Menolong Orang Sekaligus Menjaga Kesehatan Diri Sendiri

Jurnalis : Ryanto Budiputra (Tzu Chi Medan), Fotografer : Darwis Chandra, Hasan Tiopan, Ryanto Budiputra (Tzu Chi Medan)


Calon donor mengisi formulir pendaftaran sebelum mendonorkan darahnya. Pada kesempatan ini, terhimpun sebanyak 221 kantong darah.

Suasana Minggu 2 Desember 2018 yang sejuk seakan mendukung kegiatan donor darah yang diadakan oleh relawan Tzu Chi di Medan Timur. Sejak jam 6.30 pagi para relawan sudah berdatangan ke lokasi diadakannya donor darah, Gedung TK – PG Sekolah Sutomo 1 Medan.

Kegiatan ini terlaksana atas kerja sama antara Tzu Chi Indonesia Medan dan Palang Merah Indonesia Kota Medan. Ada 92 relawan dan 5 orang dokter yang hadir, serta didukung oleh tim dari PMI sebanyak 18 orang.


Anthon (38), sudah merasakan manfaat dari donor darah, karena itu ia ingin rutin mendonorkan darahnya.

Pada kesempatan ini, terhimpun sebanyak 221 kantong darah. “Donor darah adalah wujud dari bersumbangsih tanpa pamrih. Selain bisa menjaga kesehatan diri kita, kita juga bisa membantu orang lain yang membutuhkan darah,” kata Uman, PIC donor darah. Dirinya juga mengungkapkan bahwa melalui kegiatan ini, mereka sekaligus menggalang relawan komunitas untuk ikut bersumbangsih dan menggalang calon-calon Bodhisatwa (relawan Tzu Chi). Sesuai dengan tujuan tersebut, ada sebanyak 46 orang yang ingin menjadi relawan Tzu Chi.

Satu Aksi Beragam Manfaat

Anthon (38), salah seorang donor yang telah mendonorkan darahnya sebanyak 6 kali sempat bercerita kepada relawan tentang donor darah yang ia rasakan. “Sakit kepala karena migren, otot leher terasa tertarik atau kaku, sekarang semua rasanya hilang,” katanya. Ia berniat untuk tetap rutin mendonorkan darahnya.


PIC donor darah, Uman (berdasi) dan Kepala Sekolah TK – PG Sekolah Sutomo 1 Medan memegang penghargaan yang diberikan oleh PMI.

Beda halnya dengan Jesslyn (22), seorang Tzu Ching (muda mudi Tzu Chi) yang baru pertama mendonorkan darahnya. Walaupun ia sempat merasa takut, tapi ia ingin membalas jasa karena ia pernah menerima transfusi darah. “Karena dulu saya pernah mendapatkan bantuan darah dari orang, jadi saya pikir sudah saatnya untuk membantu orang yang membutuhkan” Jesslyn menjelaskan.

“Awalnya merasa deg-degan, takut karena mau disuntik, tapi terakhir karena banyak dukungan dari temen-temen relawan dan Mami jadinya sudah tidak takut,” tambahnya.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Menghimpun Hati Warga Tanjung Balai Melalui Baksos Donor Darah

Menghimpun Hati Warga Tanjung Balai Melalui Baksos Donor Darah

26 Juli 2022

Benih yang telah tersemai di hati warga Tanjung Balai melalui sosialisasi relawan, memberi semangat relawan Tzu Chi Medan dan Tebing Tinggi untuk gelar donor darah yang pertama kalinya di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara.

Baksos Donor Darah

Baksos Donor Darah

03 Juni 2013 Setelah para dermawan mendonorkan darah, mereka akan dilayani oleh sukarelawan yang akan membawakan makanan, minuman dan suplemen untuk memulihkan kondisi fisik para pendonor. Relawan Tzu Chi juga akan mendatangi mereka untuk menjelaskan misi yang dijalankan Tzu Chi.
Kekuatan Kebajikan dan Semangat Kemanusiaan di Tengah Pandemi

Kekuatan Kebajikan dan Semangat Kemanusiaan di Tengah Pandemi

16 September 2020

Kekuatan kebajikan dan semangat kemanusiaan di tengah pandemi mendorong banyak hati dari berbagai pihak bersama Tzu Chi Palembang kembali mengadakan donor darah pada Minggu, 6 September 2020. Donor darah kali ini bekerjasama dengan PMI Palembang, Paguyuban Masyarakat Anxi Sumsel, dan Paguyuban Marga Yap.

Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -