Menjalin Silaturahmi di Bulan Ramadan

Jurnalis : Yuliawati Yohanda (He Qi Barat 2), Fotografer : Yuliawati Yohanda, Wey Alam (He Qi Barat 2)


Relawan Tzu Chi Komunitas He Qi Barat 2, Xie Li Tangerang dan aparat desa sedang berdiskusi dan berbagi tugas untuk membagikan kupon pembagian sembako yang dilaksanakan di Desa Bojonegara, 27 Mei 2018.

Minggu pagi yang cerah, 27 Mei 2018, sebanyak 31 relawan Tzu Chi Komunitas He Qi Barat 2, Xie Li Tangerang menuju Desa Bojonegara, Serang, Banten. Di sana relawan membagikan 1.200 kupon paket sembako. Setiap paketnya berisi 5 Kg beras, 1 dus Mi DAAI, dan 1 liter minyak goreng.

Kegiatan bagi kupon sembako ini dibuka tepat pukul 09.00 WIB oleh Sukandi selaku MC. Saat itu, sebelum berkeliling secara ke rumah-rumah penduduk satu per satu, Sukandi juga menceritakan secara singkat tentang Tzu Chi dan Pesan Master Cheng Yen bahwa, “Butiran beras ini akan habis tetapi berharap jalinan jodoh akan terjalin selamanya”.


Bapak Yayan (depan), Ketua RT di Kampung Beji memandu relawan Wey Alam menuju rumah-rumah penduduk melalui jalan alternatif untuk mempersingkat waktu tempuh.

Lu Lian Zu, Ketua Komunitas relawan Xie Li Tangerang juga menegaskan bahwa acara tersebut bukanlah propaganda menyebarkan agama atau politik tetapi murni untuk kemanusiaan. Lian Zu juga menyampaikan bahwa pembagian paket sembako akan dilaksanakan pada 3 Juni 2018. Kegiatan ini juga disusul dengan rencana kegiatan Baksos Kesehatan Umum dan Gigi.

Warga di Desa Bojonegara, termasuk memiliki perekonomian menengah ke bawah. Contohnya di Kampung Beji, Desa Bojonegara. Rata-rata penduduk di sana adalah pedagang di tempat Ziarah Gunung Santri atau pekerja serabutan seperti buruh tani, buruh panggul yang penghasilannya tidak menentu. Mereka kadang bisa makan, kadang juga tidak, tergantung dari penghasilannya. Seperti keluarga besar Hadidi. Mereka 6 bersaudara dan tinggal di rumah yang saling berdekatan, di antaranya adalah penjual gado-gado, penukar recehan, ada juga yang berjualan di tempat Ziarah Gunung Santri. Penghasilan yang lumayan, sekitar 20-30 ribu/hari, kadang mereka dapatkan ketika hari Minggu, hari libur, atau hari raya keagamaan. Usaha seperti itu sudah turun temurun mereka lakukan. Pendidikan yang hanya lulusan SD membuat mereka tidak dapat melamar pekerjaan di perusahaan besar.

 

Relawan berhenti di rumah keluarga besar Hadidi. Mereka 6 bersaudara dan tinggal di rumah yang saling berdekatan.


Relawan sedang menjelaskan waktu dan tempat pembagian kupon dan berpesan agar kupon jangan sampai hilang sehingga bisa ditukarkan dengan sembako.

Yayan, Ketua RT di Kampung Beji mengaku senang karena bantuan ini hadir ketiak warga akan menyambut hari raya. “Pembagian Kupon/Paket Sembako ini sangat membantu masyarakat yang penghasilannya pas pas-an, apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri di mana harga-harga melonjak naik.” Ia berharap silahturahmi ini terus berlanjut, tidak hanya di Desa Bojonegara tetapi juga merambah ke desa-desa lainnya.

Editor: Metta Wulandari

1.       Relawan berhenti di rumah keluarga besar Hadidi. Mereka 6 bersaudara dan tinggal di rumah yang saling berdekatan.


Artikel Terkait

Sederhana Bukan Berarti Miskin

Sederhana Bukan Berarti Miskin

19 September 2014

Minggu, 14 September 2014, relawan Tzu Chi yang dikoordinatori oleh Ah Kiong Shixiong melakukan survei pembagian kupon beras cinta kasih Tzu Chi kepada warga di Kelurahan Sungai Lakam Barat dan Timur, Kelurahan Baran Barat dan Baran Timur, Kabupaten Karimun. 

Mengintip Sisi Lain Wajah Tangerang di Desa Lemo

Mengintip Sisi Lain Wajah Tangerang di Desa Lemo

23 Maret 2017

Sabtu, 18 Maret 2016, Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat bersama relawan Tzu Chi Tangerang bergabung dalam kegiatan pembagian kupon beras di Desa Lemo dan Desa Muara, kecamatan Teluk Naga, Tangerang.

Pembagian Kupon Beras di Singkawang

Pembagian Kupon Beras di Singkawang

25 November 2011 Pembagian beras  dijadwalkan akan dilakukan pada hari Minggu tanggal  11 Desember 2011.  Para relawan mulai mempersiapkan sosialisasi dengan aparat kelurahan dan para ketua RT setempat.
Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -