Menjernihkan Hati Manusia Melalui Media Informasi

Jurnalis : Noorizkha (He QI Barat), Fotografer : Yuliati, Teddy Liatno, Henry Surya (He Qi Pusat)

CEO DAAI TV Indonesia, Hong Tjhin memberikan suvenir kepada 200 orang peserta Kamp Budaya Humanis DAAI TV yang hadir.

Tumbuhnya semangat budaya humanis dalam diri setiap insan Tzu Chi merupakan  harapan Master Cheng Yen, pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi. Begitu juga dengan para staf di badan misi Budaya Humanis Tzu Chi, salah satunya para karyawan DAAI TV. Tentunya  agar penyampaian pesan cinta kasih dan budaya humanis bisa dapat diterima masyarakat, tentunya harus didukung oleh para karyawan yang berjiwa humanis. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengadakan Kamp Budaya Humanis DAAI TV yang diadakan pada tanggal 6 – 8 Maret 2015. Kamp ini  diisi dengan berbagai kegiatan yang mendidik. Salah satunya adalah sharing yang dilakukan oleh Hong Tjhin, CEO DAAI TV Indonesia pada 7  Maret 2015 di Aula Jing Si, PIK, Jakarta Utara.

Berkenaan dengan DAAI TV Indonesia, Hong Tjhin memiliki kisah “jodoh” yang unik dengan DAAI TV. Jalinan jodoh Hong Tjhin dengan DAAI TV dimulai pada salah satu pertemuan dengan Master Cheng Yen di Taiwan. Pada saat pembahasan berlangsung, CEO Da Ai TV Taiwan kala itu, Eric Yao, mengusulkan bahwa Indonesia bisa mengembangkan DAAI TV. Mendengar gagasan tersebut,  Master Cheng Yen pun setuju.

Beberapa bulan kemudian, sekitar tahun 2006, sekembalinya ke Indonesia, Sugianto Kusuma, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengupayakan agar DAAI TV bisa hadir di Indonesia. Beliau pun berkonsultasi kepada Gubernur DKI pada saat itu, Sutiyoso dan ternyata ada satu kanal izin stasiun televisi di Jakarta yang masih tersedia, dan kanal itu pun diisi oleh DAAI TV .

Dalam kamp ini, Hong Tjhin berharap para karyawan DAAI TV dapat merawat pondasi DAAI TV yang telah ada dan mewariskan cita cita tersebut kepada generasi-generasi berikutnya.

Lahirnya Stasiun Televisi Humanis

Sebagai salah satu praktisi bisnis yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman dalam industri pertelevisian, tentunya tidak mudah bagi Hong Tjhin untuk merintis DAAI TV Indonesia agar bisa hadir dan beroperasi di Indonesia. Untuk mendalami dunia pertelevisian dengan baik, Hong Tjhin bersama dengan Mansjur Tandiono (Komisaris DAAI TV Indonesia) bertandang ke salah satu stasiun televisi terkemuka di Jakarta, belajar mengenai cara mengelola stasiun televisi.  Tidak hanya bertandang ke stasiun televisi lokal, ia pun juga bertandang ke negara asal DAAI TV lahir yakni di Taiwan.  “Walaupun (awalnya) masih bingung-bingung, tapi dengan perlahan, ternyata kita bisa mulai juga (siaran). Awalnya dimulai dengan siaran percobaan dan kala itu juga ada full back up dari Da Ai TV Taiwan,” ungkap Hong Tjhin. Kala itu Dylan Yang dan Chris, staf Da Ai TV Taiwan menetap selama tiga tahun setengah di Indonesia untuk membidani DAAI TV lahir di Indonesia. Dengan dukungan penuh dari Da Ai TV Taiwan maka Tzu Chi Indonesia akhirnya bisa mendirikan sebuah stasiun TV non komersial.

Tanggal 25 Agustus 2007, ketika DAAI TV Indonesia mulai melakukan siaran resmi, tantangan mulai muncul. Pada masa itu, insan broadcast di Indonesia pemikirannya masih pola pikir komersial dan iklan, sedangkan tujuan DAAI TV bukan demikian. Tujuan DAAI TV ialah untuk menjernihkan hati manusia. “Jadi saat itu mencari  pekerja yang sejalan  dengan  aspirasi DAAI TV sangat sulit, “ cerita ayah tiga anak ini.

Tanggal 25 Agustus 2007, DAAI TV Indonesia melakukan siaran resmi di Jakarta.

Di tahun 2015 ini, Hong Tjhin memiliki target agar DAAI TV dapat meningkatkan kualitas program acara sehingga dapat lebih berkembang. Ia pun mengatakan membuka pintu bagi siapa saja yang memiliki ide untuk mengembangkan DAAI TV. Untuk mewujudkannya, 5 pedoman kerja yang dimiliki oleh DAAI TV kembali diingatkan agar dipegang teguh dalam keseharian. Salah satu pedoman tersebut adalah budaya humanis. Para karyawan DAAI TV diharapkan melakukan kebiasaan dan perbuatan yang baik.

Sebagai media informasi, DAAI TV menjadi ujung tombak untuk menyebarkan cinta kasih yang ditanam oleh insan Tzu Chi. Menyebarkan cinta kasih tentunya harus dilakukan dengan tata cara yang humanis dan baik agar tersampaikan dengan benar. Untuk itu, setiap karyawan DAAI TV diajak untuk menerapkan nilai-nilai budaya humanis. Hong Tjhin pun berharap agar DAAI TV tetap konsisten dengan tujuan awalnya untuk menyucikan hati manusia. “Kita harus tetap ingat tujuan kita mendirikan stasiun televisi ini, untuk menjernihkan hati manusia. Harus tetap konsisten, jangan sampai kita keluar dari rel. Cepat atau lambat, kita pasti menuju ke arah yang kita tuju,” ujar Hong Tjhin dengan optimis.

Hong Tjhin sadar untuk tetap berpegang teguh pada tujuan DAAI tidaklah mudah. Untuk itu Hong Tjhin pun mengimbau agar karyawan yang telah bergabung lama di DAAI TV  dapat membimbing juniornya dan merawat pondasi yang sudah ada serta mewariskan cita-cita DAAI TV. “Menjaga konsistensi di dunia yang semakin lama semakin kisruh memang tidak mudah. Saya harap insan-insan DAAI TV yang senior bisa membantu transformasi junior-juniornya, dan setelah fondasinya ada bagaimana merawat pondasi tersebut agar mewariskan cita cita DAAI TV ini kepada generasi-generasi berikutnya,” pungkas Hong Tjhin.


Artikel Terkait

Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -