Deputi CEO DAAI TV Indonesia, Elisa (kanan) Indonesia merasa bahagia melihat momen training humanis DAAI TV Indonesia yang mengusung tema “16 Tahun Perjalanan Cinta Kasih DAAI TV”. Karena dalam training ini semua divisi berkumpul bersama layaknya sebuah keluarga besar.
Hari itu, 2 September 2023 telah menjadi sejarah bagi DAAI TV Indonesia. Semua karyawan dari setiap divisi berkumpul bersama layaknya sebuah keluarga besar DAAI TV Indonesia yang sedang pulang ke kampung halaman. Tidak hanya senyuman dari cameramen ataupun reporter, namun terdapat juga senyuman staf back office, editor, finance, dan divisi lainnya. Mereka saling berbaur dan saling mengenal satu sama lain, sehingga terjalin suatu tali kekeluargaan yang baik. Ini merupakan salah satu tujuan training humanis DAAI TV Indonesia dalam menyambut usianya yang ke-16 tahun dan diikuti oleh 156 orang yang bertempat di ruang Fu Hui Ting, Tzu Chi Center, Pantai Indah kapuk, Jakarta Utara.
Dengan mengusung tema “16 Tahun Perjalanan Cinta Kasih DAAI TV”, kegiatan ini menekankan pada jalinan kekeluargaan, budaya humanis Tzu Chi, budaya humanis DAAI TV Indonesia, kerja sama, gotong royong, dan kesatuan hati. Elisa, Deputi CEO DAAI TV Indonesia yang turut hadir dalam pelatihan ini, merasa bahagia melihat momen ini, karena di training inilah semua devisi berkumpul bersama.
“Tentunya kita mau melihat semua karyawan dapat merasa enjoy untuk berkarya di DAAI TV Indonesia. Mereka merasa kita adalah satu keluarga dan merasakan apa yang telah kita lakukan selama ini ataupun karya mereka lakukan adalah bermanfaat untuk masyarakat.” jelas Elisa yang telah 18 tahun mengabdi di DAAI TV Indonesia. Pada pelatihan humanis ini, Elisa juga memiliki harapan untuk tetap membangun satu sistem atau kerja sama di dalam tim dengan kesatuan hati.
Edy Wiranto, Board of Director DAAI TV Indonesia memotivasi para karyawan DAAI TV Indonesia untuk terus memberikan tayangan yang inspiratif untuk masyarakat.
Selama 16 tahun perjalanan cinta kasih, DAAI TV Indonesia terus menebarkan cinta kasih dan kebaikan untuk menjernihkan hati manusia dan mencerahkan dunia. Pada kesempatan ini, Edy Wiranto salah satu Board of Director DAAI TV Indonesia juga memotivasi para karyawan DAAI TV Indonesia untuk memahami jiwa dan rasa memiliki DAAI TV Indonesia agar dapat lebih maju.
“Melalui kegiatan ini, staf DAAI TV Indonesia dapat lebih mendalami budaya humanis dengan konten-konten yang disampaikan di training ini. Selain itu, supaya bisa lebih kenal jiwa DAAI TV Indonesia dan lebih mengerti nilai-nilai DAAI TV Indonesia. Kita semua bisa kerja lebih harmonis, lebih kompak dan lebih solid serta bekerja dengan sepenuh hati sebagai satu tim, agar menjadi satu keluarga besar, DAAI TV Indonesia,” tutur Edy Wiranto
Walau banyak orang telah mengenal dan menonton DAAI TV Indonesia, namun ada satu tantangan yang harus dihadapi. Edy Wiranto melihat fenomena TV internet yang telah menjamur, sehingga ia ingin menggunakan sosial media untuk lebih memperkenalkan DAAI TV Indonesia kepada khalayak luas. “Kita harapkan pemirsa yang menonton acara DAAI TV Indonesia dapat terinspirasi, karena DAAI TV Indonesia menebarkan kebaikan,” tambah Edy Wiranto.
Siswanto Widjaja Lauwensi juga mengungkapkan rasa bangganya kepada seluruh karyawan DAAI TV Indonesia yang telah mengabdi untuk menyuguhkan tayangan-tayangan inspiratif dan humanis kepada masyarakat.
Tak hanya Edy Wiranto yang bangga terhadap seluruh karyawan DAAI TV Indonesia, juga terdapat Siswanto Widjaja Lauwensi yang mengungkapkan rasa bangganya dalam kegiatan ini atas kerja keras seluruh karyawan yang telah mengabdi kepada DAAI TV Indonesia.
Belajar dari Kunjungan Kasih ke Penerima Bantuan Tzu Chi
Donny Suriadi (36) sudah dua tahun bergabung di DAAI TV Indonesia, ia menceritakan bahwa kunjungan kasih dalam training humanis di tahun 2023 ini adalah suatu pengalaman pertama yang paling berkesan dan paling berarti bagi dirinya. Ia pun diajak untuk berkunjung ke rumah Suryanah (44) salah satu penerima bantuan Tzu Chi yang terpaksa merantau ke Jakarta bersama dengan tiga orang putrinya setelah suaminya meninggal.
