendiri diadakan minggu, 10 Maret 2013 bertempat di Fu Hui Ting, Lt. 2 Aula Jing Si, dengan dihadiri kurang lebih sebanyak 100 relawan yang dulunya merupakan relawan dari He Qi Utara dan He Qi Selatan. Dalam launching ini, Su Mei Shijie memberikan beberapa pesan bagi para relawan He Qi Pusat yang nantinya akan berkantor di ITC Mangga Dua, bahwa sebenarnya Master Cheng Yen masih berharap kantor ITC masih dapat beroperasi karena kantor tersebut merupakan saksi sejarah di mana Tzu Chi Indonsia tumbuh besar. “Jadi saat kita pindah ke Aula Jing Si, Master Cheng Yen berharap bahwa kantor Tzu Chi yang di ITC itu masih bisa beroperasi karena Tzu Chi dulunya bermula dari sana dan kantor tersebut bisa dikatakan sebagai akarnya Tzu Chi Indonesia. Nah, sekarang karena tetap operasional, diharapkan kita di He Qi Pusat ini bisa mengembangkan akar tersebut. Karena untuk mengembangkan akar mempunyai tanggung jawab yang lebih besar, apabila akar berfungsi dengan baik lalu pohon, dahan, ranting, dan daunnya dapat berkembang dengan baik juga.”

Selain dihadiri oleh barisan relawan berseragam biru maupun abu, banyak juga relawan yang ternyata belum resmi menjadi relawan Tzu Chi. Kurang lebih 30 ibu rumah tangga yang berasal dari Pademangan Barat, Jakarta Utara turut serta memeriahkan acara launching ini, ibu-ibu ini nantinya akan mengikuti training abu putih pertama di Aula Jing Si. Salah satunya Ani Kartini (52) yang mengenal Tzu Chi dari program Bebenah Kampung. Tahun 2007 lalu rumah Ani merupakan satu dari sekian rumah yang menerima program Bebenah Kampung Tzu Chi, sejak saat itu dirinya dan keluarga merasa sangat bersyukur dan sebisa mungkin ikut dalam kegiatan Tzu Chi. “Kalau diajak saya suka ikut-ikut kegiatan ini itu. Karena emang sudah dibantu ya harus bersyukur dan berterimakasih selain itu juga bantu yang lain,” ujarnya. Selagi saya bisa jalan, ya saya mau. Istilahnya ya walapun saya nggak bisa bantu pakai uang, saya bisa bantu pakai tenaga saya. Selama ini juga senang kalau ikut kegiatan soalnya jadi banyak kawan dari mana-mana, banyak kenalan,” tambah ibu rumah tangga ini. Dengan dibentuknya He Qi Pusat ini, Ani dan juga ibu rumah tangga lainnya dapat lebih mudah mengikuti kegitan Tzu Chi karena jarak tempuh yang lebih dekat.

  
 

Artikel Terkait

Baksos Kesehatan Tzu Chi: Melihat Kembali Dunia yang Terang

Baksos Kesehatan Tzu Chi: Melihat Kembali Dunia yang Terang

07 Maret 2016

Dalam baksos kesehatan selama 3 (tiga) hari ini begitu banyak kisah yang terangkum, dari mulai proses screening, operasi, dan penanganan pasca-operasi. Sejatinya, perubahan hidup menjadi lebih baiklah yang menjadi muara dari kegiatan kemanusiaan ini.

Bersyukur dan Bersumbangsih

Bersyukur dan Bersumbangsih

01 Juli 2009 “Kegiatan bakti sosial berupa pengobatan massal ini merupakan bentuk kepedulian TNI dengan Yayasan Buddha Tzu Chi sehingga menimbulkan rasa kebersamaan dan kepedulian. Melalui pengobatan massal ini diharapkan mampu meningkatkan taraf kesehatan masyarakat kita dan mampu menanggulangi berbagai penyakit yang diderita oleh masyarakat terutama keluarga kurang mampu,”.
Ladang Berkah Untuk Diri Sendiri

Ladang Berkah Untuk Diri Sendiri

12 Oktober 2016

Donor darah memberikan segudang manfaat setelah mendonorkan darah. Aksi donor darah yang dilakukan merupakan bagian dari pemeriksaan kesehatan. Untuk itu Tzu Chi Sinar Mas mengadakan kegiatan donor darah pada tanggal 4 Oktober 2016 yang diikuti sebanyak 271 donor.

Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -