Menjalin Kerjasama Kemanusiaan dengan ICRC di Indonesia
Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand YahyaHong Tjhin, relawan Komite Tzu Chi memberikan buku Master Cheng Yen kepada Mr. Dominic Earnshaw, Regional Coordinator for Humanitarian affairs ICRC yang baru. Pertemuan ini untuk mempererat jalinan kerjasama kemanusiaan secara universal.
Berbekal visi dan misi yang sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, International Committee Of The Red Cross (ICRC) berkunjung ke Kantor Pusat Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada Senin, 8 Maret 2021.
Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Mr. Dominic Earnshaw, Regional Coordinator for Humanitarian affairs ICRC yang baru. Dalam kunjungan tersebut Mr. Dominic menyampaikan bahwa kedatangan ICRC untuk memperkenalkan diri sehingga ke depannya dapat terus bekerja sama seperti yang selama ini sudah terjalin dalam misi kemanusiaan di dunia, khususnya di Indonesia.
“Saya Dominic, koordinator regional kemanusiaan untuk ICRC, hari ini saya sangat tertarik berkunjung ke Tzu Chi dimana kita dapat saling belajar dalam membantu kemanusiaan. Keterlibatan ICRC dengan organisasi seperti Tzu Chi sangat penting sehingga kita dapat belajar dari satu sama lain, berbagi pengalaman jika saya melakukan tentang bantuan kemanusiaan. Saya pikir kita semua memiliki nilai-nilai (kemanusiaan universal) yang sama,” ujar Dominic.
Mr. Dominic Earnshaw juga memberikan cendera mata berupa plakat dari ICRC kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Kedatangan tamu dari ICRC ini disambut langsung oleh Hong Tjhin, relawan Komite Tzu Chi yang juga CEO DAAI TV Indonesia. Hong Tjhin, mengatakan, kedatangan Mr. Dominic ini untuk bersilaturahmi karena baru menjabat menggantikan Mr Andrew Bartles Smith sebagai Regional Coordinator for Humanitarian affairs ICRC.
“Kami bersyukur dan tentunya kami ingin melanjutkan hubungan yang telah lama terjalin antara ICRC dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, khususnya kami juga mengerti bahwa nilai-nilai universal yang diusung oleh ICRC sebagian besar sangat sesuai dengan prinsip-prinsip universalisme yang dianut oleh Yayasan Buddha Tzu Chi,” ujar Hong Tjhin.
Agus Hartono mensosialisasikan sejarah terbentuknya Yayasan Buddha Tzu Chi yang berawal dari 30 ibu rumah tangga yang menyisihkan uang belanjanya untuk membantu orang yang dalam kesusahan.
Nilai-nilai kemanusiaan yang dianut adalah membantu dengan tidak memandang suku, agama, golongan, dan lainnya. Selain itu ICRC dan Tzu Chi memberikan bantuan secara langsung, netral, dan tidak berpihak kepada siapapun.
Dalam beberapa forum Tzu Chi dan ICRC baik regional, nasional, maupun International Tzu Chi dan ICRC sering menjadi narasumber. Bagi Yayasan Buddha Tzu Chi dan ICRC, prinsip bantuan kemanusiaan itu harus universal tidak boleh sepihak, tidak boleh ada kepentingan politik, dan agama dan dalam hal ini Tzu Chi dan ICRC sangat sepakat.
Diskusi antara Yayasan Tzu Chi dan ICRC membicarakan persoalan pengungsi di Aceh, Palu, hingga penanganan pandemik Covid-19 yang sudah Tzu Chi lakukan sejak awal tahun 2020.
Komite Internasional Palang Merah (ICRC) adalah organisasi yang tidak memihak, netral, dan independen, yang misinya semata-mata bersifat kemanusiaan, yaitu untuk melindungi kehidupan dan martabat para korban konflik bersenjata dan situasi-situasi kekerasan lainnya, dan memberi mereka bantuan.
ICRC juga berusaha mencegah penderitaan dengan mempromosikan dan memperkuat hukum humaniter dan prinsip-prinsip kemanusiaan universal. Didirikan pada tahun 1863, ICRC merupakan cikal bakal dari Konvensi-konvensi Jenewa dan Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. ICRC mengatur dan mengkoordinasi aksi kemanusiaan internasional yang dilakukan oleh Gerakan dalam konflik-konflik bersenjata dan situasi-situasi kekerasan lainnya.
Editor: Hadi Pranoto
Artikel Terkait
Menjalin Kerjasama Kemanusiaan dengan ICRC di Indonesia
09 Maret 2021Nilai-nilai universal yang diusung ICRC sebagian besar sangat sesuai dengan prinsip-prinsip universal yang dianut oleh Yayasan Buddha Tzu Chi dalam misi kemanusiaannya.