Donny Suriadi (kiri) yang bertugas di Divisi Fashion Stylist Wardrobe DAAI TV Indonesia ikut menyaksikan penyerahan bingkisan saat ikut dalam kunjungan kasih ke rumah penerima bantuan Tzu Chi, Suryanah.
Donny menilai Suryanah adalah seorang ibu yang begitu gigih, pantang menyerah, begitu kuat untuk kelangsungan hidup bagi ketiga anaknya. Walau hidup dalam serba kekurangan dan kesusahan, tetapi ibu Suryanah masih sempat dan mau bersumbangsih dengan menyisihkan dari penghasilannya sebagai penjual minuman keliling ke dalam celengan bambu Tzu Chi. “Saya harus lebih menghargai dan menghormati orang lain. Tidak semua apa yang kita rasakan, misal kita merasa paling rendah, paling hina atau apapun, masih ada yang lebih dibawah kita lagi,” kata Donny yang bertugas di Divisi Fashion Stylist Wardrobe DAAI TV Indonesia.
Kunjungan kasih ini juga menyadarkan Donny untuk tetap bersyukur bahwa ternyata masih banyak yang lebih menderita lagi, “Anak-anak ibu Suryanah sangat kuat, sangat men-
support orang tuanya. Bahkan si bungsu juga ikut membantu ibunya. Subuh-subuh sudah berjualan di pelabuhan,” jelasnya. Kedepannya Donny juga berharap DAAI TV Indonesia menjadi suatu TV yang dapat bersumbangsih dan menjalin kasih dengan penuh kerendahan hati.
Kebahagiaan Steffany Lintang, reporter Program Halo Indonesia saat mengikuti training humanis DAAI TV Indonesia.
Selain Donny Suriadi, ada juga karyawan DAAI TV Indonesia lainnya yang banyak belajar lewat kunjungan kasih disela-sela training ini. Steffany Lintang atau yang akrab disapa Lintang, reporter Program Halo Indonesia yang sejak 8 bulan silam bergabung di DAAI TV Indonesia menjelaskan bahwa membantu sesama yang membutuhkan sangat dicerminkan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi.
Lintang bersama staf DAAI TV Indonesia lainnya berkesempatan mengunjungi penerima bantuan Tzu Chi bernama Giat Jamal (45). Ia merupakan seorang penderita diabetes, komplikasi pada jantung, ginjal, ambeyen pada usus, dan syaraf terjepit pada kepala belakang akibat terjatuh. Dengan kondisnya tersebut, Giat Jamal mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari sehingga tidak bisa bekerja seperti biasanya.
“Seperti yang saya kunjungi. yaitu bapak Giat Jamal. Ada bentuk kerja sama antar insan Tzu Chi untuk membantu keluarga yang membutuhkan, mereka yang terkena sakit, mereka yang dalam keterbatasan ekonomi,” ujar Lintang. Kunjungan kasih ini juga sekaligus membuat Lintang merasa terharu. “Bukan hanya melihat langsung bagaimana kondisinya, tetapi juga terlibat langsung. Ternyata dalam satu keluarga, di situ pak Giat dengan keterbatasan kesehatan, ia berusaha untuk membantu keluarganya, dua orang anak dan istrinya. Belum ada penghasilan tambahan selain mengandalkan bantuan dan kerendahan hati para relawan dan donatur,” jelasnya.
Bersama staf DAAI TV Indonesia lainnya, Steffany Lintang berkesempatan mengunjungi penerima bantuan Tzu Chi bernama Giat Jamal sekaligus mendengarkan kisah hidupnya.
Dalam kunjungan kasih ini diharapkan dapat mengajarkan kepada para karyawan DAAI TV Indonesia bagaimana untuk terus membangun rasa welas asih, menebarkan cinta kasih. “Tentunya dalam diri kita harus mengembangkan rasa welas asih, meningkatkan rasa humanis dan budaya humanis seperti yang dilakukan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi, terutama untuk para staf DAAI TV Indonesia,” kata Lintang.
Tentunya Lintang juga sangat bersyukur dengan kehidupannya hari ini, yang masih diberikan kesehatan, masih terus berupaya dan juga berusaha untuk menjadi lebih baik. “Kita harusnya senantiasa meningkatkan rasa toleransi terhadap sesama. Walau kita dalam keadaan sehat, ekonomi stabil, kita harus terus membantu orang-orang yang membutuhkan. Sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang harus terus bersosialisasi dan saling membantu,” ungkap Lintang setelah kunjungan kasih berakhir.
Editor: Arimami Suryo A.